Mendengar kata wawancara, kebanyakan dari kita mungkin akan teringat dengan proses lamaran pekerjaan. Sebetulnya aspek dalam interview lebih luas dari pada itu mengingat dalam dunia jurnalisme metode wawancara memiliki peranan yang penting.
Wawancara adalah proses mendapatkan informasi dengan cara melakukan percakapan antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Pada penerapannya, interview kerap dilakukan dengan tatap muka meski dapat pula melalui video atau pesan teks dan pesan suara.
Untuk membuat Anda semakin paham apa itu wawancara, berikut akan dibahas definisi dari istilah wawancara menurut para ahli.
Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
1. Arikunto
Wawancara atau interview diartikan menjadi suatu upaya yang berupa dialog yang dilakukan oleh pewawancara dengan tujuan demi mendapatkan informasi tertentu dari yang di wawancarai.
2. Lexy J. Moleong
Wawancara adalah bentuk interaksi tatap muka secara langsung yang memiliki tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud ialah sebuah informasi yang akan diberikan oleh narasumber kepada pewawancara.
3. Danzig
Kegiatan inteview memiliki tujuan yang sangat jelas yaitu demi mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dalam proses mendapatkan informasi tersebut, maka berlangsunglah percakapan tatap muka antara yang mewawancarai dengan narasumber.
4. Charles Stewart & WB Cash
Kedua tokoh ini memiliki pandangan yang mana kegiatan wawancara merupakan bentuk interaksi yang melibatkan diskusi di dalamnya. Diskusi berupa tanya jawab yang menghasilkan suatu informasi yang dibutuhkan oleh pewawancara.
5. Koentjaraningrat
Wawancara adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu yang di dalamnya memerlukan interaksi antar dua orang atau lebih. Komunikasi berlangsung secara langsung sehingga melatih narasumber dalam hal lisan.
Jenis-Jenis Wawancara
1. Wawancara Terpimpin
Jenis interview berupa terpimpin umumnya dilakukan dalam proses mendapatkan informasi secara serius.
Maka dari itu, pewawancara telah menyiapkan beberapa berkas terutama terkait dengan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Daftar pertanyaan yang ada pun terbilang lengkap dan sangat rinci.
2. Wawancara Bebas
Sebaliknya dengan wawancara terpimpin, pada tipe ini pewawancara kerap mengeluarkan berbagai pertanyaan dengan bebas.
Jadi setiap pertanyaan tidak di persiapkan terlebih dahulu sebelumnya. Jenis interview yang bebas seperti ini terkadang juga dapat memunculkan pembahasan yang serius apabila kurang terkontrol.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Wawancara adalah proses mendapatkan informasi yang bisa dilakukan dengan fleksibel. Pewawancara dapat mengajukan secara bebas maupun dengan cara terpimpin.
Bahkan bila ingin memadukan kedua tipe itu pun tidak akan menjadi masalah. Selama pembahasan masih searah dan jelas maka jalannya interaksi kedua pihak akan tetap normal.
Tujuan Diadakan Wawancara
1. Melengkapi data yang telah ada
Proses adanya wawancara bukanlah tanpa tujuan. Pasti ada tujuan yang akan di gali oleh pihak yang menyelenggarakan atau pewawancara.
Salah satu tujuan yang paling sering ditemui ialah untuk melengkapi data yang telah ada. Maksudnya pada tahap ini, pewawancara ingin mendapatkan data yang lebih mengenai narasumber yang mana belum ada dari data yang telah di kirimkan.
Misalnya Anda yang telah melamar kerja, maka pewawancara akan menggali informasi yang tidak ditemukan di CV yang telah di kirimkan. Seperti kepribadian dan mental,
2. Memperoleh informasi
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Maka sudah jelas bahwa tujuan dari prosesnya adalah pengumpulan informasi.
Melalui komunikasi verbal yang berlangsung, maka pewawancara akan dengan mudah mendapatkan informasi lebih yang dikemukakan oleh narasumber. Bahkan keuntungan lain yang bisa diperoleh ialah informasi akan lebih akurat, lengkap, dan juga jujur.
