Kinerja adalah mengacu hasil, pencapaian, atau prestasi yang didapatkan oleh seseorang ketika melakukan pekerjaan sesuai dengan peranan dan fungsinya. Hasil yang ditunjukkan bisa secara kuantitatif berupa statistik angka maupun secara kualitatif dalam bentuk pemaparan rinci. Kedua hal tersebut membuktikan pertanggungjawaban seseorang atas tugas-tugasnya.
Kinerja menjadi salah satu hal penting dalam perkembangan perusahaan. Hal ini dikarenakan kinerja menjadi acuan bagi individu sekaligus perusahaan atau lembaga tempatnya bekerja.
Oleh karena itu, baik perusahaan maupun karyawan harus mengetahui bagaimana kinerja yang didapatkan selama ini. Dengan begitu, akan ditemukan hal-hal yang perlu ditingkatkan untuk ke depannya.
Untuk mengetahui apa itu kinerja, berikut adalah pembahasan lengkap mengenai definisi kinerja.
Pengertian Kinerja menurut Para Ahli
1. KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja.
2. Malayu S.P. Hasibuan
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu,
3. Suyadi Prawirosentono
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
4. Simanjutak
Kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu sebagai tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu,
5. Prawiro Suntoro
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu.
6. Muhyadi
Kinerja adalah suatu hasil prestasi kerja optimal yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok ataupun badan usaha. Pengukuran kinerja secara tradisional adalah pengukuran kinerja yang berorientasi kepada bidang keuangan dan kemampuan untuk mendapatkan laba. Suatu organisasi dikatakan mempunyai kinerja yang baik kalau dalam laporan keuangannya mendapat keuntungan, sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
7. Veithzal
Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama,
8. John Withmore
Kinerja adalah suatu kondisi dimana seseorang secara individu diharuskan melaksanakan tugas-tugasnya yang meliputi kegiatannya. Hal-hal yang berhasil diraih dan berbagai kemampuannya itu akan menjadi tolak ukur seseorang dalam bekerja.
Indikator-Indikator yang Menentukan Kinerja
Untuk melakukan evaluasi dan pengukuran mengenai kinerja dari seorang karyawan, diperlukan beberapa indikator. Para ahli mengklasifikasi indikator tersebut menjadi lima bagian yang akan dipaparkan berikut ini.
1. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu dalam kinerja adalah bagaimana seseorang bisa memaksimalkan waktu yang tersedia. Hal ini bisa dilihat bagaimana peningkatan aktivitas yang berhasil diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat.
Penentuannya didasarkan pada hasil output pekerjaan yang dihasilkan dan juga manajemen waktu untuk melakukan berbagai aktivitas selain tugas utamanya.
2. Kemandirian
Kemandirian adalah bagaimana peningkatan seorang karyawan untuk memiliki komitmen kerja. Dengan adanya komitmen kerja, maka seorang karyawan bisa melaksanakan tugasnya sebagai pertanggungjawabannya terhadap perusahaan.
3. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu penilaian bagaimana seorang karyawan mampu memaksimalkan sumber daya yang ada di perusahaan. Sumber daya tersebut berupa uang, bahan baku, teknologi, dan tenaga.
Tujuan sumber daya perusahaan dimaksimalkan agar hasil dari tiap-tiap unitnya mengalami peningkatan untuk ke depannya.
4. Kuantitas
Kuantitas dalam kinerja adalah bagaimana perkembangan pekerjaan seorang karyawan dilihat dalam bentuk statistik angka.
Statistik tersebut dikenal dengan istilah total siklus kegiatan dan keseluruhan dari jumlah unit yang sudah diselesaikan. Kedua hal tersebut menjadi penilaian kinerja seorang karyawan dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
5. Kualitas
Kualitas dalam kinerja biasanya disusun dalam pemaparan secara terperinci. Pemaparan tersebut berasal dari sudut pandang karyawan mengenai perkembangan tugasnya berupa kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
Selain itu, kualitas dari hasil pekerjaannya juga turut menjadi pemaparan dari seorang karyawan sebagai pertanggungjawaban akan tugas-tugasnya.
