6 Langkah Memulai Penyembuhan Diri dari Pikiran Negatif

6 Langkah Memulai Penyembuhan Diri dari Pikiran Negatif
6 Langkah Memulai Penyembuhan Diri dari Pikiran Negatif
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Semakin dewasa, terkadang hidup tidak sefrekuensi dengan apa yang diharapkan. Masalah kecil pun terasa begitu berat dan menguras banyak pikiran. Apalagi, jika pikiran dan perasaan kita penuh dengan hal-hal negatif.

Inilah kenapa, kadang pikiran tersebut bisa menyerang dan menjadi toxic untuk kondisi psikologis dan perasaan hati kita. Entah, ketika sedang bekerja, belajar, atau saat bersama dengan orang terkasih, dan sebagainya.

Semua orang pasti ingin memiliki hidup yang bahagia dan sempurna. Namun, bukan manusia jika tidak memiliki masalah dalam hidupnya.

Oleh sebab itu, sangat perlu sekali mengontrol sebuah “racun” yang bersarang dalam pikiran dan perasaan kita. Memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa bukan.

Apabila hal tersebut berlangsun dalam kurun jangka waktu yang lama, tentu akan sangat mengganggu ketentraman hidup kita. Maka dari itu, perlu cara untuk memulai menyembuhkan diri dari pikiran tersebut.

Berikut langkah tepat yang bisa kamu ambil agar terbebas dari pikiran negatif. Praktikkan!

1. Mencari kebenaran atau penyebab utama

Pernah nggak kalian tiba-tiba pada momen tertentu merasakan rasa ketidaknyamanan pada diri sendiri? Bingung aja gitu, perasaan mulai nggak menentu. Seakan tidak ada hal lagi yang bisa disukai dalam hidup ini. Bener nggak?

Pikiran-pikiran negatif tersebut pasti pernah sesekali melintas di pikiran kita bukan. Jika hal tersebut diladenin terus menerus, bisa menjadi boomerang sendiri untuk kehidupan kita kedepannya lho.

Oleh karena itu, perlu untuk memulai menghilangkan pikiran negatif tersebut. Mencoba untuk mengenali dan mengidentifikasi setiap pikiran yang terlintas. Apa sih yang sebenarnya terjadi pada diri kita? Kenapa hal itu bisa terjadi? Lalu, apa penyebab utama hal tersebut terjadi?

Mencari kebenaran atau penyebabnya memang tidaklah mudah untuk dilakukan. Kadang, pikiran tersebut tiba-tiba muncul secara spontan begitu saja.

Akan tetapi, bukan berarti kita tidak bisa observasi ataupun mengidentifikasi, bukan. Ketika mengetahui kebenarannya, tentu akan mempermudah kita dalam mengenali bagaimana pikiran negatif tersebut muncul.

Apakah hal tersebut berhubungan dengan keluarga, teman, lingkungan, atau bahkan dari diri kita sendiri, lho.

Saat mengetahui polanya, artinya dengan mudah pula kita untuk menyingkirkan pikiran negatif tersebut. Mendapatkan kebenaran dan penyebabnya akan membantu kita untuk merefil hal tersebut ke sesuatu positif.

2. Memahami dan merangkul pikiranmu sendiri

Setelah mendapatkan kebenaran atau penyebab utama pikiran itu muncul, maka kita telah mengetahui pola yang sebenarnya terjadi. Tahu nggak? Jika kebanyakan dari mereka yang belum terbebas, bukan karena tidak mampu keluar dari hal tersebut, melainkan mereka tidak memiliki keberanian untuk keluar.

Kondisi tersebut terjadi karena rasa ketidakpercayaan atas kemampuannya. Padahal, faktanya segala kepercayaan yang di pegang teguh setiap individu pasti memiliki tujuan. Akan tetapi, jalan kedepannya seperti apa itu pastilah berbeda pada setiap orangnya.

Tidak heran, jika sangat diperlukan sikap memahami dan merangkul pikiran pada diri sendiri. Sebab, hanya dengan hal itulah orang mampu menjaga atau melindungi diri mereka dari rasa sakit.

Selain itu, ketika kita mampu memahami dan merangkul, maka kita juga bisa membantu diri kita sendiri untuk berdamai dengan pikiran dan diri kita sendiri lho.

Setelah itu, pikiran kita akan terbuka dan melihat semua sisi dari sudut pandang yang lebih positif tentunya. Pada akhirnya, kamu akan lebih menyukai kalimat:

“Terimakasih sudah mengingatkanku, tapi mungkin untuk sekarang aku belum setuju dengan pikiranku”.

