7 Efek Buruk dari Toxic Relationship, Gangguan Mental Health

7 Efek Buruk dari Toxic Relationship
7 Efek Buruk dari Toxic Relationship
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Sebagai seorang manusia, kita semua pasti menjalin hubungan dengan orang lain. Baik itu keluarga, teman, sahabat, pasangan, atau pun yang lainnya. Memiliki ikatan yang lebih dalam hingga menjalin hubungan dengan orang lain, bisa menciptakan power yang luar biasa besarnya. Power inilah nantinya yang bisa memicu timbulnya rasa sakit yang luar biasa juga. Apalagi jika hubungan tersebut tidak sehat atau bahkan bisa menjadi toxic relationship .

Hubungan yang sudah tidak baik, tentu akan sangat sulit untuk di navigasi. Sebagian besar cinta yang ada bisa dibilang hanyalah ungkapan emosi, bukan rasa ingin memiliki dan melengkapi satu sama lain. Kondisi inilah yang akan semakin memperburuk dan hanya muncul sebagai racun saja.

Oleh karena itu, mulailah untuk memahami kondisi hubungan kamu dengan orang di sekitar. Apakah hubungan tersebut sehat atau tidak. Jika saat ini kamu masuk dalam zona hubungan yang tidak sehat. Alangkah baiknya jika segera keluar dari lingkaran tersebut.

Perlu kamu ketahui, kondisi yang sudah toxic tidak akan pernah bisa di rubah kembali. Sebab, itu hanya akan membuang waktu dan mengorbankan kesehatan mental saja.

Namun, apabila kamu masih ingin memperbaiki dan memberi kesempatan kembali untuk hubungan seperti itu. Alangkah baiknya, jika kamu bisa memahami dampak buruk apa saja yang akan kamu rasakan jika hubungan toxic tersebut masih tetap dipertahankan. Simak dengan baik!

1. Lebih memproteksi diri

Photo by Vera Arsic From Pexels

Memang ya, hukum alam itu benar dan terbukti adanya. Bahwa, pengalaman itu bisa menjadi guru terbaik dalam kehidupan. Terkadang kejadian yang tidak menyenangkanlah yang mampu membentuk kita menjadi pribadi yang lebih berhati-hati.

Sama halnya dengan kasus ini. Saat kita memiliki pengalaman menjalin hubungan yang beracun. Maka, kita akan tumbuh menjadi seseorang yang lebih waspada.

Tidak ada yang salah dengan ‘waspada’, seharusnya memang seperti itu. Namun, bagaimana jadinya jika kita terbentuk menjadi seseorang yang curiga terhadap orang lain. Tentu, keadaan ini tidak akan menguntungkan bagi diri kita sendiri, bukan.

Bagaimana kita tubuh menjadi lebih baik jika kita sendiri yang menciptakan tembok yang tinggi di sekitar diri kita. Niatnya untuk menjaga perasaan diri sendiri dan tidak ingin jatuh ke lubang yang sama. Namun, faktanya memproteksi diri terlalu over adalah kewaspadaan yang salah.

Alih-alih ingin mendapatkan hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Kamu malah bisa membuka pintu kegagalan untuk masa depanmu sendiri.

2. Menjadi pribadi yang pesimis

Photo by Liza Summer From Pexels

Setelah menjalani hubungan yang beracun, selain memproteksi diri sendiri. Bisa dipastikan, pandangan terhadap dunia dan hidup akan berubah 360 derajat.

Jika dulunya kamu tumbuh sebagai seseorang yang optimis dengan segala hal. Maka, berbeda ceritanya jika kamu telah merasakan pengalaman dengan hubungan yang kurang baik. Perasaan seperti kecemasan, ketakutan, ketidakpercayaan, ataupun perasaan pesimis lainnya bisa muncul mendominasi di dalam diri kamu lho.

Ketika hal tersebut terjadi, kamu mungkin menjadi seseorang yang sinis terhadap cinta dan hubungan. Pada akhirnya, kamu menjauh dari lingkaran yang bisa membentuk sebuah hubungan dengan orang lain.

Trauma psikis seperti inilah yang sangat sulit untuk dihilangkan, meskipun kamu mencoba untuk membuka hati yang baru.

3. Timbul perasaan ‘negative thingking’

Photo by Monstera From Pexels

Sebuah cerita pasti punya bekasnya masing-masing. Apalagi jika ceritanya kurang menyenangkan. Bisa dipastikan, perasaan trauma itu pasti ada. Kebanyakan dari hubungan yang beracun tersebut membuat kita menjadi pribadi yang lebih khawatir akan menjalani kehidupan di masa depan. Benar?

