Persepsi adalah (Menurut Para Ahli), Pengertian, Ciri, Jenis dan Contoh Persepsi

Persepsi adalah (Menurut Para Ahli)
Persepsi adalah (Menurut Para Ahli)
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Pengertian persepsi adalah salah satu proses yang dialami oleh individu ketika menerima rangsangan objek dari luar, dengan menggunakan alat indera sebagai reseptornya. Pada saat manusia mengindera objek, reseptor akan bekerja untuk kemudian menyalurkan kepada otak untuk memprosesnya menjadi sebuah informasi.

Pengertian Persepsi Menurut Para Ahli

Persepsi berkaitan dengan bidang psikologi. Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses menangkap peristiwa atau objek yang melibatkan sensor inderawi guna menafsirkannya menjadi informasi bermakna. Persepsi dilakukan agar manusia bisa menangkap informasi dari dunia eksternal, mulai dari informasi sederhana hingga kompleks. Berikut pendapat para ahli dalam mengartikan persepsi.

1. Menurut Gibson

Gibson mengemukakan bahwa persepsi adalah serangkaian proses yang meliputi penerimaan stimulus, pengorganisasian stimulus, serta penafsiran stimulus. Semua proses tersebut telah diorganisasi sehingga bisa membentuk sikap dan mempengaruhi perilaku individu. Persepsi melibatkan aktivitas indrawi yang terstruktur dan sistemik.

2. Menurut Hilgard

Hilgard dan Atkinsosn mengartikan persepsi sebagai proses yang mana manusia mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus yang didapat dari lingkungan. Pola stimulus ditangkap oleh indera, disalurkan kepada pikiran, kemudian ditafsirkan berdasarkan pengalaman terdahulu yang sudah tersimpan dalam otak.

3. Menurut Ruch

Pengertian persepsi menurut Ruch yaitu sebuah proses yang berkaitan dengan petunjuk-petunjuk sensori (inderawi) untuk memberikan gambaran informasi. Proses ini turut melibatkan pengalaman masa lampau yang sebelumnya telah terekam dalam otak, sebagai bentuk pengenalan terstruktur atas objek yang ditangkap.

4. Menurut Chaplin

Menurut Chaplin, persepsi merupakan sebuah proses untuk mengenali, mengetahui, serta memahami objek dan kejadian dengan melibatkan indera. Persepsi bisa timbul dikarenakan ada respon dari individu terhadap stimulus. Hasil persepsi berupa perilaku atau tindakan sebagai bentuk tanggapan atas stimulus yang didapat..

Ciri-Ciri dari Persepsi

Persepsi dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang menimbulkan tampaknya ciri-ciri tertentu. Yang tergolong faktor eksternal yaitu stimulus dan situasi lingkungan, sedangkan faktor internal meliputi kondisi psikologis individu seperti kemampuan berpikir, pengalaman terdahulu, motivasi, dan kerangka acuan. Berikut ciri-ciri persepsi menurut pendapat ahli Marliani.

1. Teorisasi dan Rasionalisasi

Ketika individu menerima stimulus dari luar, maka otak akan membuat teorisasi dan rasionalisasi tentang wujud stimulus tersebut, bagaimana bentuknya, apa fungsinya, dan informasi lain yang dibutuhkan. Jika teorisasi melibatkan hakikat stimulus hingga membentuk informasi utuh, rasionalisasi berkenaan dengan rasio.

2. Pemilihan Informasi

Informasi yang didapatkan dari persepsi tidak semuanya di transfer menuju otak. Secara otomatis dalam rentang waktu yang sangat singkat, otak memilah mana stimulus yang sesuai dengan informasi tersimpan dalam otak, dan mana yang tidak. Apabila stimulus yang didapat sesuai dengan input informasi dalam otak, maka akan ditanggapi dengan respon yang sesuai.

3. Penafsiran Verbal maupun Nonverbal

Berdasarkan pengertian persepsi, salah satu proses yang dilakukan sebelum memberikan respon atau stimulus yang didapat adalah penafsiran. Manusia bisa menafsirkan dalam bentuk verbal dan nonverbal, sesuai stimulus. Jika stimulus berupa tanda bahasa, maka akan memicu penafsiran verbal, dan pada stimulus selain tanda bahasa membutuhkan penafsiran nonverbal.

4. Pengalaman Terdahulu

Pengalaman terdahulu adalah sekumpulan informasi yang tersimpan dan terekam dalam otak, dihasilkan sebagai bentuk dokumentasi peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Jadi bisa juga diartikan bahwa pengalaman terdahulu adalah pengetahuan terdahulu yang dijadikan acuan oleh otak dalam mengolah informasi terbaru.

5. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan berkaitan dengan hasil penafsiran yang telah disesuaikan dengan pengalaman terdahulu. Seseorang bisa menarik kesimpulan dengan benar apabila proses penafsiran dilakukan secara tepat, dan mempunyai pengalaman terdahulu yang memenuhi prasyarat informasi yang dibutuhkan.

