Etika merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam kehidupan sosial. Baik untuk masyarakat dalam negeri maupun masyarakat di luar negeri. Bisa dibilang, etika dan norma menjadi penentu cara pandang masyarakat terhadap kehidupan kita sehari-hari maupun sebagai professional.
Pastinya sebagai masyarakat yang punya norma, kita semua sudah sering mendengar tentang etika atau beretika. mungkin kata kata etika ini sering kita dapatkan dalam bentuk sebuah peringatan, misalnya kalimat “menjaga etika”. Tapi sebenarnya apa sih etika itu? Apa etika dan norma itu sama? Nah, mari kita cari jawabannya dalam pembahasan berikut ini.
Pengertian Etika Menurut Para Ahli
Secara garis besar, Etika bisa diartikan sebagai ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia dalam bergaul atau berhubungan dengan masyarakat. Etika umumnya menyangkut prinsip dan aturan tingkah laku yang benar. Selain itu, etika juga bisa diartikan sebagai norma atau aturan yang digunakan untuk menjadi pedoman dalam berperilaku di depan umum bagi seseorang.
Dalam hal pengertian etika, para ahli bahasa punya opini yang berbeda-beda dalam menjabarkannya. Di antaranya adalah:
- Drs. H. Burhanudin Salam: Etika dapat diartikan sebagai ilmu cabang filsafat tentang suatu nilai-nilai serta norma yang bisa menjadi penentu sebuah perilaku manusia dalam kehidupannya.
- Soegarda Poerbakawatja: Etika adalah sebuah ilmu yang memberikan arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia
- Dr. James J. Spillane SJ: Etika adalah sebuah tingkah laku manusia di dalam mengambil keputusan yang berhubungan erat dengan moral. Umumnya etika lebih mengarah kepada penggunaan akal budi dan objektivitas guna menentukan kebenaran atau salahnya tingkah laku seseorang
- H. A. Mustofa: Pengertian etika adalah ilmu yang menyelidiki suatu perilaku yang baik dan yang buruk pada manusia dengan cara memperhatikan perbuatan tersebut sejauh apa yang diketahui oleh akal serta pikiran seseorang.
- Kees Bertens: Etika adalah nilai dan norma moral yang menjadi suatu acuan bagi umat manusia secara kelompok maupun individual untuk mengatur semua tingkah lakunya.
Jadi secara garis besar, pengertian etika menurut para ahli adalah sebuah aturan, norma, atau acuan dalam berperilaku di depan umum yang menandakan baik atau buruknya, benar atau salahnya, dan bagus atau jeleknya perilaku tersebut.
Etika ini merupakan salah satu social skills yang wajib dimiliki oleh seorang pebisnis, marketing, salesman atau sales woman, dan profesi-profesi lainnya yang berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Sebab etika akan menjadikan hubungan anda dengan klien professional tetap terjaga dengan baik.
Ciri Ciri Etika dalam Kehidupan Sosial
Berbeda dengan norma-norma kehidupan sosial lainnya seperti norma kesopanan, etika ini memiliki ciri-ciri yang sifatnya pasti atau absolut. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri etika dalam kehidupan sosial.
- Etika tetap berlaku dimana pun dan kapan pun seseorang berada, baik di daerah tempat tinggalnya maupun ketika ia merantau ke negeri orang.
- Etika sifatnya absolut dan mutlak, semua daerah umumnya punya aturan etika yang sama.
- Etika tetap harus dilakukan meskipun tidak ada orang yang melihat.
- Etika berkaitan erat dengan perilaku, kegiatan, dan perbuatan manusia.
- Umumnya etika tidak hanya dipandang dari kehidupan sosial namun juga dari aspek batiniah manusia.
Jenis-Jenis Etika Secara Umum
Secara umum, etika bisa dibagi ke dalam 2 jenis. Yaitu etika filosofis dan etika teologis. Meskipun keduanya kurang lebih sama, tapi ada beberapa perbedaan antara kedua jenis etika ini. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang etika teologis dan etika filosofis.
1. Etika Teologis
Sesuai dengan namanya, etika teologis sudah pasti norma atau aturan yang berhubungan dengan keagamaan dan keyakinan seseorang. Meskipun secara garis besar semua agama punya aturan dan etika yang sama, tapi beberapa kepercayaan juga ada yang melarang perilaku tertentu dan kepercayaan lainnya ada yang memperbolehkan.
Tetapi yang pasti, etika yang satu ini dibatasi oleh satu agama tertentu saja. Sebab ada ratusan bahkan ribuan agama dan kepercayaan yang ada di dunia.
Selain itu, etika teologis juga menjadi salah satu jenis etika yang paling banyak diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Umumnya etika teologis dari masyarakat daerah tertentu juga dipengaruhi oleh mayoritas agama daerah tersebut.
Misalnya di Indonesia, dimana mayoritas masyarakatnya beragama Islam, etika yang paling mendasar di sini adalah mengucap salam tiap kali bertemu orang yang dikenal maupun tidak dikenal.
2. Etika Filosofis
Etika filosofis merupakan kebalikan dari etika teologis, namun keduanya masih sama-sama berkaitan satu sama lain. Bila etika teologis berasal dari agama dan kepercayaan, etika filosofis ini berkaitan dengan aktivitas dan jalan pikir manusia.
Etika filosofis bisa juga disebut sebagai etika filsafat, artinya adalah sebuah etika atau norma yang mengutamakan tentang pikiran manusia.
Etika filsafat sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yaitu etika empiris dan etika non empiris.
- Etika filosofis yang bersifat empiris biasanya adalah etika yang berhubungan dengan sesuatu yang nyata. Misalnya etika dalam filsafat hokum yang berisikan pikiran seputar hokum dan aturan di dunia.
- Etika filsafat yang bersifat non empiris merupakan kebalikan dari sifat empiris. Artinya etika yang satu ini berhubungan dengan sesuai yang melampaui kenyataan atau hal konkret.
Contoh Etika dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sebenarnya secara tidak langsung, kita semua sudah melakukan sebagian besar etika dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi agar tidak membuat orang lain tersinggung, merasa tidak nyaman, atau bahkan tidak menyukai kita, sebaiknya selalu terapkan contoh etika dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
- Selalu mengucap salam ketika pergi dan sampai ke rumah sendiri maupun orang lain.
- Mencium tangan orang tua ketika pamit.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Berdiri ketika berjabat tangan dengan seseorang.
- Memohon maaf bila melakukan kesalahan.
- Berterima kasih bila sudah dibantu.
- Melihat ke orang yang sedang bicara ketika sedang mengobrol.
- Berbicara dengan intonasi yang lebih pelan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.
- Makan dengan perlahan dan tidak bersuara.
- Berdoa sebelum melakukan aktivitas apapun.
Itulah penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, jenis, serta contoh etika secara umum dalam kehidupan bermasyarakat. Meskipun kadang terkesan sepele, etika ini sangat penting bila anda ingin dipandang sebagai orang yang beradap. Apalagi bila anda sedang berkumpul atau mengobrol dengan klien, investor atau orang lain secara professional yang berhubungan dengan pekerjaan. Semoga Bermanfaat.