Tunas bambu atau rebung sangat mudah ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia, termasuk Indonesia. Tidak sedikit pula masyarakat yang menjadikan anak bambu muda ini sebagai bahan untuk olahan makanan.
Dari banyaknya jenis olahan dari rebung, umumnya bahan ini dimakan dengan cara direbus. Mulai dari disajikan bersama kuah seperti sayur lodeh, atau bahkan dimasak dengan cara ditumis saja.
Meski memiliki cita rasa lezat, tapi banyak juga orang yang mengeluhkan bau rebung yang terbilang menyengat.
Bicara mengenai tunas bambu, sampai saat ini masih banyak yang mempertanyakan keamanannya bagi ibu hamil. Apakah kamu salah satunya?
Mitos yang bertebaran di masyarakat, ketika seseorang makan rebung saat hamil akan membantu proses peningkatan hormon testosteron. Dimana, bisa membantu dalam meningkatkan dan merangsang pertumbuhan bulu atau rambut bayi yang baru lahir.
Daripada pusing, yuk simak penjelasan singkat mengenai manfaat anak bambu muda bagi ibu hamil dan tubuh manusia pada umumnya.
1. Mengontrol tekanan darah dan mencegah risiko stroke saat hamilÂ
Sudah yakin, tubuhmu dalam kondisi yang sehat dan baik-baik saja? Atau malah, saat ini kamu sedang mengidap penyakit seperti tekanan darah tinggi.
Alangkah baiknya, jika kamu harus lebih peduli lagi dalam mengontrol tekanan darah. Caranya dengan mengonsumsi makanan kaya akan kalium.
Perlu diingat, makanan yang mengandung minimal 400 mg kalsium dapat membantu untuk mengontrol tekanan darah.
Ibu hamil sangat disarankan dan dianjurkan untuk mengonsumsi kalium sebanyak 4.700 mg per harinya.
Salah satu makanan yang memiliki kandungan kalium tinggi adalah rebung. Diperkirakan, setiap 10 gram anak bambu muda terdapat 533 mg kalium.
Selain kalium, tunas bambu ini juga mengandung berbagai senyawa seperti lemak, fosfor, air, thiamin, protein, karbohidrat, zat besi, vitamin A, dan vitamin D, lho.
2. Mencegah risiko kanker
Selain mampu mengontrol tekanan darah dan mencegah resiko stroke. Tunas bambu ternyata berguna untuk mencegah terjadinya risiko kanker di dalam tubuh.
Kadar antioksidan dalam rebung yang tinggi berfungsi untuk mencegah terjadinya radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Tidak hanya itu, kandungan antioksidan juga bisa membantu dalam proses perbaikan sel yang rusak, lho.
3. Ibu hamil, kemungkinan besar bisa melakukan persalinan normal
Hampir semua ibu, ingin melakukan proses persalinan normal ketika akan melahirkan. Sayangnya, untuk mencapai hal tersebut butuh kondisi yang baik secara fisik dan mental.
Jika kamu benar-benar ingin melahirkan secara normal. Mulai saat ini, cobalah untuk mengkonsumsi rebung.
Hal ini karena tunas bambu mampu membantu proses perangsangan rahim, sehingga kontraksi bisa lebih cepat.
Alangkah baiknya, ibu hamil mengkonsumsi rebung pada trimester akhir kehamilan. Sebab, banyak yang berpendapat jika rebung dimakan ketika hamil muda. Kemungkinan besar berisiko keguguran, meskipun hal tersebut belum ada penelitian lebih lanjutnya.
Maka dari itu, sangat disarankan dan dianjurkan agar mengkonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
4. Memperlancar kinerja sistem pencernaan semakin mudah
Oh iya, asal kalian tahu. Tunas bambu juga kaya akan serat dengan total hampir 2,56 persen, lho.
Ketika ingin meningkatkan kinerja metabolisme dalam tubuh selama masa hamil. Jangan pernah skip untuk makan makanan yang berserat, ya.
