Peran guru memang sangat penting untuk proses belajar seorang anak hingga ia besar nanti. Namun, peran orang tua untuk sang anak tidak kalah pentingnya lho. Sekarang ini, bukan hal sulit untuk anak mendapatkan segala informasi yang ingin mereka tahu. Namun, bagaimana jadinya jika minat belajar anak turun? Melihat, di era digital banyak anak yang lebih suka main handphone daripada belajar.
Untuk mengatasi hal tersebut, orang tua harus lebih perhatian lagi terhadap pendidikan anak. Berikut tips yang bisa orang tua terapkan dalam meningkatkan kembali minat anak dalam belajar.
1. Menjaga anak tetap terinspirasi
Menginspirasi anak sangat penting dalam meningkatkan minat belajar anak. Jika anak terinspirasi, mereka akan fokus untuk menjadi apa yang mereka inspirasikan tersebut, sehingga akan meningkatkan minat belajar mereka.
Tolong ceritakan kisah sukses dari seseorang yang berpengaruh di dunia yang berhasil karena dia terpelajar dan pintar. Kamu juga bisa menceritakan kisah moral kepada anak-anak tentang pentingnya pendidikan.
2. Berikan hadiah untuk anak
Cara ini bukan maksudnya ingin memanjakan sang anak. Tentu saja, mereka pantas menerima penghargaan atas prestasinya. Ia akan bahagia dan menganggap semua kerja kerasnya tidak berakhir sia-sia. Anak pun akan merasa ingin lebih baik lagi dan termotivasi untuk mendapatkan hadiah yang lebih.
Memotivasi anak dengan cara memberikan penghargaan itu adalah hal yang penting. Di mana, hal tersebut sebagai motivasi anak untuk belajar.
Imbalan yang dimaksud di sini adalah pujian atau hadiah jika anak berhasil mencapai sesuatu, maka ibu, jangan ragu untuk memberi selamat kepada anak atas apa yang telah mereka capai.
3. Memberikan tugas sederhana atau mudah di pahami
Sebagai seorang anak, tentu kemudahan dan kesederhanaan adalah hal yang paling mereka sukai. Ketika orang tua memberikan tugas yang rumit dan sulit untuk mereka pahami, tentu saja akan membuat sang anak cenderung malas untuk mengerjakannya.
Apabila saat sang anak mendapatkan tugas, sebaiknya orang tua memberikan penjelasan yang lebih ringkas, sederhana, dan jelas. Hal ini akan membuat anak mudah memahami pekerjaannya dan paham apa yang harus dilakukan. Sang anak pun akan antusias melakukannya karena menurutnya pekerjaannya mudah untuk dilakukan.
4. Menentukan tujuan
Orang tua harus menentukan tujuan sang anak dalam jangka pendek atau pun jangka panjang. Tujuan untuk jangka pendek itu seperti halnya dengan memulai perencanaan mingguan, seperti membuat daftar tugas.
Tapi ingat ya para orang tua, ketika menentukan goal atau tujuan untuk sang anak, jangan terlalu tinggi. Sebab, hal tersebut justru akan memberi tekanan pada sang anak. Risikonya, anak akan membeci belajar daripada membangkitkan minat di dalamnya.
5. Mengetahui apa kesukaan anak
Tidak dapat dipungkiri jika seorang anak sangat menyukai hal-hal yang membuatnya nyaman. Maka dari itu, cari tahu apa yang menarik bagi sang anak.
Jika anak dilahirkan dengan kemampuan kreatif, Kita harus membiarkan anak mengeksplorasi subjek secara kritis dan kreatif. Beri anak kebebasan untuk mempelajari mata pelajaran favoritnya agar tidak bosan mempelajari mata pelajaran yang itu-itu saja.
6. Pembelajaran cerdas
Pembelajaran cerdas memungkinkan anak-anak untuk belajar lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Itu semua tergantung pada jenis belajar masing-masing anak, jika itu adalah tipe visual, kita perlu menggunakan peta pikiran atau gambar. Namun, jika itu adalah tipe pendengaran, gunakan aktivitas seperti mengobrol dengan anak, dan jika anak memiliki tipe kinestetik, cobalah untuk mempraktekkannya secara langsung.
Orang tua tentu harus paham mengenai hal-hal tersebut. Paling penting adalah orang tua mampu mengajarkan pentingnya pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga anak akan mengikuti pelajaran dengan sepenuh hati.
7. Mengikutsertakan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler atau rekreasi
Saat proses belajar membuat anak bosan, sebaiknya ajak mereka untuk bersantai seperti bermain Playstation, menonton TV atau berolahraga.
