Pengertian Puasa adalah: Arti, Macam, Syarat, dan Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

Pengertian Puasa adalah: Arti
Pengertian Puasa adalah: Arti
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Dalam Bahasa Arab dan al-Qur’an puasa disebut shaum atau shiyam yang berarti menahan diri dari sesuatu dan meninggalkan sesuatu atau mengendalikan diri. Secara umum, puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar atau subuh hingga terbenam matahari atau maghrib.

Puasa adalah salah satu ibadah wajib bagi umat beragama Islam dan juga termasuk ke dalam rukum Islam yang ketiga. Ibadah puasa dapat mensucikan jiwa, membersihkan hati, dan menyehatkan tubuh.

Barangsiapa yang berpuasa karena semata-mata menjalankan perintah Allah SWT dan mencari keridhaanNya, maka puasa tersebut akan menghapuskan dosa-dosanya, dan menjadi ladang untuk mendapatkan pahala dan surga.

Untuk mengetahui apa itu puasa, berikut pembahasan lengkap mengenai definisi puasa.

Pengertian Puasa Menurut Para Ahli dan Ulama

Pengertian Puasa Menurut Para Ahli dan Ulama

1. KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puasa adalah salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.

2. Taqiyu al-Din Abi Bakar bin Muhammad al Husaini

Puasa sebagai tindakan pengekangan terhadap hal-hal tertentu dari orang tertentu, di waktu-waktu tertentu, dan dalam kondisi tertentu.

3. Syaikh Dr. Yusuf Qardawi

Puasa adalah menahan dan mencegah kemauan dari makan, minum, bersetubuh dengan istri dan semisal sehari penuh, dari terbitnya fajar siddiq hingga terbenamnya matahari, dengan niat tunduk dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Al-Imam asy-Syafi’i

Puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat puasa. (al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Mazhab al-Imam asy-Syafii, h. 331).

5. Abi Abdillah Muhammad bin Qasim al-Syafi’i

Puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya seperti keinginan untuk bersetubuh, dan keinginan perut untuk makan semata-mata karena taat (patuh) kepada Tuhan dengan niat yang telah ditentukan seperti niat puasa Ramadhan, puasa kifarat atau puasa nadzar, pada waktu siang hari mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari sehingga puasanya dapat diterima kecuali pada hari raya, hari-hari tasyrik dan hari syak, dan dilakukan oleh seorang muslim yang berakal (tamyiz), suci dari haid, nifas, suci dari wiladah (melahirkan) serta tidak ayan dan mabuk pada siang hari.

6. Sayyid Sabiq

Dalam karyanya yang berjudul Fiqh Sunnah, puasa adalah menahan diri atas segala hal yang dapat menyebabkan batalnya puasa seseorang, yang dimulai sejak subuh sampai tenggelamnya matahari, dan disertai dengan niat.

7. Muhammad bin Ismail al-Kahlani

Puasa adalah menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksual dan lain-lain yang telah diperintahkan menahan diri dari padanya sepanjang hari menurut cara yang telah disyaratkan. Disertai pula menahan diri dari perkataan sia-sia (membuat), perkataan yang merangsang, perkataan-perkataan lainnya baik yang haram maupun yang makruh pada waktu yang telah disyariatkan, disertai pula memohon diri dari perkataan-perkataan lainnya baik yang haram maupun yang makruh pada waktu yang telah ditetapkan dan menurut syara’ yang telah ditentukan.

8. Imam Ahmad bin Husein al-Syahir Abi Syuja’

Hakikat puasa adalah menahan untuk melakukan semua hal yang bisa menyebabkan batalnya puasa, yang telah didahului niat, dan dikerjakan selama siang hari di mana waktu tersebut merupakan waktu yang menyebabkan sahnya ibadah puasa. Adapun orang yang melaksanakan ibadah tersebut yaitu mereka yang memiliki akal dan suci atas hadast besar.

Macam-macam Puasa

Macam-macam Puasa

1. Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan didefinisikan sebagai ibadah puasa wajib yang dikerjakan oleh pemeluk agama Islam yang telah baligh dan mencukupi syarat dalam kurun waktu satu bulan, tepatnya pada bulan Ramadhan.

Ibadah puasa tersebut dihukumi wajib, sehingga harus dikerjakan, apabila pada waktu yang telah ditentukan terdapat halangan maka harus menggantinya di lain waktu.

2. Puasa Kafarat

Puasa kafarat artinya puasa yang wajib dikerjakan sebagai pengganti atas denda karena melakukan hal yang dilarang. Ibadah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menebus dosa karena telah melakukan perbuatan yang dilarang di waktu tertentu. Contohnya aitu melakukan pelanggaran dalam ibadah haji.

