Istilah “Jalan” dan “Lari” sangat dekat dengan kehidupan manusia. Hampir semua orang pasti akan melakukan kedua aktivitas ini setiap harinya. Pada dasarnya, jalan dan lari memiliki gerakan yang sama yaitu berpindah tempat dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkahkan kaki.
Meski secara umum semua orang bisa membedakan mana orang yang sedang berjalan dan berlari, namun sebenarnya ada beberapa hal penting yang bisa membedakannya secara akurat. Kamu yang penasaran dengan perbedaan jalan dan lari bisa menyimak dibawah ini!
Pengertian Jalan dan Lari
Pengertian jalan adalah sebuah gerakan tubuh dari posisi awal ke posisi tujuan dengan cara melangkahkan kaki kanan dan kiri secara bergantian.
Sedangkan lari adalah gerakan yang dilakukan seseorang dari posisi awal ke posisi tujuan dengan melangkahkan kaki dalam kecepatan yang lebih tinggi.
Posisi Kaki
Pengertian di atas tidak bisa membedakan jalan dan lari secara spesifik. Oleh sebab itu, Kamu perlu mengetahui perbedaan lainnya yang dinilai lebih spesifik. Posisi kaki merupakan perbedaan yang paling jelas terlihat pada kedua aktivitas ini.
1. Posisi Kaki Berjalan
Saat seseorang berjalan maka kaki mereka pasti akan selalu melakukan kontak dengan tanah. Jika satu kaki sedang bertumpu pada tanah, kaki lainnya tidak akan bertumpu atau bisa juga kedua kaki mereka akan menyentuh tanah secara bersamaan. Tidak ada kondisi di mana kedua kaki melayang atau tidak menapak tanah sama sekali.
2. Posisi Kaki Berlari
Berbeda dengan aktivitas lari, ada kondisi dimana salah satu kaki menapak tanah dan kondisi dimana kedua kaki tidak menapak tanah sama sekali atau melayang. Sangat jarang kedua kaki menapak ke tanah secara bersamaan saat Kamu melakukan aktivitas lari.
Tumpuan Kekuatan
Setiap aktivitas yang kita lakukan pasti akan memanfaatkan beberapa anggota tubuh, termasuk dengan lari dan jalan. Fungsinya tentu saja agar pergerakan yang sedang Kamu lakukan tersebut bisa terjadi dengan maksimal.
1. Tumpuan Berjalan
Aktivitas jalan menggunakan anggota tubuh lain seperti gerak tangan dan anggota tubuh lain agar bisa maksimal. Namun bagian tubuh yang digunakan sebagai tumpuan kekuatan adalah kaki sehingga gerak utamanya adalah langkah kaki.
2. Tumpuan Berlari
Sedangkan aktivitas lari sedikit berbeda karena tidak hanya menggunakan kaki sebagai tumpuan kekuatan. Ada beberapa anggota tubuh lainnya yang juga digunakan sebagai tumpuan kekuatan yaitu gerakan tangan dan tekukan lutut.
Gerakan tangan yang dilakukan pelari bisa membantu mendorong badan. Sedangkan tekukan lutut yang dilakukan melalui otot quadriceps membantu memberikan kekuatan saat kaki melakukan kontak dengan tanah.
Berdasarkan Jenis
Aktivitas jalan dan lari merupakan kegiatan atletik yang diperlombakan dalam event tertentu. Namun ternyata keduanya sama-sama dibedakan menjadi beberapa jenis yang tidak semuanya diperlombakan. Berikut ini adalah perbedaan antara jalan dan lari berdasarkan jenis-jenisnya:
1. Jenis-jenis jalan
Jalan pada umumnya hanya dibedakan menjadi dua jenis saja yaitu jalan santai dan jalan cepat. Jalan santai adalah aktivitas yang paling sering Kamu lakukan yaitu berjalan dengan lambat tanpa tergesa-gesa. Gerakan utama serta tumpuan kekuatan berpusat pada kaki.
Sedangkan jalan cepat adalah satu-satunya jenis jalan yang diperlombakan secara profesional. Sesuai namanya, saat berjalan cepat Kamu harus meningkatkan kecepatan sebaik mungkin namun tidak boleh sampai berlari. Jadi salah satu dari kaki harus selalu menapak ke tanah atau tidak boleh melayang.
