7 Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat dengan Orangtua, Jangan Membantahnya Dengarkan Saja

7 Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat dengan Orangtua
7 Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat dengan Orangtua
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Seperti kebanyakan hubungan lain, hubungan antara orangtua dan anak juga tidak selalu mulus. Hal yang biasanya membuat hubungan dengan orangtua merenggang adalah perbedaan pendapat atau pandangan terhadap sesuatu.

Akan selalu ada satu atau dua hal yang mungkin tidak disetujui oleh orangtua terhadap pilihan atau keputusan kita sebagai anak. Misalnya pilihan mengenai pendidikan, jurusan yang kadang nggak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, pekerjaan yang kurang pas di mata mereka, hingga hubungan asmara menjadi perdebatan dengan orangtua.

Kita memang tidak bisa menyangkal adanya keterlibatan yang besar orangtua dalam setiap urusan anaknya. Karena bagaimana pun, biasanya setiap orangtua memiliki penilaian sendiri dan keinginan sendiri terhadap anaknya.

Nah perbedaan-perbedaan inilah yang terkadang memicu perdebatan dengan orangtua sendiri. Adanya perbedaan pendapat nggak bisa dihindari, tapi jangan sampai malah membuat jarak antara orangtua dan anak. Berikut penulis bagikan tips menjaga hubungan tetap harmonis dengan orangtua meski sering berbeda pendapat.

1. Dengarkan masukan orangtua terlebih dahulu

Dengarkan masukan orangtua terlebih dahulu
Photo by Pexels

Saat meminta pendapat orangtua atau mengutarakan sesuatu, biasanya orangtua akan memberikan pandangan yang berbeda. Nah meskipun pandangan orangtua tidak sejalan dengan pendapatmu, sebaiknya kamu mendengarkan masukan orangtua terlebih dahulu.

Karena tidak semua pendapat orangtua yang bersebebrangan dengan kita sepenuhnya salah. Kadang ada masukan-masukan orangtua yang lebih bijaksana. Maka tetaplah minta pendapat dan masukan dari mereka terlebih dahulu.

Mendengarkan saran dan masukan dari orangtua meski tidak sesuai dengan pendapatmu, bukan semata-mata untuk selalu nurut dan mengabaikan keinginanmu, namun juga sebagai bentuk penghargaan terhadap orangtua.

Setidaknya kamu telah melibatkan orangtua dalam pengambilan keputusan. Urusanmu akan menggunakan masukan dari mereka atau tidak, tapi orangtua sudah cukup merasa dihargai.

2. Hindari membantah omongan orangtua sebelum mereka selesai menyatakan pendapat

Hindari membantah omongan orangtua sebelum mereka selesai menyatakan pendapat
Photo by Pexels

Membantah omongan orangtua disebut sebagai tindakan yang kurang sopan. Meskipun kamu keberatan dengan keputusan orangtua terhadap pilihan hidupmu, tapi cobalah untuk menahan diri agar tidak serta merta membantah omongan orangtua, terlebih saat mereka sedang berbicara dan mencoba menyampaikan pandangannya.

Dengan begitu, mereka akan merasa dihormati olehmu. Jika orangtua sudah selesai menyatakan pandangannya, maka giliranmu untuk mengungkapkan keinginanmu.

Jangan menggebu-gebu apalagi berusaha mendebat orangtua hanya karena kamu yakin kamu benar dan pandangan orangtua salah. Ingat, sepintar-pintarnya dirimu, orangtuamu lah yang mengajarkan banyak hal kepadamu sejak kecil. Jadi tetaplah menaruh hormat dan penghargaan tertinggi terhadap orangtuamu.

3. Buktikan dengan prestasi dan kebanggaan bagi orangtua

Buktikan dengan prestasi dan kebanggaan bagi orangtua
Photo by Pexels

Restu dari orangtua dalam setiap pilihan hidup anaknya berperan sangat penting, namun bukan tidak mungkin kita sebagai anak juga memiliki pandangan tersendiri.

Banyak dari kita sebagai anak merasa bimbang dan tersudut dalam hal ini. Namun pilihan tetaplah di tangan kita. Mengikuti keinginan dan pendapat sendiri atau menuruti keinginan orangtua.

Jika kamu mantap dengan pilihan dan keputusan sendiri, maka jangan ragu untuk meneruskan perjalanan meski hal tersebut tidak disetujui oleh orangtuamu.

Tugasmu selanjutnya adalah memberikan bukti kepada orangtua bahwa pilihan tersebut benar-benar yang terbaik untukmu. Buatlah prestasi yang membanggakan kedua orangtua agar mereka yakin bahwa keputusan yang kamu ambil tidaklah sia-sia.

