Introvert adalah salah satu ciri kepribadian utama yang diidentifikasi dalam banyak teori kepribadian. Orang Introvert cenderung tertutup, fokus pada pikiran, perasaan, dan suasana hati internal daripada mencari stimulasi eksternal. Tipe Introvert adalah kebalikan dari Ekstrovert.
Sebenarnya Introvert itu seperti apa sih? Nah, berikut adalah 8 fakta si Introvert yang mungkin tidak diketahui banyak orang:
1. Pendiam
Orang introvert cenderung lebih pendiam dan tidak banyak bicara. Mereka lebih suka mengenal seseorang sebelum terlibat dalam banyak percakapan. Menjadi orang yang pendiam pasti bukan keinginan pribadi seseorang. Sifat ini biasanya sudah bawaan dari sejak lahir.
Namun, Pendiam bukan berarti Pemalu. Orang terkadang berpikir bahwa hanya karena seseorang pendiam, itu artinya dia juga pemalu. Padahal ada perbedaan besar antara introversi, rasa malu, dan kecemasan sosial. Orang introvert tidak perlu khawatir berbicara dengan orang lain, meskipun beberapa orang introvert ada saja yang mengalami rasa malu atau kecemasan sosial.
2. Suka Menyendiri
Orang introvert mendapatkan energi dengan menghabiskan waktu sendirian. menurut Dr. Jennifer Kahnweiler, penulis The Introverted Leader: Building on Your Quiet Strength. “Ini seperti baterai yang mereka isi ulang,” katanya. “Dan kemudian mereka bisa pergi ke dunia dan terhubung dengan sangat indah dengan orang-orang.”
Sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of Motor Behavior menemukan bahwa introvert membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses informasi dibanding ekstrovert. Kahnweiler mengatakan ini karena mereka memproses lebih serius daripada ekstrovert. Mereka membutuhkan waktu ekstra untuk memahami ide sebelum pindah ke yang baru.
3. Lebih Tertutup
Introvert dikenal sebagai kepribadian tertutup yang cenderung menyimpan perasaan atau masalah sendiri. Mereka cukup sulit mengekspresikan perasaan atau masalah yang sedang dihadapi. Si Introvert lebih memilih untuk menyelesaikan segala sesuatu sendiri. Jika masalah terus menumpuk dan tidak terselesaikan dengan baik, orang introvert rentan terkena depresi.
Menurut penelitian, orang dengan kepribadian introvert cenderung rentan alami depresi dan gangguan cemas dibandingkan orang dengan kepribadian ekstrovert. Esposito mengatakan Si Introvert bisa saja mengalami depresi yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
“Seringkali fakta bahwa mereka sendirian lebih sering daripada orang ekstrovert, gejala depresi bisa tidak diperhatikan. Ada peluang lebih tinggi mereka bisa pergi lebih lama tanpa intervensi. ” kata Esposito
Dia menambahkan, “Ketika Anda introvert, lebih sulit untuk meminta bantuan daripada seseorang yang secara alami lebih ramah.”
4. Jadi Pendengar yang Baik
Introvert secara alami mahir dalam hal mendengarkan secara aktif, menurut Buelow, yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang introvert. “Kami cenderung menjadi teman atau kolega yang dapat Anda hubungi ketika Anda kesal atau Anda memiliki kabar baik untuk dibagikan,” katanya.
“Kami akan dapat mendengarkan dan menyertai Anda dalam hal itu, tanpa memutarnya dan membuatnya tentang kami.” imbuh Buelow
Orang yang ekstrovert lebih cenderung untuk terlibat dalam percakapan sebelum sepenuhnya memproses apa yang dikatakan orang lain. Bukan karena mereka egois atau tidak peduli, tetapi karena mereka memproses informasi secara interaktif, kata Dr. Laurie Helgoe, penulis Introvert Power: Why Your Hidden Life is Your Hidden Strength.
Sebaliknya, Introvert memproses informasi secara internal, kata Helgoe. Keterampilan itu memungkinkan mereka untuk mendengar, memahami, dan memberikan wawasan yang dipertimbangkan dengan cermat ketika mereka merespons.
5. Berpikir Sebelum Berbicara
Introvert lebih suka berpikir sebelum mereka bicara. Menurut Buelow, karena Introvert biasanya kurang nyaman berbicara dibanding mendengarkan jadi mereka akan memilih kata-kata dengan bijak. Sebenarnya ini bagus untuk menghindari kesalahpahaman atau ucapan buruk keluar tanpa disadari.
