Warren Buffet adalah pengusaha, pebisnis serta investor tersukses didunia. Buffett adalah komisaris, direktur utama, dan sekaligus pemegang saham terbesar di Berkshire Hathaway. ia juga dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya di dunia. menurut Forbes (2017), Warren Buffet menduduki posisi kedua orang terkaya didunia dengan kekayaan 72,5 miliar USD. majalah Time memasukan Buffett sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia.Lalu bagaimana dia bisa mendapatkannya dan menjadi sukses hingga saat ini ? siapa Warren Buffet ? Berikut kita akan mengenal biografi dan profil sosok Warren Buffet serta kisah inspiratif dan cerita perjalanan hidup Warren Buffet hingga menuju kesuksesan yang mungkin dapat memberi pelajaran hidup yang berharga untuk kita. Simak Penjelasaanya.Lahir di Nebraska pada tahun 1930, Warren Buffett sudah menunjukkan kemampuan bisnis yang tajam di usia muda. Ia membentuk Buffett Partnership Ltd pada tahun 1956, dan pada tahun 1965 ia telah memegang kendali Berkshire Hathaway. Mengawasi pertumbuhan konglomerat dengan kepemilikan di media, asuransi, energi dan industri makanan dan minuman,
Mengenal Warren Buffet – Pebisnis dan Investor Terkaya di Dunia
Masa muda
Pebisnis dan investor yan mempunyai nama lengkap Warren Edward Buffett, lahir pada tanggal 30 Agustus, 1930, di Omaha, Nebraska. Ayah Buffett, bernama Howard, bekerja sebagai pialang saham dan menjabat sebagai anggota DPR AS. Ibunya, Leila Stahl Buffett, adalah seorang ibu rumah tangga. Buffett adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki.Buffett menunjukkan bakat untuk masalah keuangan dan bisnis di awal masa kecilnya. Teman-teman dan kenalan mengatakan Buffett muda adalah seorang anak ajaib matematika yang bisa mengingat angka yang besar di kepalanya, bakat dia kadang-kadang ditunjukkan dalam tahun-tahun.Baca Juga : Merasa Bersalah ? 3 Hal Cara Bagaimana Meminta Maaf Yang Baik dan BenarKetertarikan Buffett pada pasar saham dan investasi dimulai sejak masa sekolah disaat dia sering mengunjungi kantor pialang saham regional dekat kantor pialang saham ayahnya. Pada usia 11 tahun ia membuat investasi pertama, membeli tiga saham Cities Service Preferred $ 38 per saham. namun, saham tersebut dengan cepat turun ke $ 27. tapi Buffett masih gigih berupaya keras sampai saham mereka mencapai $ 40 Buffett memutuskan untuk menjualnya walau dirasa keuntungannya kecil.Tak lama kemuduan. Buffett mengetahui bahwa saham yang baru ia jual sudah naik secara cepat hingga bernilai $ 200. Buffet pun menyesali keputusannya untuk cepat menjual saham tersebut. namun Warren Buffet mengambil pengalaman ini sebagai pelajaran awal dalam kesabaran dalam berinvestasi. Langkah bisnis Buffett semakin matang dengan memutuskan akan investasi jangka panjang, pada saham-saham perusahaan yang produknya ia kenal dengan baik. Itu sebabnya, ia tidak pernah mau membeli saham Microsoft atau perusahaan dotcom.
Wirausaha Pertama
Buffett memperlihatkan ketertarikan yang besar pada bisnis dan investasi pada umur yang sangat muda. Salah satu bisnis awalnya adalah menjual permen karet, Coca Cola, dan majalah mingguan dari pintu ke pintu. Dia juga bekerja di toko kelontong milik kakeknya. Saat masih SMA, dia mendapatkan uang dengan mengantar koran, menjual bola golf dan perangko, menyemir mobil, dan lain-lain.Pada laporan pajaknya yang pertama kali tahun 1944, Buffett meminta pemotongan pajak sebesar 35 US $ untuk pemakaian sepeda dan jamnya untuk mengantar koran. Pada 1945, saat kelas 2 sma Buffett dan kawannya membeli mesin pinball bekas seharga 25 US $, kemudian menaruhnya di salon. Dalam beberapa bulan mereka berhasil berkembang memiliki beberapa mesin pinball pada 3 salon di Omaha. Bisnis itu kemudian dijual Buffett dan temannya kepada veteran perang senilai 1.200 US $.
