Fiersa Besari adalah salah satu musisi dan penulis papan atas di Indonesia. Fiersa Besari dikenal sebagai sosok yang sangat inspiratif untuk kaum muda. Karena melalui karyanya yang luar biasa, dia selalu memberikan pesan edukasi dalam hal-hal positif tentang kehidupan, baik melalui musik dan tulisannya berupa buku dan novel.
Selain musik dan tulisan, Fiersa Besari juga dikenal karena dia sering membagikan quotes dan kata kata bijak. Kata Kata Bijak Fiersa Besari banyak disukai karena kata katanya memiliki makna yang sangat dalam dan terkadang dapat menyindir siapa saja yang membacanya.
Quotes Fiersa Besar yang paling banyak disukai adalah tentang hubungan cinta dan relationship. Bahkan saking mengenanya kata kata cinta yang diberikan bang Fiersa, diantara kita mungkin banyak yang menjadikannya sebagai curahan hati yang disampaikan oleh orang lain. Karena sama seperti apa saat ini kita rasakan.
Nah bagi kamu yang ngefans banget sama Fiersa Besari, berikut ini kumpulan kata kata bijak dan caption dari Fiersa Besari yang bikin baper terbaik.
Kata Kata Fiersa Besari
Beberapa orang diciptakan menjadi terlalu dekat untuk dipandangi namun terlalu jauh untuk digapai.
Belum bisa jadi orang baik. Tapi sedikit-sedikit memperbaiki.
Saya tidak habis pikir kenapa pikiran saya tidak habis-habis.
Kesalahanku dimulai dari membuka profilmu.
Cuma kangen suasananya, bukan orangnya.
Ada rasa yang datang tanpa disangka. Takut membesar, lantas disangkal.
Tidak peduli dipedulikan atau tidak, kurasa rasaku akan terus terasa.
Menyibukkan diri agar tidak kepikiran.
Dulu, saling berdebar. Kini, sering berdebat.
Merasa lebih baik dari orang lain bukan hal baik. Ingat itu baik-baik.
Dibuat khawatir lebih menyebalkan daripada dibuat cemburu.
Ada yang setia, tapi diduakan. Ada yang mematahkan, tapi dipertahankan.
Banyak yang sibuk menyalahkan, sedikit yang sibuk membetulkan.
Jika sudah tidak ada lagi pilihan, ada baiknya berhenti memaksakan dan mundur perlahan-lahan.
Bukan seberapa lama ceritanya, tapi seberapa tulus perasaannya. Itu yang terpenting.
Kalau melupakan sesulit itu, mungkin yang perlu kita lakukan hanyalah mengubah cara memandang dan merasakan masa lalu.
Mungkin bertingkah seolah tak punya hati, karena telah letih patah hati.
Kukira satu-satunya, ternyata salah satunya.
Kadang, kepedulian ditunjukkan dengan kritik, dan tidak semua kritik disertai saran. Tidak semua kritik juga bentuknya santun.
Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa dia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.
Karena kata “maaf” lebih berarti jika ia tidak sekadar basa-basi.
Salahmu sendiri, memberi hati pada yang senang memainkan hati.
Kekalahan membuat manusia lebih kuat, asalkan kita bisa menerima, mempelajari, lalu bangkit kembali untuk berjuang dikemudian hari.
Jika kau tahu proses pengorbanan, masihkah kau tega menyia-nyiakan.
Janji-janji tertulis pada akhirnya akan kalah dengan bukti-bukti tertulus.
Ada yang rusak bersama waktu, ada juga yang sembuh.
Kita sedang pura-pura baik-baik saja, berharap lupa bahwa kita sedang pura-pura.
Ada yang mengejar, didiamkan. Ada yang diam, dikejar-kejar. Kita memang aneh.
Saya bukan seseorang yang pandai bicara saat kawan sedang berduka cita. Tapi, kalau kamu butuh apa pun, saya ada.
Tidurlah. Sedihmu butuh istirahat.
Tidak semua hal yang putus harus kembali diikat. Beberapa hanya perlu diingat.
Kehilangan adalah sebuah proses menemukan.
Tegaslah, meski harus melukai.
Sudah, tidak perlu berlebihan. Pertemuan kita, biarpun sederhana, aku yakin akan terkenang.
Kita bertemu untuk sebuah alasan. Entah sebagai anugerah atau sebagai pelajaran.
Hanya karena kita tidak bisa menerima kenyataan, bukan berarti kenyataan itu tidak nyata.
Melepaskan seseorang yang tak mempedulikanmu bukan berarti menyerah. Itu berarti kau ada di titik kesadaran bahwa bahagia tidak harus bersamanya.
Sepenuh hati memperjuangkan atau berbesar hati melepaskan. Menggantungkan bukanlah pilihan.
Kedewasaan seseorang bukan hanya dilihat dari caranya berpikir tentang kebenaran, tapi juga dari caranya bertanggung jawab atas kesalahan.
Terlalu pandai menduga-duga, lalu mundur karena berprasangka tanpa memastikan. Ternyata salah paham. Lantas menyesal.
Sebaik apa pun yang kita lakukan, akan selalu ada yang bisa dipermasalahkan.
Kedatangan dan kepergian itu pasti. Merelakan atau memaksakan itu pilihan.
Menaruh harapan tidak perlu berlebihan. Beberapa rencana baik harus bertemu kenyataan buruk.
Sedang ada di persimpangan, antara tinggal atau tinggalkan. Dua-duanya sama-sama sakit.
Beberapa hal memang lebih baik dibiarkan memudar daripada dipaksakan menghilang.
Terlalu memikirkan kebahagiaan orang lain lalu lupa merasakan kebahagiaan sendiri.
Ya, setidaknya, saya pernah sibuk menyemangatimu, sebelum akhirnya kau sibuk menyemangati orang lain.
Apalagi alasan untuk bertahan kalau orangnya saja sudah tidak mau ditahan.
Semua bakal membaik. Kalau belum jadi kepastian, setidaknya jadi keyakinan.
Ternyata memang benar, ketika pujian membuat seseorang besar kepala, dia tidak lagi berbesar hati untuk menerima saran.
Menyayangi bukan berarti terus mengiyakan. Terkadang, penolakan juga diperlukan demi kebaikan.
Selama belum bisa menghitung napas, semoga tidak lupa untuk bersyukur sebelum mengeluh; memberi sebelum meminta; berdoa sebelum berjuang.