Distribusi adalah aktivitas menyalurkan suatu produk baik dalam bentuk barang maupun jasa dari produsen ke konsumen sehingga penyebarannya dapat diperluas ke seluruh masyarakat.
Pada proses pelaksanaannya distribusi menjadi salah satu bagian yang mempunyai nilai plus untuk suatu produk diantaranya seperti waktu, hak atau kepemilikan, tempat dan utility.
Bagi para produsen melakukan kegiatan ini tidaklah mudah dan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab jika sampai salah memilih pihak penyalur maka pengaruhnya akan sangat terasa pada proses pemasaran lainnya.
Bukan hanya itu saja, kesalahan ini juga bisa menghambat atau memberhentikan usaha yang akan menyalurkan barang ataupun jasa tersebut.
Pengertian Distribusi Menurut Beberapa Ahli
1. Komaruddin Sastrodipoera
Distribusi adalah gerakan suatu barang yang dapat memberikan perubahan-perubahan dalam kepemilikan dari pabrikan kepada konsumen
Adapun beberapa bagiannya yang mencakup aspek manajemen seperti pengawasan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan perencanaan arus bahan sampai produk jadi dari tempat asal atau pengelolaannya ke tangan konsumen.
2. Soekartawi
Distribusi adalah aktivitas salur menyalur ataupun mengirimkan barang dan jasa agar diterima oleh konsumen akhir.
Dengan kata lain kegiatan ini dapat ditafsirkan menjadi perantara penting yang akan membuat calon konsumen bisa memenuhi kebutuhannya dengan cara memiliki produk atau jasa yang ditawarkan suatu usaha.
3. Prof. Stewart dan kawan-kawan
Distribusi adalah suatu strategi dari penyediaan barang-barang bagi semua pelanggan yang potensial. Namun, definisi ini masih mempunyai sifat yang cukup sempit sehingga barang yang disebut sering diartikan sebagai bentuk fisik.
4. Assauri
Pengertian distribusi adalah aktivitas memindahkan produk-produk tertentu dari sumbernya ke bagian konsumen dengan menggunakan perantara atau saluran di waktu yang tepat. Dengan begitu bukan hanya memperhatikan ketepatan pelaku penyalur saja namun juga waktu distribusi terjadi.
5. The American Marketing Association
The American Marketing Association mengatakan bahwa distribusi adalah struktur organisasi yang ada di dalam maupun luar perusahaan. Dimana ada beberapa bagian yang saling melengkapi yakni agen, dealer, pedagang baik skala kecil dan besar, melalui komoditi jasa atau produk yang dipasarkan.
6. Basu Swastha
Distribusi adalah sebuah saluran marketing yang digunakan oleh pembuat untuk mengirimkan atau menyalurkan produknya ke konsumen maupun ke suatu industri. Adapun lembaga-lembaga yang memiliki peran penting di bagian ini yakni produsen, distributor, dan konsumen.
Jenis-Jenis Distribusi Secara Umum
Rasanya kurang lengkap jika sudah mengetahui pengertian distribusi menurut para ahli atau pakarnya saja. Oleh karena itu, supaya ilmu yang didapat tidak setengah-setengah, berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis distribusi secara umum.
1. Distribusi semi langsung
Jika diartikan distribusi semi langsung adalah kegiatan menyebarluaskan barang atau jasa pada suatu distributor yang mempunyai spesifikasi khusus.
Hal itu disebabkan kegiatan ini perlu memperoleh penanganan secara langsung dari ahlinya karena dirasa membutuhkan perhatian yang cukup signifikan.
Pada umumnya model distribusi ini akan dipakai oleh produsen yang mengandalkan distributor pribadi atau dari pihak perusahaannya sendiri. Contohnya saja distribusi yang dilakukan untuk menyalurkan barang berharga mahal dan mewah.
2. Distribusi langsung
Distribusi langsung menjadi kegiatan yang paling umum dilakukan oleh produsen, terutama yang masih berskala kecil.
Alasannya biaya yang dibutuhkan lebih murah karena produsen bisa secara langsung memasarkan kepada konsumen, termasuk melakukan penjualan sampai pengiriman barang.
