Akhir-akhir ini banyak sekali dari kalian pasti mendengar istilah playing victim, bukan. Sebenarnya, apa sih playing victim itu? Apa yang salah dengan karakter tersebut?
Playing victim tidak lain ialah victim mentality, adalah suatu kondisi dimana seseorang yang telah melakukan kesalahan dan mencoba menghindari kesalahan tersebut dengan cara melemparkan kesalahannya itu kepada orang lain. Singkat dan jelasnya, perilaku seperti ini bisa disebut juga sebagai melakukan kebohongan publik dan suka membalikkan fakta.
Nah, apakah salah satu orang terdekat kalian termasuk playing victim? Jika memang benar ada, sebaiknya masukkan dia dalam daftar blacklist kamu ya!
Berikut tanda-tanda orang yang suka melemparkan kesalahan dan melakukan tindak kebohongan publik. Simak penjelasannya!
1. Mengasihani Diri Sendiri
Setiap orang pasti memiliki jalan cerita hidupanya masing-masing. Tidak semua kisah yang dijalani itu indah dan membahagiakan. Terkadang, ada kerikil kecil dalam hidup yang membuat seseorang dapat terpuruk dan hancur. Itu sangat wajar saja.
Ketika di rasa hidup sedang berada di titik paling buruk, tidak sedikit pula dari mereka yang berjuang untuk bisa survive dan memperbaiki kehidupannya. Umumnya harusnya seperti itu,
Sayangnya, akan beda cerita jika kondisi tersebut terjadi pada orang yang suka melakukan playing victim. Mereka akan masuk dalam pemikiran bahwa tidak seharusnya diri mereka mendapatkan hal atau peristiwa seperti itu dalam hidupnya. Rasa kasihan terhadap diri sendiri begitu besar dirasakan.
Hal inilah yang membentuk kepribadian mereka cukup berbeda. Bagi mereka, dunia ini begitu kecam dan tidak pernah berpihak atas kebahagiaan dalam hidupannya. Perasaan seperti inilah yang pada akhirnya membuat mereka menjadi sosok yang lemah dalam mengubah apa pun yang ada. Alhasil, mereka akan bertarung dengan pemikiran tersebut dan mendalami penderitaan yang sedang dialaminya.
Tidak heran, jika kebanyakan dari playing victim akan mendramatisir semua masalah yang terjadi dalam hidupnya. Tanpa sadar, setiap orang juga memiliki masalahnya masing-masing.
Seperti itulah playing victim, yang mereka pikirkan hanyalah diri mereka sendiri dan mencoba agar seluruh dunia tahu bahwa hidupnya terlalu menderita dan berhak bahagia.
2. Tidak Mau Mengakui Bahwa Dirinya Bersalah
Namanya juga orang yang hanya berfokus pada diri dan kebahagiaannya saja. Tentu, akan sangat sulit untuk memandang dari banyak sisi. Apalagi yang berhubungan dengan koreksi diri sendiri, pastinya tidak mungkin juga ia lakukan. Kembali lagi, yang mereka pikirkan hanyalah diri mereka sendiri bukan orang lain.
Jadi kalau mereka salah, ya mereka menganggap bahwa mereka berhak bersikap seperti itu.
Gimana? Ada enggak dari orang terdekat kamu yang berbuat kesalahan tapi tidak pernah mengakuinya? Apabila orang seperti ini ada di sekitarmu, tegurlah mereka akan kesalahannya atau bahkan jauhi jika memang harus dijauhi.
Sebab, jika mereka sadar akan kesalahannya dan tidak mau mengakui. Artinya, kebiasaan tersebut sudah berada di level sifat yang kurang baik. Karena bagi mereka, tidak ada pendapat yang benar kecuali diri mereka sendiri.
Lalu, untuk apa orang-orang dengan sifat seperti ini kita pertahankan? Tidak ada gunanya juga kan?
3. Hobi Menyalahkan Orang Lain
Orang yang memiliki kepribadian playing victim, selain tidak ingin mengakui kesalahannya. Mereka pun tidak akan pernah mau mendengarkan pendapat orang lain. Baginya, apa pun yang diucapkan orang lain itu salah.
Tidak heran, seseorang dengan pemikiran seperti itu sangat suka sekali menyalahkan orang lain. Ya bisa dibilang, mencelah adalah hobinya. Kasarnya seperti itu.