3. Mengonfirmasi data
Selain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, kegiatan interview juga untuk menguji keakuratan data. Hal itu dapat dikaitkan dengan data yang sebelumnya ada lalu akan dikonfirmasi melalui interaksi tanya jawab.
Hasilnya Anda akan melihat bagaimana informasi yang tertera akan sesuai atau tidak. Selain memiliki tujuan konfirmasi, penanya dapat pula untuk memadukan data yang telah ada dengan penemuan fakta baru setelah melakukan kegiatan wawancara.
Manfaat dari Kegiatan Wawancara
1. Menambah wawasan
Melakukan kegiatan wawancara memberikan manfaat yang baik untuk Anda. Salah satunya terbukanya wawasan hidup dan pikiran. Anda akan mendapatkan pengetahuan baru karena berbagi informasi ataupun melatih berinteraksi dengan orang lain.
2. Berkenalan dengan orang baru
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan dua orang atau lebih. Fakta demikian akan membuat Anda bertemu dengan sosok penting di masyarakat.
Tokoh yang ditemui bisa saja memiliki karya tertentu atau Anda dapat mengenal seorang dengan profesi tertentu bila mana terkait dengan proses melamar pekerjaan.
3. Memotivasi Diri
Hidup bersosial memungkinkan seseorang mengenal orang lain dari berbagai kalangan. Hal itu dapat di peroleh pula dengan kegiatan interview.
Kegiatan ini memungkinkan untuk bertemu dan memiliki interaksi dengan orang lain dari berbagai kalangan. Fakta demikian dapat membuat Anda untuk lebih termotivasi meningkatkan kualitas diri.
Baca Juga: Pengertian Gagasan adalah? Arti, Contoh, dan Jenis Gagasan
Struktur Wawancara yang Baik
1. Pembuka
Sebuah wawancara yang baik di awali pula dengan permulaan yang baik. Tidak etis bila langsung menanyai pertanyaan-pertanyaan yang berat kepada narasumber di awal pertemuan.
Untuk itu pada tahap ini akan ada proses pengenalan awal yang mana supaya hubungan pewawancara dan narasumber lebih rileks dan nyaman. Selain itu, dapat pula pewawancara untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan ini.
2. Tengah wawancara
Pada tahap ini, mulailah pada pembahasan yang mengarah ke bagian inti interview. Mengingat wawancara adalah kegiatan untuk mendapat informasi, maka jalannya interaksi akan diliputi dengan tanya jawab untuk mendapatkan data yang valid.
Namun apa yang dibahas harus benar-benar berhubungan dengan topik yang ada dan tidak melenceng ke topik lain.
3. Akhir wawancara
Pada bagian akhir, pewawancara akan menutup kegiatan yang berlangsung. Namun sebelum itu, perlu dikonfirmasi kembali mengenai informasi apa yang didapat dengan menjelaskan sebagian besarnya saja, atau kesimpulan, atau poin-poin yang didapatkan.
Pewawancara juga perlu untuk memberikan penjelasan terkait tindak lanjut yang akan dilakukan selanjutnya agar memberikan harapan yang baik untuk narasumber.
4. Tindak lanjut wawancara
Kata tindak lanjut ini terkait dengan hasil informasi yang akan diolah dimana. Misalnya pewawancara memberitahukan bahwa informasi yang didapatkan akan diterbitkan di situs web berita, TV, dan lain-lain. Bisa juga sebagai bahan dokumentasi atau karangan, skripsi, dan masih banyak lagi.
Itulah beragam informasi terkait dengan interview wawancara. Intinya wawancara adalah kegiatan yang mencakup dua orang atau lebih yang melakukan tanya jawab dengan tujuan mendapatkan informasi.
Kegiatan ini memiliki manfaat positif yang mana dapat melengkapi informasi yang telah ada ataupun menghasilkan data dan informasi baru yang bermanfaat.