Terlebih untuk sekarang ini, keberadaan media sosial seolah menjadi kunci keberuntungan bagi para produsen karena dapat difungsikan menjadi marketplace. Dengan begitu kesempatan bagi para produsen sangatlah besar untuk menjual produknya secara online atau digital serta dapat memperluas target pasarnya.
3. Distribusi tidak langsung
Dalam konteks distribusi tidak langsung, produsen lebih mengandalkan jasa dari seorang distributor yang berupa retail atau grosir.
Namun, model penjualan yang seperti ini tidak langsung digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang memiliki jangkauan pasar lebih luas karena sejumlah alasan.
Sementara itu cara ini lebih dipilih oleh perusahaan yang mempunyai produk dengan tingkat keawetan yang lama.
Pasalnya proses ini dinilai memerlukan waktu yang cukup panjang karena ada serangkaian proses yang harus dilakukan. Diantaranya adalah pengambilan barang di produsen, mendata barang, baru kemudian menjual ke berbagai retailer yang sudah ditentukan.
Fungsi Utama dari Distribusi
1. Penyimpanan atau Stooring
Sebelum barang-barang yang sudah diambil dari agen dijual kepada konsumen, biasanya akan dilakukan tahap penyimpanan atau Stooring terlebih dahulu.
Tujuannya adalah memberikan jaminan terhadap kualitas barang agar tetap terjaga, kesinambungan barang, keselamatan barang, dan sebagainya. Biasanya proses ini dilakukan di gudang ataupun lokasi tertentu yang sudah disepakati.
2. Penjualan atau Selling
Penjualan atau Selling menjadi tujuan dan kegiatan utama dari seorang produsen. Pasalnya dengan cara ini ada keuntungan yang akan didapatkannya. Dengan adanya penjualan maka konsumen akan memperoleh kepuasan dan pemenuhan kebutuhannya.
3. Pengangkutan atau Transportasi
Seringkali distribusi yang melibatkan barang dengan jumlah besar selalu membutuhkan alat transportasi bantuan untuk pengangkutan. Para produsen biasanya akan bekerjasama dengan pihak yang bersangkutan agar bisa menyalurkan produknya ke tangan distributor.
4. Pembakuan standar kualitas dan pembelian
Ketika ada tahap menjual pasti akan ada proses pembelian. Apabila penjualan ini dilakukan oleh produsen, maka yang membelinya adalah konsumen.
Namun dalam transaksi itu ada sebuah ketentuan yang terjadi diantara keduanya. Namanya adalah pembakuan standar kualitas dimana baik ukuran, jenis maupun kualitas harus bisa dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Pengertian Produsen: Arti, Jenis, Fungsi, dan Contoh Produsen
Contoh-Contoh Kegiatan Distribusi
- Pedagang membeli buah-buahan dari petani secara langsung. Kemudian pedagang yang bertindak sebagai distributor akan menyalurkan lagi buah-buahan tersebut kepada pengecer, toko buah kecil, atau langsung ke ke konsumen.
- Seorang agen membeli beras dari petani. Kemudian beras itu tidak langsung dijualnya, melainkan dibawa ke kota tertentu untuk diecerkan ke warung-warung kelontong kota tersebut.
- Peternak sapi melihat ada keuntungan yang lebih besar jika menjual hewan peliharaannya di waktu menjelang kurban. Dengan penuh pertimbangan tanpa memakai jasa distributor, peternak tersebut kemudian membawa sapi-sapinya untuk ditawarkan kepada konsumen di pasar hewan.
- Penerbit yang sudah menulis buku, menjual secara langsung hasil karyanya ke toko buku. Tanpa melalui perantara apapun, royaliti yang didapatkannya pun jauh lebih besar.
- Pabrik mobil sebagai produsen menjual hasil produksinya lewat distributor dealer. Dengan adanya berbagai jenis dealer di setiap daerah maka mobil pun dapat dipasarkan secara luas dan menyeluruh.
Demikianlah penjelasan lengkap dari distribusi yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk memperluas hasil produksinya melalui agen yang dinamai distributor. Biasanya perusahaan besar yang sering melakukan aktivitas ini, dapat memberikan hasil cukup spesifik terhadap traffic penjualannya.