Karakteristik yang Diwujudkan dalam Kinerja
1. Memiliki Pandangan Realistis dalam Tujuan
Adanya sudut pandang realistis dalam kinerja adalah bukti bahwa seorang karyawan memiliki konsep yang jelas dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini juga menjadi pembuktian bahwa karyawan bisa menentukan tujuan dalam pekerjaan untuk ke depannya.
2. Memiliki Keinginan untuk Mendapatkan Kesempatan
Seorang karyawan dikatakan bisa memaksimalkan kinerjanya jika memiliki karakteristik berusaha untuk mendapatkan kesempatan yang tersedia. Kesempatan tersebut dapat dipergunakan untuk mewujudkan rencana yang telah dirancang sebelumnya.
3. Memiliki Perencanaan dalam Pekerjaan dan Usaha untuk Mewujudkannya
Perencanaan yang matang merupakan bukti bahwa seorang karyawan memiliki hal-hal yang sudah dipikirkan sebelum melakukan pekerjaan. Hal ini menjadi nilai tambah bagi kinerjanya. Selain itu, kerasnya usaha untuk mewujudkan rencananya membuat kinerja seorang karyawan semakin meningkat.
4. Memiliki Keberanian dalam Mengambil Risiko sekaligus Menanggungnya
Keberanian mengambil risiko dalam kinerja adalah pembuktian bahwa seorang karyawan memiliki tanggung jawab yang menjadi nilai tambah dalam kinerjanya. Selain itu, keberanian untuk menanggung risiko juga akan membuat kinerja karyawan semakin bertambah.
5. Memiliki tanggung jawab pribadi
Tanggung jawab menjadikan karyawan memiliki karakteristik yang kuat. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap kinerja kerjanya. Adanya pertanggungjawaban membuat kinerja karyawan semakin meningkat.
Faktor-Faktor Pengaruh Kinerja
Kinerja karyawan memiliki suatu faktor tersendiri yang mempengaruhinya. Faktor-faktor utama pengaruh kinerja adalah diri sendiri dan lingkungan sekitar.
John H Jackson dan Robert L. Mathis membagi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menjadi 5 bagian yang akan dibahas berikut ini.
1. Dukungan dari berbagai pihak
Dukungan dari sekitar menjadi sangat penting agar seorang karyawan bisa meningkatkan kinerjanya. Dukungan itu bisa dari atasan, rekan kerja, bahkan keluarga. Hal tersebut bisa menjadi penambah gairah dan semangat agar semakin giat bekerja. Oleh karena itu, dukungan menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kinerja.
2. Hubungan kerja dengan perusahaan
Hubungan kerja dengan perusahaan turut menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kinerja dari karyawan. Hubungan baik antara keduanya bisa menguntungkan satu sama lain sehingga kinerja bisa meningkat dan perusahaan bisa mencapai target. Hal ini juga berlaku pula untuk sebaliknya.
3. Keberadaan Pekerjaan
Keberadaan pekerjaan juga menjadi salah saru faktor yang berpengaruh bagi kinerja karyawan. Jika karyawan merasa cocok dengan pekerjaannya maka kinerjanya akan meningkat. Hal ini berlaku sebaliknya. Walaupun begitu, sudah seharusnya karyawan merasa cocok karena itu adalah perwujudan tanggung jawabnya.
4. Motivasi
Motivasi adalah hal paling utama dari dalam diri karyawan agar bisa meningkatkan kinerjanya. Ada berbagai faktor internal dan eksternal yang bisa menjadi motivasi bekerja dengan giat.
5. Kemampuan
Kemampuan adalah perwujudan hal-hal yang dikuasai oleh seseorang. Hal tersebut juga berpengaruh bagi karyawan yang memiliki kemampuan tertentu. Jika kemampuannya cocok dengan kebutuhan perusahaan maka rasa percaya dirinya akan meningkat sehingga kinerjanya juga akan meningkat.
Itulah pembahasan tentang kinerja. Adanya indikator, karakteristik, dan faktor pengaruh menjadi hal yang patut diketahui sehingga bisa menjadi evaluasi untuk meningkatkan kinerja masing-masing.