4. Luangkan waktu untuk melakukan deep talk

Luangkan waktu untuk melakukan deep talk
Photo by Pexels

Dalam setiap hubungan memerlukan komunikasi. Begitupula hubungan antara anak dengan orangtua. Komunikasi diperlukan untuk saling memahami dan saling mengerti satu sama lain.

Komunikasi di sini bukan sekedar sapaan sehari-hari, namun lebih kepada obrolan yang bermakna dan dalam antara orangtua dan anak. Luangkan waktu beberapa kali dalam seminggu untuk mengobrol santai atau serius namun dengan waktu yang cukup panjang untuk membangun deep talk.

Melakukan komunikasi yang intens dengan orangtua tidak hanya saat meminta saran atau masukan semata, namun bisa dimulai dengan hal-hal kecil yang terjadi sehari-hari.

Tanyakan bagaimana pendapat orangtua terhadap beberapa hal, diskusikan bersama, tidak apa-apa jika ada perdebatan kecil, hal ini kuat untuk membangun keharmonisan antara orangtua an anak.

Terbiasa berbeda pendapat dan mencapai solusi bersama dapat melatih kemistri agar saat ada masalah besar, orangtua dan anak sudah terbiasa dan diharapkan dapat mencapai solusi yang baik pula.

5. Saling melempar humor

saling-melempar-humor-orangtua-min
Photo by Pexels

Hubungan antara anak dengan orangtua sering dianggap sangat serius. Padahal hubungan dengan orangtua juga sangat kompleks.

Adanya keterikatan, tumbuhnya keakraban, saling berbagi banyak hal, menjalani suka duka kehidupan bersama-sama, hingga berbagi canda dan tawa menjadi bagian kehidupan hubungan antara orangtua dan anak. Jadi, adanya perbedaan pendapat juga merupakan hal yang wajar saja terjadi.

Seperti halnya berdebat dan berbeda pandangan, semestinya dalam hubungan dengan orangtua juga terselip humor dalam bentuk canda agar terdapat keseimbangan.

Tidak melulu tegang dan penuh keseriusan. Adanya humor juga membantu untuk menciptakan keharmonisan dalam hubungan orangtua dan anak. Sehingga didapatkan suasana yang sebelumnya tegang bisa dengan mudah mencair jika di antara orangtua dan anak pandai melempar humor dan membuat suasana kembali ceria.

6. Melakukan banyak hal sederhana bersama-sama

Melakukan banyak hal sederhana bersama-sama
Photo by Pexels

Jangan remehkan hal sederhana yang sering dilakukan bersama orangtua. Kadang berawal dari hal-hal kecil jika dilakukan bersama-sama mampu menciptakan keharmonisan antar anggota keluarga.

Bahkan jika kerap terjadi perbedaan pendapat, rutin melakukan hal sederhana bersama-sama dapat menumbuhkan kembali keakraban serta bisa saja menjadi solusi dari kesalah-pahaman dan perdebatan-perdebatan kecil di dalam keluarga.

Hal-hal sederhana yang biasa dilakukan bersama antara orangtua dan anak misalnya melakukan pekerjaan rumah bersama, berbelanja bulanan bersama, hingga tidak melewatkan berkumpul setiap hari di meja makan.

Hal-hal kecil seperi ini disadari atau tidak mampu merekatkan hubungan kekeluargaan. Sehingga meskipun terjadi perdebatan, hubungan anak dengan orangtua tidak menjadi renggang.

7. Memberi perhatian lebih

memberi-perhatian-lebih-orangtua-min
Photo by Pexels

Saling memberi perhatian lebih antar anggota keluarga selain memang wajib dilakukan, juga berdampak positif untuk semakin menambah keharmonisan antar orangtua dan anak.

Saling memberi perhatian lebih misalnya memberikan kado kecil kepada orangtua, menyempatkan makan bersama setiap hari, hingga mengantarkan orangtua untuk cek kesehatan. Perhatian-perhatian seperti ini membuat hubungan antara orangtua dan anak menjadi lebih harmonis dan akrab.

Nah, itu tadi 7 tips untuk menjaga hubungan antara anak dan orangtua tetap harmonis meski sering berbeda pendapat. Jadi, meskipun antara hubunganmu dengan orangtua sering terjadi perbedaan pendapat, beberapa hal di atas bisa kamu jadikan tips untuk tetap menjaga hubungan dengan orangtua tetap harmonis.

Baca Juga : Untuk Orang Tua, 9 Kesalahan Dalam Mendidik Anak yang Bikin Anda Menyesal Nantinya