Dalam sebuah perusahaan baik untuk bisnis berskala kecil maupun besar, karyawan merupakan salah satu unsur terpenting. Tata cara mengelola karyawan harus dilakukan dengan tepat dan bijak.
Karena bagaimanapun, karyawan merupakan aset terbesar yang dimiliki perusahaan. Pengelolaan karyawan tidak bisa disamakan dengan sumber daya lain yang nilai ekonomisnya akan habis.
Perlu adanya pengelolaan khusus yang tidak ada campur baurnya dengan pengelolaan sumber daya lainnya. Cara mengelola karyawan harus bertahap, meliputi perekrutan, pelatihan, penilaian dan pemberian kompensasi.
Tahap-tahap pengelolaan karyawan tersebut harus dilakukan secara bijak dan adil. Untuk lebih jelasnya, simak tahapan-tahapan cara mengelola karyawan di bawah ini:
1. Perekrutan Karyawan
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam mengelola karyawan ialah tentu melakukan perekrutan terlebih dahulu. Ini merupakan titik awal dalam mengelola karyawan yang berkelanjutan.
Melakukan perekrutan karyawan tidak serta merta menarik orang untuk masuk ke dalam perusahaan kita. Akan tetapi juga harus dilakukan dengan teliti dan mempertimbangkan berbagai aspek.
Melakukan perekrutan berarti mengidentifikasi serta menarik orang lain untuk menempati posisi yang dibutuhkan dalam perusahaan. Dalam artian, orang tersebut memenuhi kriteria yang dibutuhkan.
Dengan hal ini, titik awal dalam merekrut karyawan ialah harus dimulai dengan menentukan deskripsi pekerjaan untuk posisi yang dibutuhkan. Tentukan secara detail tentang beberapa jobdesk-nya.
Kemudian Anda harus membuka lowongan pekerjaan dengan memaparkan jobdesk serta skills calon karyawan yang dibutuhkan. Lowongan pekerjaan bisa dilakukan di berbagai media informasi, baik koran, pamflet maupun media sosial.
Setelah menyebar informasi tentang lowongan kerja, Anda memilih berkas lamaran yang sesuai dengan rancangan penilaian kinerja. Kemudian Anda juga perlu mempersiapkan seleksi bagi beberapa calon karyawan yang terpilih.
Baca Juga: 13 Cara Mencari dan Mendapatkan Karyawan yang Berpotensi
Tahap penyeleksian calon karyawan bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik. Beberapa teknik yang dimaksud bisa menggunakan teknik ujian tulis, wawancara (interview), maupun masa uji coba (training).
Ketiga teknik penyeleksian ini dilakukan guna untuk mengetahui tentang nilai individu dari calon karyawan tersebut. Penilaian tersebut meliputi knowladge, skills serta attitude dari calon karyawan.
Terkait knowladge dan skills ini harus disesuaikan dengan posisi pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sedangkan nilai kepribadian (attitude) dari calon karyawan harus selaras dengan kondisi perusahaan.
2. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Tahap kedua yang harus dilakukan dalam tata cara mengelola karyawan di sebuah perusahaan ialah memberikan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan. Hal ini yang seringkali diabaikan oleh beberapa perusahaan.
Padahal sukses tidaknya perkembangan perusahaan tergantung bagaimana karyawannya bisa tumbuh dan berkembang bersama perusahaan. Karena rendahnya SDM dalam perusahaan akan berdampak buruk terhadap kepuasan kerja.
Tak hanya itu, pelatihan dan pengembangan karyawan ini sangat berpengaruh terhadap kepuasan produktivitas. Bahkan hal ini juga sangat berpengaruh terhadap tingkat perputaran karyawan.
Jadi, tingkat kepuasan kinerja serta produktivitas dalam perusahaan akan terus meningkat jika memiliki karyawan dengan SDM yang berkompeten. Dalam artian SDM para karyawannya terus berkembang.
Sebab, setiap individu memiliki kompetensi atau kemampuan berbeda-beda yang selalu melekat dalam dirinya. Pada saat perekrutan, seharusnya kemampuan ini sedikit banyak sudah dapat terlihat dalam dirinya.
Tentu pelatihan dan pengembangan SDM karyawan dapat dimulai pada saat karyawan tersebut masuk ke perusahaan Anda. Pelatihan dan pengembangan karyawan dapat Anda lakukan dengan berbagai metode.
Metode-metode yang akan Anda lakukan setidaknya harus diawali dengan menyampaikan berbagai informasi penting mengenai perusahaan. Jelaskan secara detail mengenai prosedur yang dijalankan dalam perusahaan.