“Kami hanya berbicara ketika kami memiliki sesuatu untuk dikatakan, sehingga ada kemungkinan lebih tinggi bahwa kami akan memiliki dampak dengan kata-kata kami,” Buelow
6. Sangat Jeli dan Teliti
Selain keterampilan mendengarkan mereka yang superior, para introvert memiliki apa yang dianggap Buelow sebagai “kekuatan super” yakni keterampilan pengamatan mereka. Menurut Buelow, Introvert sering memperhatikan apa yang mungkin tidak diperhatikan oleh orang lain.
“Kami memperhatikan hal-hal yang mungkin tidak diperhatikan orang lain karena mereka berbicara dan memproses dengan keras, ”katanya.
Meskipun mereka terlihat seperti hanya duduk diam selama rapat, para introvert sebenarnya menyerap informasi yang disajikan dan berpikir kritis. Sedangkan menurut Kahnweiler, Introvert juga menggunakan sifatnya yang jeli untuk membaca ruangan. Mereka akan memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang, yang membuat mereka lebih baik dalam komunikasi antarpribadi.
Menurut Kahnweiler, Orang-orang introvert khususnya terampil memperhatikan kualitas introvert pada orang lain. Mereka dapat mengetahui kapan seseorang berpikir, memproses dan mengamati, dan kemudian memberi mereka ruang untuk melakukannya, yang membuat orang merasa jauh lebih nyaman. Mereka memberi waktu untuk benar-benar terhubung dengan orang lain.
7. Berpikir Berlebihan
Alasan mengapa Introvert sering kali overthinking mungkin ini turun ke tingkat aktivitas di otak. Menurut Dr. Laurie Helgoe, peneliti memetakan aktivitas listrik di otak baik introvert maupun ekstrovert. Introvert memiliki tingkat aktivitas listrik yang lebih tinggi daripada ekstrovert, menunjukkan bahwa introvert memiliki gairah kortikal yang lebih besar.
“Kortikal” mengacu pada lapisan luar otak, yang merupakan bagian dari otak yang mengintegrasikan fungsi sensorik dan saraf yang kompleks, serta mengkoordinasikan aktivitas sukarela dalam tubuh. Banyak orang menganggap perbedaan-perbedaan di otak ini penting untuk definisi seorang introvert.
Menurut penelitian, tidak masalah apakah para introvert berada dalam keadaan istirahat atau terlibat dalam tugas. Mereka semua menunjukkan lebih banyak aktivitas otak daripada ekstrovert. Ini berarti introvert dapat memproses lebih banyak informasi daripada ekstrovert per detik, yang membantu menjelaskan mengapa introvert cenderung terlalu banyak berpikir.
8. Kreatif
Introvert memiliki energi dan ide paling banyak ketika mereka sendirian. Sangat sulit bagi mereka untuk berpikir keras dan mengungkapkan ide-ide mereka di tempat ramai. Jadi ketika datang ke pertemuan atau brainstorming kelompok, sepertinya mereka tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Faktanya, semua introvert membutuhkan waktu sendirian untuk merenung sebelum mereka membagikan sesuatu yang berharga.
Selain itu, Introvert dikenal kreatif dan memiliki imajinasi yang bagus. Hal tersebut pun dapat diwujudkan dalam sebuah tulisan. Banyak introvert secara alami melihat dunia dalam cerita dan simbol. John Green selaku penulis buku dewasa muda terlaris, The Fault in Our Stars memberikan pendapatnya mengenai Introvert.
“Ini adalah profesi bagi para introvert yang ingin bercerita kepada Anda tetapi tidak ingin melakukan kontak mata saat melakukannya” kata John Green
Meskipun tidak semua introvert tertarik pada tulisan, tapi banyak dari mereka, baik secara profesional maupun santai yang menjadi penulis. Ya, siapapun bisa menulis. Tetapi dibutuhkan tipe orang tertentu untuk menciptakan dunia di kepala mereka, bekerja dalam isolasi penuh selama berjam-jam, dan berusaha keras untuk membuat setiap kata tepat.
Jika Anda seorang introvert yang suka menulis, itu mungkin sebagian karena Anda bisa bekerja sendiri. Tidak ada rapat staf, tidak ada obrolan ringan, tidak ada sesi curah pendapat kelompok, dan tidak ada kejenuhan sosial saat Anda menulis. Hanya Anda, notebook Anda (atau laptop), dan apa pun yang dirancang oleh dunia batin Anda.
Demikian beberapa fakta tentang Introvert yang mungkin tidak Anda ketahui. Sebenarnya masih banyak ciri dan fakta Introvert lainnya. Mungkin saya akan membahasnya di lain waktu.