Baca Juga: 9 Manfaat Jalan Kaki Bagi Kesehatan Tubuh!
2. Jenis-jenis lari
Dibandingkan dengan jalan, lari memiliki jenis-jenis yang lebih banyak dan di antaranya diperlombakan di ajang bergengsi seperti Olimpiade
Jenis yang pertama adalah sprint atau lari jarak pendek dengan jarak mulai dari 100 meter hingga 400 meter. Kecepatan merupakan poin utama untuk memenangkan perlombaan ini.
Jenis yang kedua adalah lari jarak menengah dengan jarak tempuh mulai dari 800 meter hingga 1,5 kilometer.
Jenis ketiga adalah lari jarak jauh yang lebih dikenal dengan lari marathon memiliki jarak tempuh 3 kilometer hingga 10 kilometer. Tidak hanya kecepatan, pelari marathon juga harus memiliki stamina yang kuat untuk menjadi juara.
Lari estafet atau lari sambung merupakan jenis lari terakhir yang diperlombakan. Jenis lari ini mengandalkan kerja sama tim, ketepatan, dan kecepatan. Pelari pertama harus menyerahkan tongkat pada pelari kedua, begitu seterusnya hingga sebuah tim mencapai finish dan memenangkan pertandingan.
Terakhir adalah jogging atau lari namun dengan cara santai sehingga tidak diperlombakan. Aktivitas ini biasanya dilakukan sebagai cara untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh. Kamu bisa melakukan jogging lebih lambat dari berlari namun lebih cepat dari berjalan.
Berdasarkan Manfaat
Berjalan dan berlari merupakan aktivitas yang sama-sama bisa membantu membuat tubuh lebih bugar. Namun ternyata ada beberapa perbedaan di antara manfaat yang diberikan oleh keduanya. Berikut di antaranya manfaat berjalan dan berlari:
1. Manfaat berjalan
Biasanya aktivitas berjalan memang tidak membuat seseorang mengeluarkan keringat dalam jumlah yang banyak. Meskipun begitu, aktivitas ini sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Apabila dilakukan dengan rutin atau setiap hari, berjalan bisa membantu memperbaiki suasana hati, mengatasi stress dan depresi akibat aktivitas padat, serta melancarkan peredaran darah. Di samping itu, aktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan bisa membuat tubuh terhindar dari obesitas atau kegemukan.
2. Manfaat berlari
Mungkin sudah banyak di antara Kamu yang tahu bahwa berlari memberikan banyak sekali manfaat. Tidak heran jika banyak orang yang menyempatkan waktunya setiap pagi untuk jogging atau lari santai.
Beberapa manfaat berlari apabila dilakukan dengan baik yaitu menyehatkan jantung dan pembuluh darah, meningkatkan kapasitas paru-paru, melancarkan sistem pencernaan, serta menguatkan tulang dan persendian.
Pembakaran kalori saat aktivitas berlari juga bisa membantu menurunkan berat badan. Selain itu, mereka yang melakukan aktivitas lari secara rutin memiliki kualitas tidur dan kemampuan berpikir yang lebih baik.
Berdasarkan Cedera
Setiap yang kita lakukan pasti memiliki risikonya masing-masing. Baik jalan maupun lari memiliki risiko cedera jika kita tidak berhati-hati saat melakukannya.
1. Resiko Cedera Berjalan
Cedera merupakan kerusakan struktur atau fungsi tubuh karena tekanan fisik atau zat kimiawi. Berjalan dianggap sangat aman dilakukan oleh siapa saja sehingga memiliki risiko cedera yang sangat kecil. Namun Kamu harus tetap fokus saat berjalan untuk menghindari batu atau kerikil yang biasanya ada di jalanan.
2. Resiko Cedera Berlari
Jika aktivitas berjalan memiliki risiko cedera yang sangat kecil, maka berbeda dengan berlari yang memiliki risiko tinggi. Beberapa cedera yang sering dialami pelari yaitu cedera lutut, cedera tendon, cedera blister, cedera tulang kering, dan nyeri pada telapak kaki. Untuk menghindari cedera maka sangat dianjurkan untuk melakukan pemanasan sebelum mulai berlari.
Itulah perbedaan antara jalan dan lari yang perlu Kamu pahami. Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut maka Kamu akan lebih mudah membedakan mana orang yang sedang berjalan cepat atau berlari.