Pandemi Covid-19 yang menyerang dunia telah menghadirkan gaya hidup baru bagi manusia di seluruh dunia. Seperti semua orang harus memakai masker sewaktu bepergian, saling menjaga jarak, bekerja dari kantor / Work From Home (WFH), sering mencuci tangan, dan bahkan melakukan isolasi mandiri.
Isolasi mandiri adalah perilaku seseorang yang berisiko terkena virus menular seperti Covid19 yang membatasi dirinya dari lingkungan sekitar dan seluruh aktivitas keseharian dilakukan pemberhentian selama 14 hari.
Isolasi merupakan tindakan yang memisahkan individu yang berisiko terinfeksi virus, baik ditinjau dari gejala saja atau telah terbukti lewat tes di laboratorium, dengan tujuan agar tidak menularkannya kepada orang lain.
Sedangkan mandiri merujuk pada kemampuan untuk beraktivitas sendiri, tidak menggantungkan rasa sakit pada pihak lain.
Lalu apa itu isolasi mandiri? Berikut adalah ulasan mengenai definisi isolasi mandiri.
Pengertian Isolasi Mandiri Menurut Para Ahli
1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK.01.07/MENKES/328/2020, isolasi mandiri adalah pemisahan orang yang tidak sakit atau terinfeksi dari orang lain sehingga mencegah penyebaran infeksi atau kontaminasi yang dilakukan di rumah atau di tempat lain yang disediakan sebagai tempat karantina.
2. CDC
Menurut CDC, isolasi adalah memisahkan orang sakit dengan penyakit menular dari orang yang tidak sakit.
Isolasi adalah usaha memisahkan orang yang terinfeksi COVID-19 dari mereka yang tidak terinfeksi. Orang-orang yang sedang dalam isolasi harus tinggal di rumah sampai aman bagi mereka untuk berada di sekitar orang lain (sembuh).
Di rumah, siapa pun yang sakit atau terinfeksi harus memisahkan diri dari orang lain, tinggal di kamar berbeda atau ruangan tertentu, dan menggunakan kamar mandi terpisah (jika tersedia).
Siapa pun yang pernah melakukan kontak dekat dengan seseorang dengan COVID-19, maka harus isolasi selama 14 hari setelah kontak terakhir dengan orang tersebut.
Waktu Pelaksanaan Isolasi Mandiri
Ada beberapa waktu yang mewajibkan kita melakukan isolasi mandiri. Berikut waktu yang harus melakukan isolasi mandiri.
1. Saat merasakan gejala
Isolasi mandiri harus segera dilakukan jika Anda merasakan gejala seperti anosmia atau hilangnya daya penciuman, batuk, dan demam. Kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk kemudian menjalani tes PCR.
2. Melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19
Isolasi mandiri adalah tindakan yang harus dilaksanakan oleh individu yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19. Sebagai contoh, seorang anak di dalam sebuah keluarga harus melakukan isolasi mandiri jika orang tuanya telah terkonfirmasi positif Covid-19.
3. Berlangsung kurang lebih 10 sampai 14 hari
Sejak terkonfirmasi positif hingga 10 atau 14 hari selanjutnya, isolasi mandiri harus dipatuhi. Namun tidak jarang, durasi ini perlu diperpanjang sebab gejalanya belum mengalami pengurangan atau hilang sama sekali. Selama masa isolasi mandiri, orang tersebut tidak boleh melakukan kontak dengan orang lain agar virus tidak menyebar.
Jangan sampai upaya yang sudah dilakukan berakhir sia-sia karena isolasi mandirinya tidak totalitas. Adapun jika gejala berakhir setelah 10 sampai 14 hari sejak terkonfirmasi positif Covid-19, maka Anda bisa beraktivitas lagi seperti biasa. Namun, protokol kesehatan dan sebagainya harus tetap ditaati.
Kegiatan Selama Isolasi Mandiri
1. Laksanakan proning saat merasa sulit bernafas
Proning merupakan upaya melancarkan saluran pernafasan, di mana Anda memulainya dengan tengkurap. Caranya adalah dengan menyusun empat sampai lima buah bantal, kemudian posisikan tubuh tengkurap selama 30 menit sampai 2 jam. Untuk rentang durasi yang sama di menit selanjutnya, ubah posisi ke arah kanan dalam keadaan berbaring.
Selain itu, Anda bisa mulai duduk kemudian berbaring lagi menghadap ke sisi kiri, dan kembali tengkurap. Ini akan membantu melancarkan saluran pernafasan. Isolasi mandiri adalah upaya untuk menyembuhkan diri sendiri, maka dari itu Anda harus bersabar.
2. Melaporkan riwayat kontak dengan orang lain
Jika sebelum terkonfirmasi positif Covid-19 Anda pernah melakukan kontak dengan orang lain, maka segera berikan kabar kepada mereka agar ikut menjalani tes PCR dan isolasi. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan virus yang lebih luas.
Mengingat situasi semakin genting setiap harinya, maka seluruh pihak harus bekerja sama untuk mengatasi pandemi ini. Para pasien positif Covid-19 tidak dibenarkan menutupi kondisinya atau menyembunyikan fakta apa pun yang relevan sebab hal itu hanya akan membawa kerugian bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, Macam, dan Tahapan Diagnosis
Tips Isolasi Mandiri agar Tetap Happy
Bagi kamu yang sedang menjalani isolasi mandiri, berikut ini beberapa hal yang bisa tips isolasi mandiri.
1. Mengoleksi camilan
Salah satu tips selama isolasi mandiri adalah mengemil. Camilan akan membantu Anda memperbaiki mood sehingga tidak merasa suntuk. Anda bisa meminta tolong kepada orang lain untuk membelikannya dengan tetap menghindari kontak langsung saat menerima makanan tersebut.
2. Manfaatkan perangkat elektronik
Smartphone, laptop, televisi, dan sejenisnya akan sangat membantu mengatasi kesepian selama isolasi mandiri. Anda bisa tetap terhubung dengan orang lain walau hanya melalui layar atau secara daring. Itu masih lebih baik dibanding tidak melakukan apa-apa.
Isolasi mandiri adalah tindakan terbaik yang bisa diupayakan bagi setiap orang yang sedang terinfeksi penyakit menular Covid19. Selain itu, mematuhi protokol kesehatan dan menjalankan kebijakan pembatasan aktivitas di luar juga penting untuk dioptimalkan.
Sayangi diri sendiri dan juga orang lain dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Tetap sehat selalu ya!