Cerita Sukses Pendiri Bukalapak – Achmad Zaky
Profil dan Cerita Singkat kehidupan Achmad Zaky
Orang yang Sangat Cerdas
Achmad Zaky merupakan seorang yang sangat cerdas. Sejak sekolah, kecerdasannya sudah terlihat. Contohnya saat ia SMA, ia pernah ditunjuk mewakili sekolahnya untuk mengikuti ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang komputer. Pada saat itu, Achmad Zaky pun menang sampai tingkat nasional.Setelah lulus SMA, Achmad Zaky diterima di salah satu universitas terbaik di negeri ini. Ya, Achmad Zaky kuliah di ITB mengambil jurusan Teknik Informatika.Di saat kuliah pun kecerdasannya sangat terlihat. Di satu semester ia pernah mencapai IPK tertinggi yaitu 4,00. Sebuah nilai yang sangat sempurna. Achmad Zaky pun sering menjadi pemenang di kejuaraan sains tingkat nasional. Contohnya saat ia menyabet Juara 2 di kompetisi Indosat Wireless Innovation Contest di tahun 2007. Di kompetisi tersebut, Achmad Zaky membuat MobiSurveyor yaitu sebuah software yang berfungsi untuk melakukan fast counting pada sebuah survey. Selain itu ia juga pernah memenangi ajang INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008.Selain kegiatan akademis, Zaky tercatat pernah mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan di ITB. Ia menjadi salah satu penggagas lahirnya cabang ShARE Global Student Think-Tank di ITB. Zaky juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang kemudian dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Ia pun aktif di Amateur Radio Club (ARC) ITB.Zaky sempat meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat selama dua bulan pada tahun 2008. Selain itu, ia juga pernah mewakili ITB dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.
Mulai Meritis Usaha
Sejak kuliah ia sudah berkecimpung di dunia StartUp dengan mendirikan Suitmedia, yakni perusahaan yang bergerak di jasa konsultan website perusahaan, dan hingga kini usaha ini masih tetap dijalani. Pada 2010, melihat perkembangan Suitmedia tumbuh sangat pesat. Saat itu, sempat terpikir oleh Zaky untuk membangun sesuatu yang lebih bermanfaat untuk banyak orang. Ia berpikir untuk mendirikan situs yang bisa memfasilitasi penjual dan pembeli. Kebetulan pada saat itu, situs serupa di Indonesia masih sedikit atau bahkan belum ada. Ia pun memutuskan untuk mendirikan Bukalapak di tahun 2010.Sebelumnya Zaky juga pernah sempat mencoba untuk membuka usaha kuliner mi ayam sewaktu kuliah yang akhirnya bangkrut. Zaky menghabiskan seluruh uang hasil menang dari berbagai perlombaan.
Waktu itu kami keracunan virus entrepreneurship, pas ngumpul sama teman-teman tiba-tiba kepikiran dan pengen bikin warung mie. Uang saya dari lomba habis semua kesedot kesitu karena bangkrut. Takut dan trauma rasanya waktu itu, tapi saya berpikir ini seperti sekolah, mahal sekali biayanya, saya yakin ada pelajaran berharga
Mendirikan Bukalapak
Mendapatkan Dana dari Investor dan Terus Berkembang
Semakin lama jumlah transaksi di Bukalapak semakin meningkat seiring semakin banyaknya orang yang berjualan di Bukalapak. Saat itu dalam sehari transaksi mencapai 5 milyar rupiah. Tentunya Achmad Zaky dan kawan-kawannya yang mendirikan Bukalapak merasa senang bisa membantu banyak pelaku UKM. Walaupun saat itu mereka belum meraih keuntungan. Bahkan harus mengeluarkan biaya sendiri untuk menjalankan Bukalapak. Penghasilan dari usaha konsultan web dan IT pun digunakan untuk menjalankan Bukalapak.Tapi seiring banyaknya jumlah transaksi di Bukalapak, mulailah ada investor yang tertarik untuk menyuntikkan dananya di Bukalapak. Investor-investor tersebut adalah investor asing seperti Softbank dan Sequoia Capital yang biasa menginvestasikan dananya untuk para pelaku start up.Selain itu, Bukalapak pun mendapat tawaran pendanaan dari 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group). Sebenarnya Achmad Zaky dan rekan-rekan lainnya tidak berusaha untuk mencari dana pada investor-investor tersebut. Tapi investor-investor besar tersebut yang teratarik dengan perkembangan Bukalapak.Baca Juga : 2 Alasan Kenapa Orang yang Banyak Bicara, Justru Yang Paling BodohBahkan yang menarik, saat Achmad Zaky ditawari sejumlah pendanaan oleh Softbank, ia sempat menolak karena mengira Softbank berniat untuk membeli atau mengakuisisi Bukalapak. Tapi ternyata Softbank hanya ingin membeli 15% saham Bukalapak sementara Bukalapak.com tetap menjadi tanggung jawab Achmad Zaky.Dengan masuknya investor-investor tersebut Achmad Zaky lebih bisa mengembangkan lagi Bukalapak menjadi lebih besar lagi dan dikenal luas seperti sekarang. Dari dana tersebut Bukalapak bisa lebih mengenalkan lagi kepada banyak orang untuk menggunakannya. Walaupun Bukalapak tidak terlalu jor-joran dalam membakar uang untuk iklan di televisi. Iklan televisi pun tidak menggunakan Brand ambasador dari artis terkenal. Bahkan dirinya sendiri sempat beberapa kali menjadi bintang iklannya.