Toxic relationship dapat merubah pandangan yang awalnya positif menjadi negatif.

Memiliki oasangan toxic, maka kita juga akan tumbuh dan terbentuk menjadi orang yang toxic pula. Baik itu pola pikir atau pun dalam menjalani kehidupan kita. Maka dari itu, dari pada harus terbayang-banyang asap hitam alangkah baiknya jika pergi dan mencari tempat berteduh yang bisa memberikan rasa nyaman.

4. Menguras emosional

Photo by Liza Summer From Pexels

Namanya juga toxic relationship pasti akan sangat menguras emosi. Yang di mana, kamu hanya akan menghabiskan waktu dan energi hanya untuk membahagiakan orang lain. Namun, sebaliknya tidak ada timbal baik yang positif pada diri kamu sendiri.

Saat kamu menjalani dan terjerat dalam hubungan yang toxic. Entah itu kamu ada masalah dengan pasanganmu atau tidak. Kamu pasti akan lebih banyak uring-uringan. Bisa dikatakan tingkat emosional kamu tidak dapat di kontrol lagi.

Tentunya, hal tersebut sangat merugikan. Bagi diri kamu atau bahkan orang lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang kamu lalui.

5. Harga diri bisa hancur

Photo by Alex Green From Pexels

Toxic relationship itu soal perilaku dalam hubungan. Tidak ada namanya perilaku atau cara yang baik dalam berhubungan ketika orang tersebut berada di hubungan yang beracun.

Kata ‘racun’, itu sangat luas pengartiannya. Bisa cara orang tersebut memperlakukan kita secara pribadi dan berdua, atau di depan orang banyak.

Hubungan seperti ini memang tidaklah sehat. Buruknya, harga diri kita bisa hancur lho. Kamu akan melihat diri kamu tidak berarti, di pandang sebelah mata, dan bisa jadi sebagai bahan celaan.

Jika kamu pernah berada di posisi di bentak atau direndahkan di depan orang lain oleh pasanganmu. Maka, pahamilah bahwa kondisi tersebut tidaklah sehat.

6. Dapat men-distorsi tentang hubungan yang sehat

Photo by Andrea Piacquadio From Pexels

Distorsi tentang hubungan ialah suatu penyimpangan perasaan dari awal sudah tidak bisa dibenarkan, malah di anggap benar dan wajar. Kondisi seperti inilah yang bisa merusak pola pikir seseorang sebenarnya.

Orang yang sudah mengalami distrorsi tidak bisa membedakan antara yang benar dan salah. Sebab, mereka menganggap semua itu hal biasa. Hal itu terjadi karena selama ini yang dirasakan atau yang didapatkan hanyalah perasaan dan perilaku seperti itu.

Jadi, perilaku toxic di validasi sebagai perasaan kasih sayang yang berbeda. Jika itu terjadi pada dirimu, kamu tidak bisa membedakan lagi antara sikap yang pantas dan tidaknya untuk kamu dapatkan.

7. Merusak mental health

Jelas bahwa toxic relationshiop itu sangatlah menimbulkan efek buruk bagi kehidupan dan kesehatan mental kita. Tidak hanya mental, secara fisik pun kita bisa rusak dan terluka lho. Selain itu, hubungan seperti ini bisa membuat aura dan pikiran kita menjadi negatif. Masalah baru pun bisa muncul.

Kondisi inilah nantinya yang memicu stres dan depresi. Alhasil kamu akan terbentuk menjadi sosok yang kehilangan jati diri dan berusaha menjadi orang lain, untuk terlihat bahagia dan baik-baik saja.

Tidak jarang juga, dalam hubungan seperti ini mengalami tindak kekerasan. So, ketika ini sudah terjadi segeralah sadar. Sebab, kekerasan bukanlah bentuk dari perasaan kasih sayang.

Nah, itu tadi beberapa dampak buruk dari toxic relationship. Apakah kamu mengalami hubungan yang beracun? Dampak mana yang sekarang ini kamu rasakan? Jika sudah menyadari, segeralah pergi dan akhiri saja hubungan tersebut.

Ingat kebagiaanmu yang mencipatakan adalah kamu, bukan orang lain. Bagi pengalaman hubungan kalian di kolom komentar ya. See you!