Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses memang tidak mudah, perlu adanya banyak perjuangan keras dan jiwa yang tangguh. Karena akan ada banyak resiko gagal atau bangkrut dalam setiap langkahnya. Namun bukan berarti semua resiko itu dapat menghalangi Anda untuk tetap maju. Hanya saja Anda perlu memahami bebagai strategi bisnis, termasuk kesalahan umum yang biasanya sering dilakukan pebisnis pemula.
Kesalahan-kesalahan itu biasanya seringdilakukan oleh beberapa pebisnis, terutama untuk bisnis berskala kecil. Bisnisberskala kecil memang rentan terhadap kerugian hingga berakhir dengan kebangkrutan total. Merekacenderung mengentengkan hal-hal yang dianggap remeh padahal itu penting. JikaAnda ingin bisnis Anda awet dan terhindar dari kebangkrutan, sebaiknya hindari7 kesalahan di bawah ini:
1. TidakMemahami Pasar
Kesalahan fatal yang seringkali dilakukan saatmembangun bisnis, terutama bisnis berskala kecil ialah tidak memahami pasar. Kebanyakanpebisnis tidak melakukan riset terhadap pasar yang ditargetkanya. Bahkanyang lebih fatal lagi tidak memiliki target pasar sama sekali.Kesalahan ini beresiko besar terhadap kebangkrutan bisnis lebih awal. Karenamereka tidak memiliki pandangan apapun terhadap pasar.
Logikanya, pasar ini merupakan penentu kemanaarah bisnis Anda akan berjalan. Dan pasar juga menentukan bagaimana cara Andamengelola bisnis agar sesuai dengan yang Anda harapkan.
Jadi, usahakan pahami terlabih dahulu kondisipasar yang menjadi target bisnis Anda, apakah untukkaum remaja, anak muda, atau orang dewasa. Pahami bagaimana respon calonkonsumen terhadap produk/jasa yang Anda tawarkan. Dengan begitu, pengelolaanbisnis Anda menjadi lebi terarah.
2. MenghabiskanBudget untuk Modal Awal
Kehabisan modal merupakan faktor yang palingnampak pada kebangkrutan yang dialami kebanyakan pengusaha. Bisnis apapun akan terhenti beroperasi jikamodal atau dana yang dibutuhkan telah habis.
Kehabisan modal terjadi karena beberapa hal,dan yang paling sering karena terlalu banyak menghabiskan budget di awal. Padasaat pertengahan bisnis beroperasi, modal habis dan tak bisa berkembang lagi.
Hal yang perlu Anda ingat bahwa ketikamerintis sebuah bisnis, membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan modalawal. Usahakan sisakan budget untuk dijadikan modal dalam langkah selanjutnya.
Jadi, jangan habiskan seluruh modal di awal.Lebih baik rintis saja bisnis dari skala terkecilnya. Kemudian Anda kembangkansecara perlahan-lahan dengan modal yang tersisa, sehingga menjadi sebuah bisnisbesar.
3. MenyatukanRekening Pribadi dengan Perusahaan
Sebuah kesalahan yang cukup fatal dalamberbisnis jika Andamenggabungkan rekening perusahaan dengan rekening pribadi. Hal ini akan terjadipengelolaan keuangan yang tidak benar dalam bisnis.
Dengan rekening yang menyatu, Anda akan sulituntuk membedakan antara pengeluaran untuk kebutuhan bisnis dan kebutuhanpribadi. Begitu juga untuk pemasukan yang didapat akan sulit dibedakan.
Pengelolaan antara keuangan pribadi dengankeuangan bisnis akan tumpang tindih. Kondisi pengelolaan yang seperti ini akanmempengaruhi pencatatan untuk pendapatan, akan sulit diperhitungkan.
Selain itu, dengan menggabungkan rekeningpribadi dan rekening bisnis dikhawatirkan Anda akan menggunakan uang bisnisuntuk keperluan pribadi. Atau sebaliknya Anda menggunakan uang pribadi untukkeperluan bisnis.
4. BiayaKebutuhan Bisnis Dibayari Uang Pribadi
Mungkin membayari biaya kebutuhan bisnisdengan uang pribadi memang nampak tidak apa-apa. Toh, bagaimanapun modal yangdigunakan adalah tanggung jawab Anda sebagai orang yang mengelola bisnistersebut.
Tapi, ketahuilah bahwa dengan membayarikebutuhan bisnis dengan uang pribadi itu sangat tidak sehat jika diterapkandalam bisnis. Kondisi yang seperti itu akan menimbulkan kerancuan dalampengelolaan keuangan.
