Pernah nggak sih, kamu kurang nyaman di kondisi hubungan yang sekarang ini sedang dijalani? Atau malah, sudah berada di fase toxic relationship.
Mungkin bagi sebagian orang kata ‘toxic relationship’ sudah tidak asing lagi. Namun, keadaan tersebut bukanlah hal yang normal untuk didapatkan saat menjalin hubungan.
Jika saat ini kamu merasa berada di hubungan yang beracun. Selamat, kamu telah membaca artikel yang tepat.
Sebab, kali ini kita akan membahas tentang pengertian atau makna toxic relationship. Yuk, mari kita bahas!
Pengertian Toxic Relationship
Toxic relationship itu berasal dari dua kata ‘toxic’ yang berarti racun, dan ‘relationship’ yang berarti hubungan.
Secara umum, Toxic relationship adakah hubungan yang sedang dijalani tidak berada pada keadaan yang sehat atau ada efek buruknya. Baik itu berdampak secara fisik maupun mental seseorang.
Seseorang dengan kondisi ini menyadari bahwa mereka memiliki hubungan dengan orang lain. Tapi, mereka tidak saling mendukung atau bisa jadi malah memberikan pengaruh buruk terhadap pasangannya.
Tentunya hubungan seperti ini tidak akan bisa bertahan lama. Sebab, hubungan ini akan hanya membuat seseorang tertekan.
Faktanya, tujuan dari menjalin hubungan ialah untuk mendapatkan kenyamanan dan dukungan yang penuh dari pasangannya. Bukan justru malah merusak.
Biasanya, orang dengan keadaan seperti ini tidak sadar. Jika mereka sedang berada di hubungan yang toxic.
Kenapa bisa begitu? Karena ada bumbu-bumbu romantis dan masih saling tertarik. Jadi terkadang ada sikap yang tidak seharusnya kita dapat, malah menjadi hal yang lumrah. Tentu kondisi seperti itu tidak dapat dibenarkan, ya.
Ada dua pilihan, mengakhiri hubungan tersebut atau saling memperbaiki.
Memangnya toxic relationship bisa diperbaiki? Tentu bisa saja. Sebab, semua itu tergantung sepenuhnya dengan diri kita sendiri.
Tanyakan pada diri kalian, apakah kalian mau saling introspeksi diri dan berubah menjadi lebih baik. Tidak hanya itu, cobalah untuk saling menerima dan memaafkan pasangan kalian. Karena ini adalah kunci dasarnya.
Melepaskan orang yang sudah menjadi bagian hidup kita, memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk itu, tidak ada salahnya memperbaiki dan memulai hubungan kembali dengan lebih sehat.
Cara Memperbaiki Toxic Relationship
Percayalah, tidak semua hubungan toxic itu harus diakhiri dengan perpisahan kok. Faktanya, masih banyak solusi atau jalan keluar untuk mengatasi sebuah permasalahan yang ada.
Lalu, dengan cara seperti apa kita bisa memperbaiki hubungan yang sudah beracun. Ya, dengan memperbaiki hubungan tersebut.
Bagaimana memperbaikinya? Berikut ini adalah 7 cara yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki hubungan yang toxic. Mari kita simak dengan baik.
1. Cobalah untuk memahami hubungan kalian, bisa atau tidak untuk diperbaiki dan dipertahankan
Hampir sebagian besar orang tidak menyadari, jika hubungan yang sedang dijalani mengarah pada fase toxic.
Karena itu, pahamilah terlebih dahulu bagaimana kondisi hubunganmu saat ini.
Cara ini bisa menjadi langkah utama kamu sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Di sisi lain, kita juga bisa menimbang hal positif dan negatif apa yang didapatkan ketika memilih untuk memperbaiki hubungan tersebut.
Tidak ada yang salah dalam memperbaiki hubungan, tapi jangan biarkan dirimu sendiri yang berjuang, sementara dia memiliki keinginan yang berbeda.
Jangan memperjuangkan hal tidak disepakati oleh kedua belah pihak.
2. Menyiapkan diri dan bersedia untuk pergi dari hubungan tersebut, move on
Banyak dari mereka yang menjalani hubungan toxic, tapi masih memilih bertahan. Hanya karena mereka takut untuk pergi dari hubungan yang telah lama dijalani.
Yang perlu diketahui, keadaan tersebutlah yang akan semakin membuat diri kita sendiri lebih sakit.
Maka dari itu, jangan pernah menuntut diri sendiri untuk merubah orang lain, meski itu pacar kamu.