3. Memberi pertanya pada diri sendiri

Sebelum menyalahkan keadaan, alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita introspeksi diri. Bukan kah itu lebih baik daripada harus selalu berpikir negatif. Iya kalau pikiran tersebut benar adanya, bagaimana jika tidak?

Maka dari itu, ketika sedang mengalami masalah. Alangkah baiknya jika semua masalah tersebut dikembalikan pada diri kita. Sebab, tidak ada asap yang timbul jika tidak ada api yang membakar.

Sebelum semuanya menjadi sangat buruk dan toxic. Lebih baik mulai untuk membiasakan diri untuk menimbulkan pertanyaan-pertanyaan kecil seperti:

“Apa benar pikiranku masih valid?”, “Seberapa bergunanya pikiran yang muncul itu?”, atau “Apakah pikiranku akan membuahkan hasil yang positif?”.

Kadang, bertanya pada diri sendiri itu sangat penting. Sebab, akan memberikan pertanyaan pada diri sendiri yang mampu melemahkan kekuatan pikiran negatif tersebut. Disisi lain, rasa percaya atas kemampuan diri sendiri pun akan meningkat.

4. Membagi pikiran dan menertawakan pikiran sendiri

Mendapatkan teman satu frekuensi memang bukanlah hal yang mudah. Namun, bukan berarti tidak ada satupun dari mereka yang tidak ingin mendengarkan cerita kita bukan.

Sangat bisa dimengerti kok, masalah memang tidak patut untuk di umbar-umbar. Akan tetapi, bukan berarti kita bisa menyimpan semuanya sendiri jugakan?

Jika ujung-ujungnya pikiran tersebut berdampak buruk pada psikologimu. Alangkah baiknya jika membagikan sedikit saja pikiranmu tersebut pada orang yang telah kamu percaya.

Percaya deh, bila ini dilakukan kamu mampu mengurangi beban pikiranmu itu lho. Atau bahkan nantinya malah kamu menertawakan atas pikiranmu tersebut.

Memang bukan hal mudah untuk menertawakan pikiran negatif tersebut. Tapi, setelah kita mampu menertawakan pikiran itu akan hilang dengan sendirinya lho.

5. Ubah presepsimu

Pernah nggak, saat ingin melakukan sesuatu tiba-tiba mendengarkan suara di dalam benak kita? Yang mencoba mengkonfirmasi tindakan yang kita lakukan, “bisa” atau “tidak bisa”. Persepsi tersebut bukan muncul begitu aja, banyak faktor yag dapat mempengaruhinya.

Entah karena dulunya ada pengalaman buruk, atau mungkin tidak percaya akan diri sendiri. Pada akhirnya, persepsi tersebut akan membuat diri kita stuck dan tidak dapat melakukan apa-apa lho.

Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, bukan berarti pikiran tersebut tidak bisa kita kontrol, bukan. Sebab, pada dasarnya fungsi otak adalah untuk menfokuskan pikiran dan menghapuskan yang tidak kita fokuskan.

Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk menghacurkan rantai self-limiting belief dengan mengubah pikiran negatif yang terlintas menjadi pikiran yang positif.

So, jangan pernah berkata bahwa “aku tidak bisa”. Melainkan ubahlah menjadi, “Saat ini, aku belum bisa. Tapi, pelan-pelan aku pasti bisa”

6. Membiasakan diri

Memang benar tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini. Kecuali takdir. Tapi, bukan berarti semua hal yang tidak bisa kita lalui itu takdir lho. Bisa saja, kita hanya kurang terbiasa dalam menyelesaikan hal tersebut saja.

Bayangkan, dulu kita tidak mampu membaca dan menulis. Akan tetapi, dengan membiasakan diri belajar dan berlatih. Buktinya, kita mampu melakukannya.

Ingat ya, perubahan sampai kapan pun bisa dilakukan. Semua butuh proses, waktu, dan keseriusan. Memang akan sedikit sulit, bahkan ada momen-momen kita ingin menyerah. Tapi, ketika kita membiasakan diri untuk melakukan perubahan, yang pahit pun nantinya akan berbuah manis lho.

Sama halnya dengan pikiran, jika kita membiasakan pikiran berpikir positif. Maka kita akan terbiasa dengan hal-hal positif, begitupun sebaliknya.

Gimana? Sangat mudah bukan? Pastikan mulai sekarang ini untuk keluar dari pikiran negatif, ya! Itu hanya akan menjadi benalu yang siap menghancurkan masa depanmu nanti lho. Siapkan diri kamu untuk menjadi kamu yang positif!