3. Puasa Nadzar

Dalam bahasa Arab, nadzar memiliki makna janji. Sehingga puasa nadzar diartikan sebagai ibadah puasa yang wajib dikerjakan oleh seseorang yang telah membuat janji tertentu untuk melaksanakan puasa ketika mencapai hal tertentu yang diinginkan. Untuk itu, puasa ini juga termasuk dalam jenis puasa wajib, sebab janji tersebut hukumnya wajib untuk dipenuhi.

4. Puasa Senin-Kamis

Puasa Senin-Kamis yaitu salah satu puasa sunnah yang dijalankan oleh pemeluk agama Islam di hari Senin dan Kamis. Ibadah tersebut dilandasi atas perintah dari Rasulullah SAW, di mana Senin merupakan waktu kelahiran beliau, sedangkan Kamis merupakan waktu di mana Al Qur’an pertama kali diturunkan. Selain itu, hari tersebut juga merupakan hari diperiksanya amalan.

5. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dikerjakan selama 3 hari berturut-turut di pertengahan setiap bulan, tepatnya setiap bertepatan dengan tanggal 13, 14, juga 15. Dengan menjalankan ibadah tersebut, maka dalam setiap bulan seseorang minimal melakukan ibadah puasa selama 3 hari.

6. Puasa Daud

Jenis puasa yang satu ini juga termasuk puasa sunnah, di mana dalam pelaksanaannya dilakukan secara berselang-seling, yakni sehari berpuasa kemudian esoknya tidak. Rasulullah menyampaikan bahwa puasa ini merupakan puasa yang paling baik di antara puasa sunnah yang lain.

7. Puasa Tasu’a

Ibadah puasa Tasu’a yaitu puasa sunnah yang dikerjakan ketika bertepatan dengan tanggal 9 bulan Muharam. Puasa tersebut juga sebagai ibadah pengiring atas puasa di hari berikutnya yang disebut dengan puasa Asyura.

8. Puasa Asyura

Puasa sunnah Asyura adalah ibadah puasa yang dijalankan di waktu setelah dilaksanakannya puasa Tasu’a yang bertepatan dengan tanggal 10 di bulan Muharam. Sehingga kedua puasa sunnah tersebut dapat dikatakan sebagai satu paket ibadah.

9. Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa yang dilakukan ketika memasuki hari ke-9 pada bulan Dzulhijah oleh umat muslim yang tidak sedang melakukan ibadah haji. Puasa ini termasuk dalam puasa sunnah, sehingga akan berpahala ketika dijalani, dan tidak berdosa ketika tidak dijalani.

10. Puasa Syawal

Puasa Syawal ialah puasa sunnah yang dikerjakan sesudah bulan Ramadhan, yakni di bulan Syawal sebanyak enam hari, kecuali di tanggal 1 Syawal.

Ibadah tersebut boleh dikerjakan dengan cara berurutan maupun acak. Pahala yang akan didapatkan oleh seseorang yang melaksanakan ibadah ini yaitu serupa dengan melakukan puasa dalam kurun waktu 1 tahun.

Rukun dan Syarat Puasa

Dalam menjalankan ibadah puasa, ada rukun dan syarat wajib yang harus dipenuhi. Ini harus dipahami dengan baik oleh setiap Muslim agar ibadah puasanya menjadi sah.

Rukun Puasa

  • Niat
  • Menahan Diri dari Pembatal Puasa

Syarat Puasa

  • Muslim
  • Baligh (mencapai umur dewasa)
  • Berakal sehat
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Bukan seorang musafir (melakukan perjalanan jauh)
  • Suci dari haid dan nifas
  • Mampu dan kuat melaksanakannya.

Yang Membatalkan Puasa

  • Sengaja makan dan minum
  • Bersetubuh di siang hari
  • Sengaja muntah
  • Sengaja mengeluarkan air mani
  • Kedatangan haid dan nifas
  • Murtad dari Islam

Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh

Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh

1. Mengurangi Peradangan

Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa adalah upaya yang bisa membantu meminimalisir peradangan yang terjadi pada tubuh serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara menyeluruh.

Peradangan dapat berpengaruh terhadap kemampuan dalam melawan adanya infeksi, bahkan juga menjadi penyebab penyakit kanker, jantung, dan penyakit lainnya.

2. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Seperti yang Anda ketahui, penyakit jantung menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Untuk itu, pola hidup yang sehat merupakan langkah paling efektif untuk menghindari penyakit tersebut.

Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan berpuasa, sebab puasa dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam tubuh yang menjadi penyebab sakit jantung.

3. Mengendalikan kandungan gula dalam darah

Hal ini telah dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Dalam penelitian yang mereka lakukan terbukti bahwa ketika seseorang berpuasa dalam kurun waktu tertentu, maka kadar gula dalam darahnya dapat menurun secara signifikan. Dalam penelitian yang lain, disebutkan bahwa ketika seseorang berpuasa, maka resistensi insulinnya berkurang.

Puasa adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh pemeluk agama Islam, sebab terdapat banyak sekali keutamaan puasa. Selain sebagai sarana ibadah, ternyata puasa juga bermanfaat bagi kesehatan.