Antagonis adalah sebuah karakter jahat atau licik yang diperankan seseorang untuk menentang pemeran utama atau protagonis. Istilah antagonis berasal dari kata Yunani, antagonistēs, yang berarti “lawan”, “pesaing”, atau “bersaing”.
Munculnya peran jahat ini biasanya menjadi pemicu terjadinya konflik dengan pemeran protagonis. Maka bisa dikatakan untuk menjadi pemeran ini harus berbakat dalam mengolah emosi.
Tokoh antagonis umumnya ada dalam setiap cerita dan kisah mulai dari novel, film, drama, dongeng dan karangan lainnya. Di balik tokoh antagonis di setiap cerita khususnya cerita anak, mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik dan dijadikan pelajaran.
Untuk mengetahui apa itu antagonis, simak definisi antagonis berikut ini:
Pengertian Antagonis Menurut Para Ahli
1. Santosa dkk
Tokoh antagonis adalah tokoh yang berperan melawan pemeran utama. Kehadiran pemeran yang jahat dalam sebuah cerita tersebut memungkinkan untuk menjadi penyebab munculnya konflik.
Peran antagonis harus mempunyai watak kontradiktif yang kuat sehingga bisa mengembangkan karakter yang kuat agar menciptakan klimaks cerita yang menguras emosi.
2. KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, antagonis adalah peran yang suka melawan dan menentang. Atau seorang tokoh yang terdapat dalam berbagai karya sastra yang seringkali bertentangan dengan tokoh utama.
3. Burhan
Antagonis adalah peran yang melawan pemeran utama. Adapun tokoh jahat tersebut seringkali menentang bahkan berusaha untuk menggagalkan keinginan pemeran utama. Peran antagonis ini banyak membuat para penikmat cerita jengkel dan geram karena sifat dan tingkahnya.
Jenis Antagonis
1. Antagonis Penjahat
Antagonis penjahat adalah jenis antagonis yang paling umum. Karakter antagonis ini memiliki niat jahat atau egois dan ingin menghentikan atau menghalangi protagonis.
2. Antagonis Pahlawan
Antagonis pahlawan adalah karakter yang niatnya mulia, dan tujuan utamanya adalah menghentikan atau menghalangi tindakan protagonis atau pemeran utama karena alasan tertentu.
Jika sebuah cerita berisi pemeran utama penjahat, kemungkinan besar akan ada antagonis pahlawan yang mencoba menggagalkan rencana pemeran utama yang jahat tersebut.
3. Antagonis Kelompok
Antagonis tidak hanya ditujukan untuk individu saja, namun bisa juga untuk kelompok. Dalam film perang, misalnya, antagonisnya mungkin adalah suatu negara.
4. Antagonis Non-human
Sebuah cerita bisa juga memiliki antagonis yang bukan dari manusia atau makhluk hidup. Misalnya dalam kisah alien yang ingin menguasai bumi, antagonisnya adalah alien yang bukan dari jenis manusia.
Selain itu, bencana alam seperti gempa bumi, badai, kebakaran, dan wabah penyakit adalah contoh antagonis tak hidup yang sering terlihat.
5. Antagonis Internal
Antagonis internal adalah situasi atau masalah pemeran utama yang dapat menghalangi jalannya untuk mencapai tujuannya.
Ciri Penokohan Antagonis dalam Cerita
1. Berpura-pura baik
Salah satu ciri-ciri penokohan antagonis adalah selalu berpura-pura baik. Untuk mengelabui lawannya, tokoh antagonis sering kali berpura-pura perhatian dan mencoba untuk bersikap baik dengan menolong pemeran utama.
Memang tidak sepenuhnya selalu berpura-pura, bahkan ada yang menunjukkan sifat jahatnya ketika pertama kali cerita dimulai.
2. Voice over dan rencana yang licik
Ciri penokohan antagonis cukup mudah diketahui yaitu dengan voice over dalam hati yang jahat. Umumnya dalam dunia drama atau film, sebelum voice over muncul maka ada pengambilan gambar dalam jarak yang dekat hingga terdengar voice over.
Selain itu, rencana yang licik tidak bisa lepas dari peran jahat. Tokoh antagonis selalu pandai dalam menyusun rencana untuk menentang tokoh utama.
3. Mempunyai ketawa yang khas
Tawa penuh kemenangan yang jahat menjadi ciri khas yang paling menonjol dalam tokoh antagonis. Tidak selalu tertawa kencang secara langsung, tawa jahat biasanya juga bisa melalui voice over.
4. Smirk wajah yang mencurigakan
Smirk atau ekspresi wajah pemeran jahat dalam drama atau film biasanya sangatlah mencurigakan. Ekspresi wajahnya biasanya didukung dengan alis dan bibir setengah naik sehingga tampak semakin licik dan mencurigakan.
