Putus asa adalah sikap pesimis yang membuat seseorang merasa bahwa dirinya telah gagal atau tidak mampu dalam meraih suatu impian dan cita-cita.
Orang yang putus asa biasanya tidak mau mencoba lagi untuk berusaha dalam melanjutkan apa yang diinginkannya. Orang yang putus asa bisa dikatakan sudah kehilangan harapan.
Berbagai faktor dapat menyebabkan kita merasa putus asa seperti kehilangan sesuatu, menghadapi kegagalan hingga kekalahan.
Masalah tersebut dapat menyebabkan kita merasa kewalahan, tertekan, putus asa atau tidak dapat mempercayai diri sendiri maupun orang lain untuk membuat keputusan yang baik.
Selain itu, putus asa juga kehilangan semangat untuk berusaha dan meraih harapan di masa depan. Ada baiknya untuk menghilangkan sikap putus asa ini karena bisa berdampak buruk pada kehidupan kita.
Agar semangat terus tinggi dan tidak mudah berputus asa, kamu bisa mengikuti tips berikut ini!
1. Menonton Film Inspirasi
Kamu bisa belajar banyak dengan melihat orang lain, termasuk belajar untuk bertahan dalam berbagai situasi.
Misalnya, kamu bisa melihat film yang menginspirasi dan diangkat dari kisah kehidupan nyata. Sejenak menonton film-film inspirasi bisa membantu memotivasi diri kamu untuk tidak mudah putus asa.
Ada banyak film bagus di luar sana tentang orang yang menghadapi tantangan dan rintangan yang tampaknya tidak dapat diatasi.
Namun, mereka tidak berhenti dan tidak menyerah. Sampai akhirnya, mereka berhasil mencapai apa yang mereka impikan. Disini kamu bisa belajar bahwa semua butuh proses dan ketekunan.
Menyaksikan orang lain mampu berjuang dan tidak menyerah akan memperkuat tekadmu sendiri untuk terus maju.
Kamu bisa mengatakan pada diri sendiri bahwa ‘Mereka tidak berhenti, begitu pula saya. Mereka bisa, saya juga harus bisa’. Ingat, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
2. Belajar dari Kegagalan
Kegagalan bisa menjadi guru terbaik dalam hidup. Kegagalan merupakan salah satu jalan menuju sukses, jika kamu mempelajarinya dengan sikap yang benar.
Selain itu, kegagalan juga membantu mewujudkan potensi positif dengan memberikan ruang untuk memperbaiki diri, belajar dari kesalahan, tidak mudah putus asa dan melanjutkan hidup.
Jangan menjadikan kegagalan sebagai racun yang membuatmu berputus asa, tetapi jadikan lah kegagalan sebagai motivasi untuk terus berusaha.
Bukankah, banyak orang sukses yang dulunya pernah gagal? Pasti mereka memiliki semangat yang tinggi, pantang menyerah, dan tidak mudah putus asa. Dan itu bisa kamu tiru.
3. Mencari Cara Lain
Menolak untuk menyerah bukan berarti kamu harus terus melakukan hal yang sama berulang kali. Jika cara yang kamu gunakan saat ini tidak membuahkan hasil, kamu masih bisa mencoba cara lainnya.
Cari cara yang tepat dan tetap lanjutkan sampai kamu menemukan metode, teknik, atau strategi yang akan berhasil.
Sebaiknya jangan menyerah karena kamu belum mencoba semua cara yang mungkin akan berhasil. Ingatlah bahwa menyerah hanyalah tanda bahwa kamu membutuhkan cara yang berbeda.
Saat kamu putus dan ingin menyerah, keluarkan pena dan selembar kertas. Kemudian mulailah memikirkan berbagai alternatif yang dapat kamu coba.
4. Tidak Ada Sukses Instan
Tidak ada kesuksesan yang bisa didapatkan dengan mudah dan instan. Apa yang tampak seperti kesuksesan instan biasanya membutuhkan kerja keras selama bertahun-tahun.
Agar mencapai kesuksesan, kamu harus menemukan cara untuk konsisten melakukan berbagai hal yang diperlukan dan berusaha mencapai tujuan.