Jenis-Jenis Persepsi

Persepsi terbagi menjadi beberapa jenis yang diklasifikan berdasarkan sensor inderawi dan tanggapan psikologis. Semua proses persepsi melibatkan sinyal yang diantarkan kepada sistem syaraf. Sinyal tersebut dihasilkan dari rangsangan indera, oleh karena itu, indera berperan penting dalam resepsi. Berikut jenis-jenis persepsi.

1. Persepsi Auditori

Persepsi auditori adalah proses penerimaan stimulus yang ditangkap melalui sensor berupa indera pendengaran. Pada binatang dan manusia terdapat saluran yang menghubungkan indera pendengaran secara langsung pada otak. Indera ini hanya bisa menangkap suara dengan kapasitas amplitudo dan frekuensi tertentu, yaitu rentang 20Hz—20.000Hz.

2. Persepsi Visual

Pengertian persepsi visual merupakan penerimaan stimulus berupa cahaya melalui sensor indera penglihatan. Manusia bisa menafsirkan objek karena ada cahaya masuk ke dalam mata, kemudian membentuk bayangan yang menghasilkan gambaran objek. Otak akan menganalisis dan menafsirkan gambar objek apakah itu berdasarkan informasi terdahulu yang tersimpan.

3. Persepsi Penciuman

Manusia mempunyai indera penciuman berupa hidung, yang mana berkemampuan untuk menangkap aroma. Sel sensor pada hidung terletak pada bagian rongga vertebrata hidung dan sel sensor pada antena invertebrata. Setelah sensor menangkap stimulus bau, akan dilanjutkan kepada syaraf menuju otak untuk mengelolanya menjadi informasi.

4. Persepsi Perabaan

Persepsi perabaan mampu merasakan hawa dan rasa sakit. Pada manusia, persepsi ini berupa kulit yang terdiri dari tiga lapisan utama yaitu, bagian terdalam subkutis, dermis, serta epidermis. Selain untuk mengenali rangsangan dari luar, kulit juga berperan sebagai pelindung bagi organ yang ada di dalamnya, seperti otot atau tulang.

5. Wajah

Wajah juga termasuk persepsi meskipun bukan terkategorikan sebagai indera. Wajah manusia mampu mengenali aspek kognitif berdasarkan ciri fitur. Itulah mengapa manusia bisa menghapalkan wajah satu orang dengan orang lainnya. Wajah juga mampu menggambarkan dan menangkap ekspresi sebagai wujud pertanda emosional.

6. Persepsi Pengecapan

Pengertian persepsi pengecapan adalah proses pengenalan stimulus dalam bentuk kemoreseptor yang berupa lidah. Indera pengecapan manusia mempunyai keterkaitan terhadap indera penciuman sehingga bisa mengenali rasa. Setelah itu, barulah mengantarkan hasil sensor kepada otak untuk dianalisis dan diolah menjadi informasi.

7. Persepsi Ujaran

Persepsi ujaran disebut juga dengan persepsi bicara. Salah satu kemampuan manusia yang tidak dimiliki makhluk lain adalah kapabilitas dalam berbahasa. Manusia pada umumnya mampu menginterpretasikan tanda-tanda menjadi sebuah bahasa sesuai konvensi. Hasilnya, manusia bisa berkomunikasi dengan sesama menggunakan perantara bahasa.

8. Sentuhan Sosial

Sentuhan sosial berkaitan dengan persepsi individu ketika melakukan interaksi dengan individu lainnya. Manusia secara hakikat adalah makhluk sosial, sehingga mau tak mau akan berinteraksi dengan manusia lain. Ketika seseorang melakukan interaksi sosial, akan muncul timbal balik yang menciptakan hubungan sosial melalui perantara sentuhan sosial.

Baca Juga: Pengertian Ideologi adalah (Menurut Para Ahli), Fungsi Jenis Contoh Ideologi

Contoh Persepsi

Contoh persepsi yang paling sederhana adalah sentuhan. Proses yang terjadi meliputi pengenalan sensor oleh indera pengecap. Setelah itu, indera akan menyampaikan kepada syaraf di pusat rasa apa yang diterima. Otak akan menganalisis dan menyamakan sensor rasa dengan database informasi yang sudah tersimpan sebelumnya. Barulah setelah itu akan diketahui rasa apa yang tertangkap oleh indera.

Itulah pengertian persepsi beserta ciri, jenis, serta contohnya. Pada dasarnya, persepsi adalah aktivitas refleks yang dialami manusia tanpa sadar. Dalam waktu sepersekian detik, manusia bisa menerima stimulus melalui reseptor, menyalurkannya kepada syaraf otak, mengolah informasi, menafsirkan, hingga membuat kesimpulan. Semua itu merupakan proses kompleks yang terstruktur secara alami.