Pendidikan Tinggi dan Awal Karir
Pada 1947, Buffett diterima di Wharton School of the University of Pennsylvania. Awalnya dia lebih tertarik mengembangkan bisnisnya, namun dengan paksaannya dari ayahnya akhirnya dia mendaftarkan diri untuk kuliah. Dia kemudian lulus pada usia 19 tahun dengan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Columbia University, setelah ditolak oleh Harvard Business School, dan memperoleh gelar Magister Ekonomi pada 1951. Warren Buffett memilih masuk ke Columbia University karena mengetahui Benjamin Graham mengajar disana.Dipengaruhi oleh 1.949 buku Benjamin Graham, The Intelligent Investor, Buffett terdaftar di Columbia Business School untuk belajar di bawah ekonom yang diakui adalah seorang investor. Setelah mendapatkan gelar master pada tahun 1951, ia menjual sekuritas untuk Buffett-Falk & Company selama tiga tahun, kemudian bekerja untuk mentornya selama dua tahun sebagai seorang analis di Graham-Newman CorpBerikut investasi yang signifikan Berkshire Hathaway di Coca-Cola, Dia juga menjabat sebagai direktur Citigroup Global Markets Holdings, Graham Holdings Company dan The Gillette Company. Investasi jangka panjang juga bermakna bisnis. Buffett tidak pernah menerapkan prinsip beli saham, tapi membeli bisnis (buying a business not share). Meski saham Coca-Cola sempat ambruk pada 1998-1999, ia tetap bersandar pada tren jangka panjang. Ia pertahankan saham Coca-Cola hingga kini.
Langkah Cerdik Warren Buffet
Langkah-langkah bisnisnya begitu mempesona dan cerdik ini, membuat ia selalu menjadi buruan para jurnalis bisnis. Begitu banyak pula media yang sudah menuliskan profilnya. Nyaris, setiap langkah Buffet adalah langkah investasi, dengan membeli saham perusahaan. Langkah strategis awal Buffett dimulai tatkala ia membeli saham perusahaan tekstil Berkshire Hathaway pada 1962. Ia berhasil menjadi pemegang saham terbesar tiga tahun kemudian.Ia secara cerdik menginvestasikan uang yang nganggur di perusahaan. dengan membeli perusahaan asuransi, perusahaan permata, utilitas, dan makanan melalui Berkshire. Lewat perusahaan ini pula ia menguasai beberapa perusahaan kelas dunia seperti Coca Cola, WellsFargo dan Kraft Food. hingga ia mengakuisisi perusahaan manufaktur dan jasa Momon Holding sebesar US$ 4,5 miliar.
Kegiatan Terbaru
Warren Buffett sesungguhnya sudah lama berjanji untuk menyumbangkan hartanya manakala ia meninggal. Namun, Juni 2006 lalu, Buffett bertindak lebih cepat, dengan mendermakan sebagian besar sahamnya di Berkshire. Total dermanya saat itu mencapai US$ 31 miliar alias sekitar 300 triliun rupiah, hampir separo anggaran belanja negara (APBN) kita tahun lalu! Tak mengherankan jika amal itu tercatat sebagai donasi terbesar dalam sejarah Amerika. Uniknya, sebagian derma itu diserahkan ke Bill and Melinda Gates Foundation. Dana tersebut merupakan dua kali dana yang biasa dikumpulkan yayasan Bill and Melinda Gates selama ini.Baca Juga : Kisah Sukses dari Pendiri dan Penemu Twitter – Jack DorseyPada tahun 2012, Buffett mengungkapkan bahwa ia telah didiagnosis dengan kanker prostat. Dia mulai menjalani perawatan radiasi pada bulan Juli, dan dinyatak sembuh pada bulan November.Pada tahun 2016, Buffett meluncurkan Drive2Vote, sebuah situs web bertujuan untuk mendorong masyarakat dan komunitas Nebraska untuk menggunakan hak pilihnya pada pilpres AS kemudian ini juga untuk membantu dalam masayarakat untuk menjangkau dengan menyediakan transporatsi ke lokasi pemungutan suara.