Sukses adalah sesuatu yang harus diperoleh dengan kerja keras dan konsisten. Seperti kata Michael Jeffrey Jordan, bahwa dia pernah gagal tetapi dia tidak menyerah. Dan sekarang, dia adalah pemain bola basket profesional dan sangat populer di seluruh dunia.
“Saya telah gagal berulang kali dalam hidup saya dan itulah mengapa saya berhasil.” ujar Michael Jordan
Ada jalan yang panjang dan sulit untuk menuju sukses, tetapi ketika kamu tidak menyerah, kamu memiliki kesempatan untuk meraihnya.
Jika kamu merasa belum mencapai kesuksesan dalam hitungan hari, bulan, bahkan tahun, mungkin ini belum saatnya. Kamu masih harus bersabar dan berusaha sampai waktunya sukses kamu tiba.
5. Kebiasaan Keystone Habits
Seringkali, hal yang paling menghambat dirimu adalah kebiasaanmu. Meskipun kamu yakin ingin berubah, mungkin sulit melakukannya.
Sebagian kebiasaan buruk menahanmu untuk mencapainya. Solusi untuk ini adalah fokus pada keystone habits. Apa itu keystone habits?
Menurut Charles Duhigg dalam bukunya, The Power of Habit, Keystone Habits alias kebiasaan keystone dapat didefinisikan sebagai “perubahan atau kebiasaan kecil yang diperkenalkan orang ke dalam rutinitas mereka yang secara tidak sengaja terbawa ke aspek lain dalam hidup mereka”.
Kebiasaan keystone membantu menghilangkan kebiasaan buruk dan menciptakan pertumbuhan pribadi yang baik.
Saat kamu mulai bersemangat, membangun kebiasaan keystone dan menjadikannya landasan dalam hidup bisa menyebabkan beberapa perubahan besar terjadi.
Charles Duhigg memperkenalkan konsep kebiasaan keystone kepada jutaan orang dalam bukunya The Power of Habit. Di dalamnya, dia menggambarkan kebiasaan keystone sebagai reaksi berantai yang membantu kebiasaan baik lainnya bertahan.
“Kekuatan dari kebiasaan keystone bersumber dari kemampuannya untuk mengubah citra diri. Pada dasarnya, apa pun bisa menjadi kebiasaan keystone jika memiliki kekuatan untuk membuat Anda melihat diri Anda dengan cara yang berbeda.” Ujar Charles.
6. Berhenti Membandingkan Diri
Sebagian orang bahkan termasuk kita sendiri pun mungkin pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Membandingkan hidup kamu dengan orang ini merupakan tanda bahwa kamu tidak merasa nyaman dengan diri sendiri. Selain itu, perbandingan tersebut juga membuat kamu merasa rendah diri.
Rasa rendah diri adalah perasaan bahwa kamu merasa lebih rendah dibanding orang lain dalam satu atau lain hal.
Jaime Pfeffer menyampaikan bahwa kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain dapat menyebabkan berbagai dampak buruk seperti kecemburuan, kemarahan, kebencian dan sebagainya.
“Sayangnya, permainan ini hanya memiliki sedikit pemenang dan membawa Anda ke perangkap untuk merendahkan atau menilai diri sendiri dengan orang lain. Itu juga dapat menyebabkan kecemburuan, kemarahan, kebencian bahkan kebencian pada diri sendiri dan orang lain” ujar Jaime Pfeffer, penulis, pelatih keseimbangan hidup dan kesuksesan serta guru meditasi yang berbasis di Singer Island, Florida.
Setelah kamu berhenti membandingkan diri dengan orang lain, kamu membiarkan diri berfokus pada diri sendiri. Kamu bisa fokus pada kekuatan, bakat, dan pencapaian kamu sendiri.
“Jika Anda selalu berusaha mengikuti perkembangan orang lain atau membandingkan diri Anda dengan orang lain, kemungkinan besar Anda mengabaikan kekuatan dan bakat Anda sendiri. Bahkan Anda mungkin menyembunyikan bakat dan kekuatan Anda, ” ujar Jaime Pfeffer.
Nah, itulah beberapa cara agar tidak mudah putus asa yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat ya!