Tapi, jika antara kalian mau berjuang dan memperbaiki hubungan yang toxic itu bersama, ya lanjutkan.
Intinya, jangan pernah mendayung kapal sendiri di arah yang berlawanan. Sebab, itu hanya akan membuang tenaga kamu saja.
Jika sudah berusaha bersama, pada akhirnya tidak ada perubahan dalam hubungan tersebut.
Mulailah untuk move on dan mengikhlaskan hubungan itu.
Ingat ya, seberapa lama hubunganmu itu, kamu berhak untuk bahagia lho.
3. Jangan pernah menggunakan prinsip ABCD dalam hubungan kalian
Kamu bisa merasakan, saat ini hubunganmu dalam kondisi sehat atau toxic.
Ketika memahami hal tersebut, jangan pernah menggunakan prinsip ABCD, jika ingin memperbaiki hubungan toxic tersebut.
Apa sih hubungan ABCD itu? Hubungan yang accusation (tuduhan), blame (menyalahkan), criticisms (kritikan), dan demand (tuntutan).
Melihat prinsip di atas, kalian bisa melihat kan jika hubungan bukannya menjadi lebih baik malah bisa semakin buruk.
Coba renungkan, apakah hubunganmu sekarang ini menganut ABCD? Jika iya, segeralah memperbaiki semuanya sebelum terlambat.
Kamu bisa merasakan ABCD ketika kamu mulai beradu argumen dengan pasanganmu. Entah itu kamu yang melakukan atau sebaliknya.
Yang perlu kamu pahami dalam menjalani hubungan ialah kalian tumbuh dengan cinta bukan sebagai lawan. Jadi ABCD bukanlah prinsip yang tepat untuk dimiliki setiap pasangan.
Mulailah dengan memperbaiki hubungan kalian dengan cara berkomunikasi yang baik.
4. Tidak ada yang salah dengan bersuara, jangan ragu
Biasanya, hubungan toxic timbul karena kamu tidak mau menyuarakan pendapat.
Mungkin niatnya agar pasangan tidak merasa sakit hati dan tersinggung. Jadi, kamu mencoba setuju dengan segala pendapatnya.
Tidak masalah juga, tapi tahu tidak jika tindakanmu tersebut malah akan memercikkan api di kemudian hari.
So, bila kamu merasa kecewa dan kesal dengan pasangan. Mulai saat ini jangan pernah ragu untuk mengungkapkannya.
Ingat, pasangan kita tidak selamanya bisa memahami hati dan pikiran kita. Oleh sebab itu, bersuara adalah jalan terbaik untuk tidak ada kesalahpahaman di hubungan.
Misal, kamu dituduh pada perbuatan yang tidak kamu lakukan. Belalah pikiranmu, tetap dengan cara yang baik tanpa harus marah-marah.
5. Mulailah untuk memberi ruang untuk diri sendiri
Tanpa disadari, kurangnya kepedulian terhadap diri sendiri bisa membentuk hubungan seorang pasangan itu menjadi toxic lho.
Kenapa bisa begitu? Karena diri kita sendiri mengabaikan hal yang kita inginkan dan dibutuhkan.
Kondisi ini biasanya terjadi pada pasangan yang tergolong bucin (budak cinta). Ia berusaha melakukan apapun untuk pasangan, tapi lupa dengan kondisi diri sendiri.
Ingat ya, kamu berhak melakukan hal-hal yang kamu suka. Jadi mencintai dan menjalin hubungan yang baik itu tidak selama harus melakukan semuanya bersama pasangan. Kamu boleh kok meluangkan waktu khusus untuk dirimu sendiri.
6. Ikut serta dalam membangun hubungan yang sedang dijalani
Ketika kita telah berkomitmen dengan pasangan, tentu yang harus membangun hubungan tersebut ialah kamu dan pacar, bukan.
Tidak ada namanya hubungan di bangun oleh salah satu pihak, sementara yang lainnya mengikuti saja.
Jika kamu ingin memperbaiki hubungan yang toxic, mulailah untuk membangun hubungan kalian bersama. Jangan biarkan kamu atau dia, berjuang dan mengatur semuanya sendiri.
Bukankah hubungan terasa indah dan kuat ketika kita bersama-sama memiliki tujuan yang sama.
Nah itu tadi penjelasan mengenai hubungan toxic dan cara memperbaikinya.
Menurut kamu, apakah hubungan toxic bisa diperbaiki? Tulis pendapat kalian di kolom komentar ya. Ingat, semua tergantung pada diri kalian masing-masing.