Ajak juga anak-anak untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, karena hal ini dapat mengurangi kebosanan selama di sekolah. Dengan demikian, jika anak menyegarkan diri dan mengurangi kebosanan selama belajar, maka anak akan siap untuk kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar.
8. Hilangkan segala gangguan
Untuk meningkatkan minat belajar anak, hilangkan segala gangguan yang dapat mengganggu belajar anak. Bila ada gangguan, tentu saja anak mudah teralihkan dan mengurangi minat belajar anak.
Oleh karena itu, jaga agar anak tetap fokus dan tidak teganggu, agar minat belajar anak meningkat. Segera hilangkan segala gangguan seperti TV, Playstation, handphone di ruang belajar anak, agar dia bisa berkonsentrasi.
9. Pakai bantuan teknologi
Anak-anak generasi milenial tentu sangat akrab dengan teknologi, oleh karena itu penggunaan teknologi seperti laptop, smartphone, video game dan komputer merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan minat belajar anak.
Ada banyak video youtube atau game smartphone saat ini yang berhubungan dengan topik pendidikan, sehingga anak-anak dapat belajar dan bersenang-senang menggunakan YouTube atau game di smartphone mereka.
Itulah 9 cara meningkatkan minat belajar anak. Tapi dalam proses tumbuhnya minat belajar, anak terkadang malah sulit berkonsentrasi. Tidak mau kan tingkat konsentrasi anak kita rendah?
Berikut 5 solusi yang bisa kita terapkan jika sang anak sudah mulai kehilangan fokusnya dalam belajar.
1. Mengajarkan anak untuk fokus pada minat mereka sendiri
Anak akan cenderung lebih fokus pada hal-hal yang menarik minat mereka, seperti hobi, daripada tugas berat.
Jika anak memiliki hobi menyanyi atau bermain musik, maka anak akan lebih lama fokus pada hal itu daripada hal lain.
Oleh karena itu, sebaiknya ajak anak untuk mengeksplorasi minat yang disukainya guna meningkatkan tingkat konsentrasi anak.
2. Membaca bersama anak
Membacakan cerita akan mendorong anak untuk fokus dan mendengarkan cerita yang kita bacakan. Temukan cerita yang menarik minat anak sehingga mereka tertarik dan fokus mendengarkan yang dibacakan.
3. Buatlah tugas menantang menjadi beberapa tahap
Jika seorang anak mengetahui bahwa tugas yang diberikan kepadanya sulit, maka ia cenderung akan malas untuk mencoba dan menyerah terlebih dahulu. Konsekuensi lain adalah mereka menjadi sulit untuk berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas.
Solusinya adalah dengan mengelompokkan tugas-tugas sulit menjadi beberapa bagian. Strategi ini bertujuan untuk membantu anak-anak mengatasi tugas-tugas sulit dengan konsentrasi yang lebih baik.
Strategi lain untuk meningkatkan konsentrasi adalah dengan menggunakan pengatur waktu untuk membantu anak mengatur dirinya sendiri. Misalnya, berikan anak sebuah buku tentang beruang dan suruhlah mereka membacanya. Beri anak waktu 15 menit untuk membacanya.
Setelah waktu ini, ibu akan meminta anak untuk menuliskan sebanyak mungkin fakta tentang beruang. Strategi ini akan membuat konsentrasi pada anak menjadi meningkat.
4. Latih anak melakukan pernapasan perut
Mengapa pernapasan perut penting untuk menjaga anak tetap fokus?
Pernapasan perut dapat memperlambat detak jantung dan menjernihkan pikiran sehingga anak dapat lebih mudah tetap fokus.
Pernapasan perut sangat berguna ketika anak-anak dihadapkan pada tugas-tugas sulit yang dapat membuat mereka cemas. Saat anak cemas, detak jantungnya meningkat. Akibatnya, anak sulit untuk tetap fokus pada pekerjaannya. Pernapasan perut membuat jantung berdetak lebih teratur dan lebih tenang.
5. Bermain game yang memaksa anak untuk berkonsentrasi
Mengajarkan anak untuk berkonsentrasi dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan permainan. Ada banyak permainan yang memungkinkan anak untuk tetap fokus. Permainan seperti permainan mata-mata, teka-teki, lampu merah-hijau, dan kursi musik adalah cara yang bagus untuk membantu anak-anak melatih keterampilan konsentrasi mereka.
Kemampuan anak memang lahir dari dirinya sendiri. Namun, jika tidak di asa dan di latih maka hal tersebut akan sangat sulit terlihat. Oleh karena itu, sesulit apapun bimbinglah anak-anak kalian dengan baik.