Anda akan mengalami kesulitan dalam membuat laporankeuangan nantinya. Sekalipun bisnis itu berskala kecil, profesionalisme dalammenyusun keuangan memang harus ditegaskan terhadap diri sendiri.
Pisahkan keuangan pribadi dengan keuanganbisnis, sebisa mungkin tahan untuk tidak membayari tagihan yang menjadikebutuhan bisnis. Jika memang kepepet, maka gunakan sistem meminjam atas nama bisnis Anda bukan atas nama Anda pribadi.
5. Tidak AdaPlanning untuk Setiap Kemungkinan
Jika Anda ingin menjadi seorang pebisnis, Andaharus mampu bertahan dengan segala kondisi dan siap dengan segala resiko. Semuaresiko yang mungkin saja bisa terjadiharus dipersiapkan secara matang, baik dari segirencana, eksekusi, dan solusinya.
Pebisnis yang matang selalu menyiapkanberbagai planning untuk setiap kemungkinan yang bisa saja terjadi. Selalu adaplan A, plan B sebagai alternatif kalau plan A gagal, dan selalu ada plan C untukkemungkinan gagal selanjutnya.
Karena bagaimanapun, bisnis itu bersifatrandom, sulit ditebak. Resiko kegagalan dalam berbisnis akan selalu ada bahkansangat dekat. Dan mengalami kegagalan termasuk hal yang memang biasa terjadidalam bisnis.
Selama ini kebanyakan pebisnis terlalu percayadengan satu planning. Jadi saat mereka mengalami kegagalan pada plan tersebut,itu dianggap kegagalan total. Ini terjadi karena mereka tidak siap denganresiko bisnis.
Hal inilah yang menjadi faktor bisnis tidakbisa bertahan lama alias bangkrut. Untuk itu, persiapkan semuanya planningsecara matang. Persiapkan planning dengan detail hingga sampai kemungkinanterburuknya.
6. MemberikanPromo Berlebihan
Persaingan bisnis yang semakin ketatmelahirkan banyak strategi pemasaran yang semakinberagam. Ada banyak cara yang dilakukan untuk menarik perhatian konsumen agarmelirik bisnis yang dikelola.
Salah satu strategi yang saat ini banyakdilakukan para pebisnis ialah memberikan promo atau diskon kepada konsumen. Saat ini banyak pengusaha seolah berlomba-lomba memenangkan kompetisidengan mengobral promo-promo menarik.
Sebenarnya ini termasuk stretegi yang bagusdan sangat efektif untuk menjaring konsumen lebih banyak. Akan tetapi, jikaAnda memainkan promo dalam bisnis Anda, maka harus benar-benar bijak.
Hindari memberikan promo yang berlebihan. Berikan saja promo sesuai dengan kondisi bisnis Anda. Dan jangan pernah memberikan promo dengan jumlah di luar kemampuan bisnis Anda.
Baca Juga: 5 Tips Mengelola Keuangan Di Awal Berdirinya Bisnis
7. TidakMenyiapkan Dana Darurat
Dana darurat mengambil peran penting dalammembangun dan mengelola sebuah bisnis, entah itu bisnis berskala kecil maupunbesar. Semua bisnis harus memiliki cadangan dana untuk keperluan darurat.
Biasanya, dalam mengelola bisnis parapengusaha akan dipertemukan dengan hal-hal atau kebutuhan yang tak terduga.Beberapa contoh hal tak terduga diantaranya seperti ganti rugi pada konsumenatau kecelakaan kerja.
Banyak para pengusaha yang jatuh saat beradadi posisi ini karena tidak menyediakan anggaran dana darurat. Pada akhirnyamereka mengambil pilihan untuk berhutang dan merusak stabilitas keuangan.
Jadi, kalau Anda membangun sebuah bisnis,entah itu bisnis besar maupun kecil, selalu anggarkan dana tak terduga ataudana darurat. Dana darurat ini sangat penting untuk menjaga agar hutang tidakmenumpuk dan menjaga stabilitas keuangan bisnisAnda.
Sebesar apapun bisnis dijalani, keuanganselalu menjadi hal yang paling vital dalam menjaga kelangsungan bisnis. Banyakpebisnis yang jatuh bangkrut karena salah dalam mengelola keuangan bisnisnya.
Seperti yang Anda lihat dari berbagai ulasandi atas, masalah umum yang paling sering terjadi dalam berbisnis ialah masalahkeuangan. Anda harus pandai menyusun anggaran dan mengelola keuangan.
Jadi, itulah beberapa masalah umum yang seringdialami oleh para pebisnis terutama untuk rintisan bisnis berskala kecil.Bisnis-bisnis berskala kecil sangat rentan terhadap masalah ini yang dianggapremeh sehingga cepat gulung tikar.