Baca Juga: 7 Cara Memotivasi Karyawan Agar Produktivitas Meningkat
Pastikan bahwa dalam memberikan informasi penting harus secara lengkap, rinci dan sistematis. Pelatihan ini bisa dimulai dengan memancing kepekaan karyawan terhadap hal-hal yang mendetail.
Kemudian untuk tahap lanjutan, perusahaan harus mengadakan program pelatihan karyawan secara khusus. Artinya ada beberapa kali program pelatihan karyawan yang perlu dilakukan untuk terus menggali dan mengembangkan SDM.
3. Penilaian Kinerja Karyawan
Cara mengelola karyawan dalam perusahaan tentu tak boleh lepas dari penilaian terhadap kinerjanya. Kinerja merupakan kemampuan atau hasil kerja yang telah dilakukan atau berupa prestasi yang terlihat.
Kinerja karyawan ini sangat menentukan bagaimana hasil pencapaian atau produktivitas perusahaan. Hal ini dapat dilihat dengan cara melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan perusahaan Anda.
Adapun penilaian kinerja karyawan ini didasari dengan berbagai tujuan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung apa tujuan Anda dalam melakukan penilaian terhadap kinerja para karyawan Anda.
Ada penilaian kinerja karyawan yang dilakukan untuk penempatan maupun rotasi kerja karyawan. Penilaian ini meliputi penilaian terhadap knowladge dan skills agar mendapatkan posisi yang tepat dalam perusahaan.
Selain itu, ada penilaian kinerja karyawan yang dilakukan untuk keperluan promosi jabatan. Aspek penilaian yang dilakukan ini biasanya meliputi kepribadian (atitude), keahlian (skills) serta pengalaman yang telah didapatkan.
Namun ada pula penilaian yang dilakukan guna untuk memberikan penghargaan atau sangsi (hukuman) terhadap pencapaian kinerja karyawan. Penilaian ini juga meliputi segala aspek yang ada pada diri karyawan.
Pada dasarnya, inti dari semua penilaian yang dilakukan ialah untuk mengevaluasi segala kinerja yang berjalan dalam perusahaan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana situasi kinerja di perusahaan.
Dan terlepas dari itu semua, penilaian tersebut harus bersifat obyektif, adil dan akurat. Tidak boleh ada alasan yang mendasari penilaian di luar kinerja dalam perusahaan. Bahkan penilaian tersebut harus dinyatakan dengan data.
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dihindari Saat Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan
4. Pemberian Kompensasi pada Karyawan
Langkah final dari semua tahap dalam mengelola karyawan ialah dengan memberikan kompensasi kepada karyawan. Kompensasi ini bisa dimaknai sebagai imbalan atas kinerja dan prestasi yang telah dicapai oleh karyawan.
Dalam dunia bisnis, pemberian kompensasi kepada karyawan sudah menjadi hal yang sangat lumrah. Bahkan hal tersebut merupakan suatu keharusan yang menjadi hak para karyawan atas kinerja mereka.
Namun tetap aja ada beberapa perusahaan yang abai terhadap pemberian kompensasi ini. Padahal pemberian kompensasi merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Yang nantinya hal tersebut berdampak positif bagi produktivitas perusahaan.
Kompensasi sangat berguna dalam meningkatkan loyalitas serta motivasi kerja karyawan. Dengan kinerja karyawan yang terus meningkat, tentu produktvitas perusahaan juga akan terus meningkat.
Beberapa dampak positif yang bisa didapat dari pemberian kompensasi yaitu memotivasi karyawan agar lebih berprestasi, meningkatkan loyalitas karyawan serta mendapatkan karyawan yang lebih kompeten.
Bentuk pemberian kompensasi sangat beragam, bisa berupa uang maupun barang, tergantung dari kebijakan perusahaan. Pada umumnya, beberapa perusahaan memberikan kompensasi dalam bentuk uang.
Dan jenis-jenis kompensasi juga cukup beragam, bisa berupa gaji atau upah, fasilitas maupun tunjangan. Ketiga jenis kompensasi ini yang biasanya paling sering digunakan dalam perusahaan. Namun bisa juga dalam bentuk lainnya.
Nah, tentu terkait dengan itu semua, pemberian kompensasi sangat berkaitan dengan tahap penilaian kinerja karyawan. Melalui penilaian kinerja karyawan, Anda dapat mengevaluasi hasil pencapaian para karyawan.