Setiap kali berdikusi dan orang lain berpendapat, mereka bukannya memberikan masukkan. Melainkan cara pandangnya dari sudut yang berbeda dan lebih ke menyudutkan.
Keadaan seperti inilah yang membuat mereka senang dan merasa diri mereka lebih baik dari pada orang lain. Jadi mereka akan menunjukkan powerÂ-nya dan mencari sela-sela keselahan orang lain, meski itu sangat kecil sekali.
Akan tidak nyaman, jika orang seperti ini menjadi rekan kerja atau bahkan sahabat kita bukan. Selalu hindari sebisa kamu ya!
4. Ahli Memanipulasi
Coba sedikit saja pahami karakter dari mereka, orang-orang yang suka playing victim. Selain suka mengasihani diri sendiri, tidak pernah mau meminta maaf padahal itu kesalahannya, dan sangat gemar mengeluarkan kata kritikan pedas terhadap orang lain. Mereka pun ahli dalam bidang memanipulasi orang lain lho.
Gimana? Keren bukan manusia dengan karakter seperti ini? Sangat menakjubkan. Jadi, pastikan kamu harus terus berhati-hati ya.
Contoh kasus. Kamu memiliki seorang teman, ia berkata bahwa orang tuanya selalu memarahi dan memukulnya setiap saat. Padahal ia menganggap tidak ada yang salah atas tindakan dan sikapnya dia. Ia menunjukkan ketidakberdayaannya terhadapmu.
Ternyata, setelah sekian lama ternyata kamu tahu akan kebenarannya. Orang tuanya seperti itu karena sifat teman kamu sendiri yang kurang baik. Sudah dibilangin, tapi tetap saja bandel. Namun, di sisi lain kamu merasa apa yang dia ceritakan seperti benar.
Ya, begitulah orang yang memiliki sifat playing victim. Mereka akan menjual ketidakberdayaannya untuk mendapatkan simpatik dan dukungan atas dirinya.
Mungkin, di awal-awal sifat manipulatif tidak begitu bisa terlihat jelas. Akan tetapi, mereka yang memiliki kepribadian seperti ini akan mencoba membawa kamu masuk dalam pengaruhnya.
Sampai dimana kamu sadar dan akan merasa bersalah atas apapun yang pernah kamu lakukan untuk mereka. Pada akhirnya, semua orang akan lebih peduli dan fokus terdap diri mereka. Itulah tujuannya.
5. Lepas Tangan Terhadap Tanggung Jawab
Ketika seseorang tidak mau menyadari kesalahannya, bisa dibilang bahwa orang tersebut tidak memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Baik itu atas kebenaran atau kesalahan yang telah ia lakukan.
Jadi, mereka selalu mencari cara untuk menumbalkan orang lain atas apa yang telah mereka buat sendiri.
Keyakinan atas kemampuannya sendiri telah hilang, tidak heran mereka sangat takut dalam mengambil sebuah tanggung jawab atas tindakannya sendiri. Alhasil, mereka berusaha untuk melemparkan dan meletakkan pada orang lain yang di rasa pantas untuk bertanggungjawab.
Hal ini dilakukan, karena mereka tidak ingin membebani diri mereka dari berbagai pikiran. Maka dari itu, mereka lebih memilih pergi dan menyerahkan semuanya pada orang lain.
6. Selalu Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Memang, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Namun, tidak pantas juga diri kita selalu dibanding-bandingkan dengan orang lain, bukan.
Bagi seseorang yang playing victim, mereka justru dominan dalam membanding-bandingkan diri mereka dengan orang lain lho. Tanpa sadar, perasaan iri membakar diri mereka dan membuat kebiasaan buruknya berkembang.
Biasanya, hal tersebut dilakukan karena kurangnya rasa percaya diri dalam diri mereka sendiri. Alhasil mereka kurang optimis dan kurang dalam menghargai kehidupannya sendiri.
Dari ke enam tanda-tanda tersebut, apakah ada salah satunya yang ada di dalam diri orang terdekat kamu? Atau, jangan-jangan bahakan mereka memiliki semua tanda tersebut?
Segeralah pergi dan menjauhi mereka. Oh iya, kalau boleh tahu nih. Sebenarnya, tanda apa sih yang paling terlihat dominan dari teman kamu tersebut, sampai kamu menyebutnya orang yang playing victim?