50 Kata Kata Bijak Wira Nagara yang Bikin Baper Terbaik

50 Kata Kata Bijak Wira Nagara yang Bikin Baper Terbaik
50 Kata Kata Bijak Wira Nagara yang Bikin Baper Terbaik
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Wira Setianagara atau lebih dikenal dengan Wira Nagara adalah salah satu penulis papan atas di Indonesia. Dia juga merupakan comedian dan pernah mengikuti acara stand up comedy di salah satu stasiun televisi Indonesia.

Bang Wira telah menerbitkan buku hasil tulisannya. Salah satu yang membuat bukunya menarik dan disukai banyak orang adalah terdapatnya kata kata bijak dan quotes yang bisa membuat pembacanya menjadi baper.

Kata kata mutiara dari Wira Nagara kebanyakan tentang hubungan cinta. Tidak jarang juga dia membagikan kata-kata motivasi yang bisa menjadi penyemangat kehidupan kita.

Kata katanya itu simpel namun sangat mengena. Kalau diresapi dengan seksama, bisa-bisa kita kesindir sendiri saat membacanya. Ya kita doain saja, semoga bang Wira sehat-sehat selalu dan bisa terus menginspirasi kita melalui kata-katanya.

Nah bagi kamu yang ngefans sama Wira Nagara, berikut ini kumpulan kata kata bijak dan caption dari Wira Nagara yang bikin baper terbaik.

Kata Kata Wira Nagara Terbaik

Raga diam di rumah, rindu terbang tak tentu arah.

Beberapa hal yang dulu sengaja terlewat kini jadi hal yang dirindukan dengan sangat.

Selalu ada pikiran yang melayang di setiap kabar yang menghilang.

Yang pernah bersamamu aku tak peduli, yang penting kau bersamaku kini.

Yang berembus angin, yang menggigil kesendirian.

Pelan-pelan mengamati, kita lihat saja nanti.

Dari setiap kesempatan, yang terbaik adalah yang menyempatkan.

Hilangmu adalah teka-teki yang paling aku nikmati.

Ternyata bagi yang terbiasa sedih, bahagia adalah sebuah masalah.

Ajari aku cara terbaik mendekati hati hari ini. Pelan-pelan saja, aku juga perlu menatap senyummu lebih lama.

Dia tidak mencintaimu. Dia hanya sedang kesepian dan kebetulan ada kamu.

Baca Juga: 50 Kata Kata Jangan Pergi Tinggalkan Aku

Pergilah sampai merindu, berpijarlah hingga kau bertemu gelapku.

Karena senja seindah apapun pasti akan tenggelam, semoga kita terbiasa berlapang dada dan siap menerima segala kehilangan.

Memantaskan diri: kau dengannya kian pantas, aku semakin termenung sendiri.

Kita semua punya masalah. Berhenti membandingkan, mulai menguatkan.

Berjuang memang penting, tetapi sadar diri jauh lebih penting.

Sebelum terlalu jauh kemudian hancur, aku pamit mundur.

Aku selalu bahagia saat datang hujan. Yang aku sedihkan hanyalah keputusanmu memilih berteduh di lain perasaan.

Menanyakan kabar adalah basa-basi terbaik. Setidaknya aku suka dibegitukan, kalau menurutmu justru mengganggu, maafkan aku.

Biar kutemani langkahmu yang tengah berjuang. Tak perlu merasa sungkan, biarkan kita saling tumbuh menopang.

Dalam jarak dengan masing-masing cemas dalam benak, apa lagi yang merekatkan kita selain cerita?

Bila setiap singgah hanya menambah kehilangan, mungkin kita harus mulai menetap di satu perasaan.

Beberapa orang hadir hanya untuk menunjukkan bahwa cinta itu ada dan remuk itu nyata.

Bila memang tiada niat, jangan kau beri seakan kau benar mau menghampiri. Penantian bukan sebuah permainan.

Nyatanya, senja kali ini belum sanggup membawa kehadiranmu.

Semoga selalu cukup agar bisa tetap hidup. Sebab senyummu adalah alasan jantung seseorang masih berdegup.

Dari begitu banyak kesukaanmu semoga salah satunya adalah menyukaiku.

Rasa pun mulai memudar seiring kau tak juga sadar.

Sederhana sepertinya, rumit di kenyataannya.

Berkali-kali pesan masuk belum tentu membuat hati terketuk. Bila memang dari awal tidak mau, dia tidak akan memperhatikanmu.

Kita hanya saling penasaran, bukan benar-benar punya perasaan.

Ada cemas yang tak ingin menanti, ada hati yang perlu dikabari.

Akhirnya kita benar-benar sampai pada titik sederhana. Mencintai tanpa dicintai, terutama, yang membentuk keikhlasan dalam rasa.

Berjanjilah untuk tetap tinggal, disini, bersamaku. Jangan pergi, tolong, jangan pernah pergi.

Kau kembali, sekejap kemudian pergi. Dalam sosok yang berubah bentuk, bayangan yang tak bisa kupeluk.

Ada yang harus dilepas, ternyata hati masih harus belajar ikhlas.

Semoga setiap pamitmu itu benar, bukan bosan yang menjadi dalih untuk menghindar. Lalu pelan-pelan lupa memberi kabar.

Kembalilah, percayalah. Jangan sampai kesalahpahaman mengambil alih apa yang sedang kita usahakan.

Aku menyukaimu. Tidak perlu kau balas perasaan sama, asal kau tetap di dekatku, aku bahagia.

Beberapa orang ragu untuk melangkah ke hati yang baru bukan karena tak cinta, namun karena luka lama dan trauma yang masih terasa.

Milikilah kehilangan, agar cinta tak lekas membutakan.

Jangan dulu tidur. Kau belum mengucapkan selamat malam padaku, kau belum menjawab perasaanku, kau belum memutuskan kekasihmu; untukku.

Aku tak ingin mengubahmu hanya karena aku mencintaimu. Lagipula, kita punya cara masing-masing untuk bahagia. Dan bahagiamu, bahagiaku juga.

Tidak semua mata mau menghargai senja, namun setiap mata perlu memaknai alunannya: indah, hangat, sekejap. Persis hadirmu di hatiku.

Maka sudahilah sedihmu yang belum sudah. Segera mulailah syukurmu yang pasti indah. Berbahagialah.

Kita berhak memilih jalur hidup beserta ketenangan di dalamnya. Yakini itu, kau hebat dengan caramu sendiri.

Ceritalah, apa saja, telingaku akan selalu sanggup menjadi ruangmu bercerita. Dalam segala suasana, bahagia atau merana..

Yang lalu jangan diungkit terus. Terima dan hadapi, dia sudah bukan milikmu lagi.

Bagaimana pun yang terjadi, kamu tetap hebat hari ini. Tersenyumlah.

Dia aman-aman saja di sana. Pikiranmu yang terlalu jauh ke mana-mana.

Entah cepat atau pelan yang penting tetaplah berjalan. Bukankah perjumpaan lahir dari langkah yang saling menemukan?

Tidak apa-apa, sabar. Semua akan tiba tepat waktu sebagai jawaban atau kejutan. Gagal itu wajar, sedih itu manusiawi. Tangismu akan kutemani tapi besok harus senyum lagi. Janji?

Semoga di setiap lelah dan sibukmu aku masih dianggap penting, semoga berjalannya waktu tidak malah membuat kita semakin asing.

Ada yang masih penasaran, ada yang sudah terbawa perasaan. Ada pula yang masih menebak dalam prasangka ini cinta atau luka.