Tidak hanya itu, asupan serat yang cukup bisa membantu meminimalisir berbagai macam penyakit.
Karena tinggi serat, tidak heran jika tunas bambu ini mudah membuat kita kenyang. Efek inilah yang bisa mencegah terjadinya bahaya obesitas untuk ibu hamil.
Ada juga, ibu hamil yang sulit buang air besar atau sembelit. Nah, dengan mengkonsumsi rebung bisa membantu melancarkan pencernaan menjadi optimal.
Setelah kita mengetahui manfaat rebung, kini kita akan membahas bagaimana cara aman makan rebung bagi ibu hamil.
1. Jangan dikonsumsi dalam keadaan mentah
Meski kaya akan kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kamu juga harus tahu, jika di dalam bambu muda ini terdapat zat sianida, lho.
Tenang, zat tersebut hanya dalam dosis yang cukup rendah. Akan tetapi, bisa berbahaya jika kamu mengkonsumsinya dalam keadaan yang masih mentah.
Tidak hanya itu, pengolahan yang tidak tepat pun bisa berbahaya bagi kondisi janin kamu, lho.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika rebung dimasak terlebih dahulu.
Banyak cara yang bisa kamu lakukan, salah satunya dimasak menjadi sayur lodeh. Bisa juga ditumis untuk digunakan sebagai isian lumpiah atau jajan lainnya.
Oh iya, siapa nih dari kalian yang sering masak tunas bambu tapi ujungnya tidak dibuang?
Asal kalian tahu, ujung rebung seharusnya tidak ikut dimakan. Jadi, sebelum masak, alangkah baiknya jika membuangnya terlebih dahulu hingga bersih.
Selain menjaga kebersihan rebung, cara tersebut juga akan terbilang lebih aman jika dimakan oleh ibu hamil.
2. Menghilangkan bau rebung
Tidak sedikit pula yang bertanya-tanya, kenapa tunas bambu jika di olah mengeluarkan bau tidak sedap. Alasannya hanya satu, karena proses pengolahan yang dilakukan belum tepat.
Faktor tersebutlah yang memicu timbulnya bau dan rasa pahit pada rebung saat dimakan.
Di atas tadi, sudah dijelaskan, bukan. Jika rebung juga memiliki kandungan zat yang beracun.
Fakta inilah yang mengharuskan tunas bambu tersebut dibersihkan terlebih dahulu secara menyeluruh. Apalagi pada bagian kulit luar yang cukup tinggi kandungan sianidanya.
Kalian pasti tau kan, jika banyak sekali bulu-bulu halus yang menempel. Pastikan, semuanya sudah bersih dan tidak bersisa. Jangan lupa untuk potong ujungnya juga.
Jika bau rebung menjadi masalah terbesarmu, pastikan untuk mengolah rebung dengan benar ya. Ikuti tips berikut ini untuk menghilangkan bau tidak sedang di tunas bambu. Simak caranya!
- Cara pertama bisa dengan merebus rebung hingga teksturnya lebih lunak. Jangan lupa juga untuk membuang sisa air rebusan tersebut.
- Kedua, cuci rebung hingga bersih. Setelah itu, kukus tunas bambu tersebut.
- Ketiga, bisa juga dengan merendam anak bambu muda dengan menggunakan air garam. Setidaknya, rendam selama kurang lebih 10 hingga 30 menit.
- Keempat, kalian bisa memilih salah satunya yaitu, merebus dengan air kelapa atau dengan rempah daun jeruk dan jahe.
Gimana? Sudah tidak penasaran lagi, bukan. Nah, jangan lupa untuk menerapkan cara menghilangkan bau kurang bersahabat dari tunas bambu, ya.
Cara ini sangat membantu ibu hamil untuk meningkatkan selera makannya, lho.
Catatan untuk ibu hamil, alangkah baiknya jika memperhatikan jumlah asupan olahan dari tunas bambu tersebut.
Apabila, satu waktu ada gejala atau reaksi tertentu setelah mengonsumsi tunas bambu, segera konsultasikan ke dokter.