Pengertian ideologi adalah kumpulan dari sebuah peraturan, baik berupa gagasan, ide, maupun kepercayaan yang diterapkan guna mengatur kehidupan berdasarkan ruang lingkup tertentu. Ideologi bersifat sistematis serta mengikat para penganutnya, karena pada dasarnya ideologi dibangun atas dasar kesamaan pemikiran untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli
Dilihat secara etimologis, ideologi beranjak dari kata dasar dalam bahasa Yunani ideo dan logos. Idea memiliki makna pemikiran dan gagasan, sementara logos berarti logika atau ilmu. Dengan demikian secara harfiah ideologi bisa diartikan sebagai gagasan yang berakar dari pemikiran kolektif masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Nah untuk lebih lengkapnya berikut pengertian ideologi menurut para ahli.
1. Menurut Rodee
C.C Rodee berpendapat bahwa ideologi merupakan ide yang disatukan menjadi sebuah perkumpulan gagasan, yang secara logis saling berkaitan, kemudian mengidentifikasikan nilai-nilai dan falsafah kehidupan sebagai pemberi keabsahan bagi penganutnya sekaligus institusi tempatnya diyakini.
2. Menurut Gunawan Setiardjo
Gunawan Setiardjo mengemukakan pengertian ideologi yaitu kumpulan gagasan atau ide yang dapat menciptakan seperangkat aturan dalam kehidupan individu maupun masyarakat. Gunawan menyebut ideologi sebagai aqidah ‘aqliyyah, yang dimaknai sebagai akidah didapat dari proses berpikir.
3. Menurut Francis Bacon
Adapun Francis Bacon mendefinisikan ideologi sebagai sintesis pemikiran yang sifatnya mendasar dari sebuah konsep kehidupan. Karena sifatnya mendasar, ideologi menjadi landasan hampir setiap perilaku yang dilakukan oleh individu atau masyarakat. Oleh karena itu, komponen ideologi dipandang dari unsur terkecil yaitu pemikiran manusia.
4. Menurut William James
William James mengartikan ideologi sebagai hasil pemikiran manusia dengan merujuk pada totalitas gagasan yang menjadikannya landasan bersikap dan bertingkah laku. Dalam bukunya Variety Religious Experience, James juga menyampaikan bahwa ideologi adalah pandangan menyeluruh (total view) manusia terhadap kehidupan.
Sejarah Ideologi
Keberagaman pengertian ideologi yang dikemukakan oleh para ahli tidak terlepas dari kesejarahannya. Berawal dari pembaharuan yang terjadi di Perancis pada 1796, dalam Destrut de Tracy disampaikan konsep ideologi yang dimaknai sebagai kesatuan sistem ide guna melepaskan diri dari perkara metafisis. Setelah ini, istilah ideologi semakin marak menjadi diskursus.
Pada masa pemerintahan Bonaparte, sekitar tahun 1802-1803 ideologi diberantas karena dianggap sebagai khayalan yang berpotensi menentang pemerintahan sah. Namun karena ideologi adalah sebuah pemikiran yang sifatnya abstrak, ideologi tak akan mampu dihapuskan selama penganutnya masih ada. Perkembangan selanjutnya justru memunculkan tiga ideologi besar yaitu sosialisme-komunisme, kapitalisme, dan fasisme, yang masing-masing mempunyai basis intelektual sangat besar.
Fungsi dan Tujuan Ideologi
Ideologi merupakan pemikiran yang sifatnya abstrak, ia tidak akan tampak jika tidak dimanifestasikan ke dalam perilaku. Ideologi itu sendiri tidak tercipta tanpa tujuan, karena sejatinya ideologi digagas untuk mencapai suatu tujuan kolektif. Ideologi inilah yang akan menjadi cara pandang dan landasan berpikir manusia untuk menafsirkan kehidupan. Berikut fungsi dan tujuan ideologi.
1. Menjadi Panduan Berperilaku
Ideologi menjadi panduan bagi para penganutnya tentang bagaimana harus berperilaku. Manusia bersikap karena dilandasi oleh pemikirannya. Apabila pemikirannya telah dipengaruhi gagasan tertentu, maka perilakunya juga akan mengarah ke sana. Inilah mengapa penganut ideologi ekstrim tak takut mengorbankan nyawa karena telah dipengaruhi ideologi sangat kuat.
2. Pengatur Tindakan Sosial dalam Masyarakat
Apabila ideologi telah dianut dalam tataran yang lebih luas (kolektif atau masyarakat), maka akan bisa dihasilkan sebuah peraturan. Tentunya dengan syarat individu-individu yang hidup di dalamnya mempunyai pandangan dunia sama. Kehidupan sosial yang berlangsung di masyarakat pun akan terikat oleh ideologi yang diimplementasikan dalam peraturan sosial.
