Seorang fotografer bermodal dengankejelian mata dan cara berpikir out of the box akan bisa menghasilkankarya-karya foto yang atraktif, meskipun hanya dari subjek-subjek yang mungkinsekilas biasa saja bagi kebanyakan orang yang memandangnya.
Ketika kamu yang merencanakan sebuah perjalanan untuk berlibur, tentu kamu tidak ingin kehilangan momen-momen indah dan fantastik untuk diabadikan sebagai kenang-kenangan perjalanan liburan.
Meskipun kamu bukan seorang fotografer profesional, namun ketika kamu berlibur, secara natural mau tidak mau, insting sebagai fotografer amatir itu muncul, entah hanya dengan menggunakan peralatan sekedarnya seperti handphone, smartphone, kamera biasa atau bahkan menggunakan kamera khusus untuk para profesional fotografer yang dilengkapi dengan fitur kecanggihannya.
Banyak subjek foto yang bisamenjadi sasaran momen-momen berharga kamu selama dalam perjalanan liburan, mulaidari subjek-subjek yang berada di jalan sekeliling tempat kamu berpetualang, bisaberupa taman, pertokoan, pantai, patung, stasiun, atau apapun, yang penting punyavalue keunikan.
Hal-hal yang berhubungan dengancultural atau budaya menambah kekayaan target foto, yang tentu saja jumlahnyasangat beragam, begitu juga dengan alam yang sering menjadi sasaran utama oranguntuk refreshing melepas kepenatan hidup, pastinya tidak mungkin untuk tidakdidokumentasikan.
Bahkan diri kamu sendiri menjadi subjekyang sangat menarik untuk dijadikan sasaran target photography. Terserah subjek apapun yang akan kamu ambil dalam setiaplangkah perjalanan liburan kamu untuk diabadikan sebagai momen yang berharga.
Namun, ada beberapa peraturan dan tips yang bisa memandu kamu untuk mendapatkan foto-foto perjalanan liburan kamu sehingga menjadi daya tarik, unik, dan memiliki value tinggi bagi orang yang memandangnya dengan tetap mempertikan etika saat pemotretan berlangsung. Berikut adalah seni photography saat traveling.
1. Tentukan Tujuan Pemotretan
Untuk apapun yang dilakukan, tidaksebatas dunia photography, pasti memiliki goal atau tujuan. Setiap orang baikyang berasal dari kalangan apapun bebas melakukan aktivitas pemotretan, apalagiketika kamu sedang menikmati liburan perjalanan kamu di suatu tempat surga nanindah di bumi ini.
Tapi perlu dicatat tidak semuaorang mempunyai tujuan yang harus selalu sama. Let’s see, ada orang yang sukamelakukan aktivitas photography memang karena hobi sehingga menjadi hiburantersendiri baginya, ditambah dengan hobi traveling, pasti menambah keasyikantersendiri
Tujuan lainnya mungkin untuklatihan mengasah kemampuan dalam bidang photography. Bahkan ada orang yangmenjadikannya sebagai proyek dokumentasi yang tujuannya ke arah bisnis untuk menghasilkanuang.
Apapun itu tujuan kamu, yang perlu kamu tangkap adalah tujuan agenda seseorang melakukan aktivitas pemotretan, yang akan mempengaruhi sejauh mana kamu bisa bergerak di lapangan dan tentu saja dengan segala persiapan yang dibutuhkan untuk menghasilkan jepretan yang artistik.
Baca Juga: 17 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memutuskan untuk Liburan
2. Pahami Subjek Jepretan
Pada tahap Previsualisasi atau suatu tahap awal untuk mengidentifikasi suatugagasan atau perasaan menggunakan bentuk gambar dari hasil jepretan kamu, akanmembantu kamu memahami setiap makna foto dari hasil pemotretan.
Jadi sebaiknya sebelum kamu turunke lapangan langsung untuk melakukan pemotretan akan sangat disarankan untukmelakukan riset dengan banyak bertanya pada referensi-referensi yang informasinyanyasangat bisa dihandalkan.
Teliti dan pahami mana dan apa-apasaja yang boleh dipotret dan juga mana yang tidak boleh, contohnya ketika kamu berkunjungpada suatu daerah yang memiliki suku dengan budaya tertentu, dan kamu ingin mengambilsubjek gambar yang berhubungan budaya tersebut.
Kadang ada kasus untuk prosesi adattertentu dilarang untuk didokumentasikan dan kamu harus hargai subjek tersebut.Dengan memahami subjek foto, kamu akan dapat menangkap bagian foto yang menjaditahapan penting dalam sebuah rangkaian adat istiadat suatu budaya sukutertentu. Apalagi Indonesia yang memiliki diversitas kesukuan yang jumlahnyasangat banyak.
3. Komunikasi & Pendekatan Personal
Pendekatan personal pentingdilakukan pertama kali, ketika kamu sudah berada pada lapangan eksekusipemotretan atau salah satu tempat liburan kamu. Terlebih ketika subjeknyaadalah orang yang berhubungan dalam komunitas budaya.