Memang tidak semua peran jahat mempunyai ekspresi mengesalkan karena biasanya ekspresi tersebut muncul hanya disaat kejahatannya berhasil.
5. Pintar memutar balikkan fakta
Uniknya setiap pemeran antagonis selalu mempunyai muslihat buruk dan pandai memutar balikkan fakta. Dengan pernyataan-pernyataan palsu yang diungkapkan sehingga mengubah keadaan semakin sulit bagi tokoh utama.
Meskipun begitu, justru hal inilah yang membuat cerita semakin seru dan konflik semakin memanas.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, Macam dan Contoh Karakter Manusia
Tips Memerankan Tokoh Antagonis
1. Mampu mengolah ekspresi
Ekspresi tentunya menjadi sebuah kunci untuk memerankan sebuah peran, tidak terkecuali antagonis.
Meskipun banyak dibenci, nyatanya untuk menjadi tokoh jahat bukanlah hal yang mudah karena harus bisa mengolah ekspresi wajah sesuai dengan emosi yang diperankan.
Dalam mengatur ekspresi, tokoh antagonis harus total mendalami agar ekspresi yang muncul sesuai dengan harapan.
2. Percaya diri
Dalam memerankan seorang tokoh jahat, percaya diri adalah salah satu hal penting yang harus diutamakan.
Sebenarnya tidak hanya untuk pemeran antagonis, semua pemeran, baik itu protagonis dan lainnya juga perlu untuk percaya diri agar tidak terlihat gugup.
Bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila pemeran jahat yang garang tidak mempunyai kepercayaan diri, justru ia akan terlihat seperti orang lugu.
3. Melafalkan setiap kata dengan tegas
Berbeda dengan pemeran utama yang intonasi dan pelafalannya yang sedang bahkan cenderung lembut. Tokoh antagonis harus mempunyai pelafalan yang tepat dengan beberapa penekanan pada bagian tertentu.
Selain itu, intonasi suara yang tegas dan keras menjadi bagian cukup penting untuk dimiliki seorang pemeran antagonis.
4. Berlatih sesering mungkin
Mengingat peran jahat adalah peran yang menyangkut visual dan pendengaran manusia, hal penting yang harus dilakukan oleh pemeran ini adalah berlatih sesering mungkin.
Berlatih yang dimaksud bisa berupa melatih ekspresi, membangun emosi sesuai dengan dialog, atau berlatih dan menghafalkan dialog dengan memperhatikan bagian penting lain seperti penekanan dan sikap tokoh antagonis.
Contoh Pemeran Antagonis Dalam Film Ternama
1. John Fitzgerald – The Revenant
Tom Hardy pemeran John Fitzgerald dalam film The Revenant memerankan perannya dengan penjiwaan yang penuh sehingga menghasilkan tokoh yang apik.
Berkat aktingnya sebagai pengkhianat yang pantas untuk dibenci dan mendapatkan balasan ini sukses membuat Tom Hardy sebagai salah satu nominasi dalam piala Oscar untuk kategori Best Supporting Actor.
2. Bellatrix Lestrange – Harry Potter and the Order of the Phoenix
Antagonis adalah karakter penokohan yang jahat dan licik. Definisi tersebut sangat cocok untuk disematkan pada Bellatrix Lestrange yang terdapat pada salah satu seri film Harry Potter.
Bellatrix merupakan tokoh yang identik dengan kegelapan dan tawanya yang menggelegar. Oleh karena itu, banyak yang menjuluki tokoh ini sebagai penjahat sadis karena kejahatannya yang luar biasa.
3. Nurse Ratched – One Flew Over the Cukko’s Nest
Jika biasanya suster adalah seorang yang lemah lembut serta penuh perhatian kepada pasiennya. Dalam film ini justru suster yang digambarkan sebagai seorang yang kejam dengan sifat otoriter kepada siapapun.
Karena ceritanya yang unik dan pemeran yang sempurna membuat film ini berhasil memenangkan Piala Oscar.
4. Kyung Chul – I Saw The Devil
Kejahatan yang dibuat Kyung Cul di film ini merupakan kekejaman sadis diluar nalar. Bagaimana tidak, tokoh antagonis yang diperankan oleh Choi Min Sik ini menganggap bahwa manusia ibarat wahana bermain dan tidak menghargai jiwa manusia.
Itulah ulasan mengenai tokoh jahat. Dapat diketahui bahwa antagonis adalah karakter atau kepribadian jahat dalam sebuah cerita yang kehadirannya bertentangan dengan tokoh baik atau pemeran utama.