3. Landasan Pembentukan Nilai dan Norma
Manusia hidup di masyarakat tidak terlepas dari nilai dan normal. Nilai menjadi landasan bagaimana baik dan buruk perilaku individu di masyarakat, sedangkan normal menjadi indikator sebuah perbuatan individu dikatakan benar atau salah. Ideologi menjadi sumber dan standar nilai dalam memutuskan norma maupun nilai yang diberlakukan di masyarakat.
4. Menjadi Motivasi Individu atau Kolektif dalam Mencapai Tujuan
Ideologi dibentuk karena ada tujuan yang hendak dicapai, itulah prinsip dasarnya. Dengan demikian, sudah selazimnya apabila ideologi dijadikan sebagai motivasi dalam mencapai tujuan yang telah dicanangkan sejak awal. Individu atau kolektif yang telah meyakini ideologi secara mutlak akan selalu berpegang teguh pada tujuan besar yang hendak diraih sejak awal.
Baca Juga: Pengertian Etika adalah: Ciri-Ciri Jenis dan Contoh Etika
Jenis-Jenis Ideologi
Berdasarkan sifatnya, ideologi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Indikator yang dipakai dalam pengklasifikasian ini adalah proses penerimaan dan individu atau masyarakat terhadap sebuah ideologi. Berikut penjelasan selengkapnya terkait jenis ideologi terbuka serta ideologi tertutup.
1. Ideologi Terbuka
Pengertian ideologi terbuka adalah jenis ideologi yang sifatnya tidak memaksa serta tidak menuntut para penganutnya. Siapapun boleh berpikir secara dinamis untuk menerima atau menolak ideologi tersebut. karena titik berat pengaplikasiannya terletak pada kemuliaan nilai dan norma. Ideologi ini pun bisa berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup bersifat statis dan tetap, serta cenderung dipaksakan oleh mayoritas tertentu terhadap minoritas. Pada ideologi tertutup rawan terjadi hegemoni, karena kelompok minoritas atau bukan penguasa, akan ditundukkan secara moral terhadap mayoritas yang berkuasa. Pada ideologi ini pun nilai-nilainya relatif lebih kaku.
Contoh Ideologi
Perkembangan pemikiran manusia mendorong munculnya lebih banyak ideologi di dunia. Secara umum, ada tiga ideologi besar yang sejak awal kemunculannya hingga kini masih berjaya. Tiga ideologi besar ini kemudian melahirkan ideologi-ideologi lain dalam gagasan yang lebih kompleks. Berikut contoh ideologi di dunia.
1. Ideologi Kapitalisme
Pengertian ideologi kapitalisme adalah gagasan yang berpandangan bahwa pengatur dan pembuat keputusan yang sifatnya mutlak adalah para pemilik modal. Oleh karena itu, di dalam sebuah masyarakat para pemilik modal-lah yang berkuasa dan mempunyai andil untuk memimpin orang-orang di dalamnya.
2. Ideologi Sosialisme
Terdapat pandangan yang mengemukakan bahwa ideologi sosialisme menitikberatkan pada kekuatan norma agar semua masyarakat mempunyai kedudukan sama. Pada mulanya, ideologi ini hadir sebagai bentuk perlawanan terhadap ideologi kapitalisme yang dianggap menguntungkan para kapitalis, sedangkan kaum buruh (proletar) harus hidup menderita.
3. Ideologi Fasisme
Dalam ideologi fasisme, penguasa harus berasal dari satu golongan saja. Oleh karena itu, jika ada pemimpin dari suatu golongan yang dianggap mampu, maka hingga generasi selanjutnya harus berasal dari golongan yang sama. Biasanya ideologi ini dianut oleh masyarakat yang bentuk kehidupannya berada dalam lingkup feodalisme.
4. Ideologi Liberalisme
Ideologi ini merupakan turunan dari ideologi kapitalisme, meskipun seiring berjalannya waktu banyak yang tidak menyadari hal ini. Liberalisme berpandangan bahwa kebebasan individu bersifat mutlak, dan institusi tidak berhak ikut campur mengaturnya. Keberadaan hukum dan peraturan adalah untuk melindungi hak individu.
Itulah penjelasan tentang pengertian ideologi, sejarah, fungsi, serta jenis dan contohnya. Ideologi adalah pandangan hidup yang melandasi pemikiran dan perilaku individu atau masyarakat dalam memandang sesuatu. Ideologi tidak tampak, sehingga sejauh mana ideologi berkembang tidak ada yang tahu. Apakah nantinya akan menjadi baik atau buruk, para penganutnya yang menentukan.