Lakukan komunikasi terlebih dahuluuntuk mendekati dan memahami mereka. Ketika mereka sudah bisa menerimakeberadaan kamu dengan tangan terbuka, maka akan membantu kamu melakukanaktivitas pemotretan dengan nyaman dan lebih bebas bergerak. Ingatlah bahwakamu hanyalah tamu yang sedang melakukan traveling sementara, bukan pemilikrumah.
4. Etika & Aturan
Mengutamakan kepatutan pada etikasangat diharapkan ada pada setiap jati diri fotografer, meskipun dia seorangamatiran sekalipun. Jangan pernah menghalalkan segala cara, apalagi ketika subjekfoto kamu adalah manusia.
Beri perhatian pada cara berpakaiankamu sendiri, berbicara dan berperilaku. Pahami tata krama dan aturan sehinggakamu bisa beretika sepatut dan sepantasnya. Minta izin memotret, terlebihdahulu sebagai layaknya seorang tamu yang meminta izin masuk ke dalam rumah.
Begitu juga apabila di lapangan terdapat orang lain yang berprofesi sama atau bertujuan sama untuk memotret. Perhatikan dimana saja kamu boleh memotret, jangan pernah melakukan pemotretan tanpa izin dari pemilik tempat atau event organizer sebuah acara tertentu apabila itu berhubungan dengan kelompok manusia yang sedang mengadakan event.
5. Persiapan Teknik
Lakukan persiapan teknik, termasukpersiapan yang tidak terduga. Karena itu penjelasan di point ke- 2 sangatberguna untuk mengamati subjek pemotretan. Sebagai contoh, ketika kamu memotretorang yang sedang melakukan ibadah, sebaiknya siapkan dan gunakan lensa tele.
Penggunaan flash juga harusdiperhatikan, agar tidak mengganggu khusyuknya ibadah tersebut. Pikirkan solusialternatif agar dapat meningkatkan daya tangkap kamera, sebagai contohmenaikkan ISO. Tentunya untuk point ini, khusus untuk fotografer profesional.
6. Provokatif
Eksperimen foto-foto provokatifsecara visual mungkin tidak akan pernah membosankan. kamu kadang akan mendapatkanhasil jepretan selama traveling dari hasil jepretan spontan, seperti memotretsuatu momentum dengan teknik candid.
Bahkan seringkali keunikan sebuahfoto muncul dari permainan komposisi ketika pemotretan terjadi, sepertipermainan sudut, shutter speed, depth of field, dan cropping outside the box.Be dare! Untuk melakukan pemotretan dengan posisi kamera di pinggang tanpamelihat viewfinder, memotret tanpa harus menyertakan kepala subjek, atau bahkanmemotret dengan fokus tidak presisi atau shaky.
Intinya keunikan dan background darihasil photography harus bisa membuat sesorang kagum sehingga lelah kamu bisaterbayarkan dengan gambar-gambar terbaik.
7. Cepat Dan Selalu Siap
Ketika kamu melakukan pemotretan dijalan, entah itu subjeknya jalanan itu sendiri, patung, gedung, jembatan,trotoar, pertokoan, halte bus, stasiun atau lainnya, yang sifatnya kamu tidakbisa mengatur scene di sekelilingnya, sangat diperlukan untuk kesigapan dankecepatan untuk mengabadikan momen absolut tersebut.
Pastikan kamu menggunakan kamera yang bisa difungsikan secara singkat. kamu bisa mengatur setting menu AV sehingga memudahkan kamu memotret secara cepat dan biarkan smart chip di kamera bekerja.
Kamu hanya mengatur besaran diafragma, komposisi gambar, fokus, lalu tinggal secara instant menekan tombol shutter, sehingga kamu bisa memanfaatkan waktu liburan secara efisien untuk mendapatkan banyak dokumentasi.
8. Foto Sureal
Manfaatkan aliran karya seni yangmementingkan aspek bawah sadar manusia dan non-rasional. Jangan monoton hanyamemotret manusia, kamu bisa kombinasikan dengan elemen-elemen seperti bayanganatau refleksi bayangan dikaca dengan mengatur komposisi yang tepat. Aliransurealisme bertolak belakang dengan hal-hal yang sekilas biasa, namun amatdihargai.
9. Lupakan Drama
Dalam perjalanan liburan, kamu mungkinmenemui tunawisma atau pengemis, sebaiknya hindari memotret mereka, karena jatuhnyaakan terkesan melankolis dan penuh dramatisir. kamu boleh memotret siapapun,tapi perlakukan hasil photography kamu sebagai layaknya selebriti.
Keberanian kamu untuk memotretorang lain, tentu saja tergantung pada kemampuan sosial dan komunikasi kamu.Tapi intinya tetap sopan dan membuat orang lain nyaman.