Kata Kata tentang Pengakuan | Kutipan | Kalimat | Ucapan | Quotes ! Mutiara | Bijak | Motivasi |
Saat ini sudah banyak sekali orang-orang munafik yang senang sekali mendapat perhatian lebih dari orang lain. Maksud dari mendapat perhatian lebih ialah mereka yang mencari pengakuan atas keberadaanya, menganggap dirinya yang paling istimewa, membanggakan diri sendiri, dan sifat-sifat sejenis lainnya. Terkadang kita tak usah menyalahkan satu sama lain, karena kita sendiri pun pada kenyataannya juga sering melakukan hal tersebut.
Pengakuan itu ibarat dua mata pisau yang memiliki dampakpositif dan negatif. Dampak positifnya ialah mereka yang menjadikan kata pengakuansebagai motivasi supaya dirinya bisa jadi lebih baik dan tidak lagi diremehkanorang lain. Sedangkan dampak negatifnya ialah mereka yang mengkambing-hitamkanpengakuan untuk melakukan hal-hal yang bersifat angkuh dan sombong.
Meskipun ada dampaknya positifnya, namun dampak negatif jauhlebih banyak daripada dampak positif. Karena sejatinya orang-orang yang sukaakan pengakuan termasuk ke dalam ciri-ciri orang yang munafik. Dan ingatlahbahwa orang munafik selalu menolak kebenaran, tak mau mengakui kesalahan, danmerendahkan orang lain.
Seseorang yang benar-benar istimewa terkadang tak mau membicarakanpencapaian yang telah mereka dapatkan. Bukannya tak mau, tapi memang tidaknyaman ketika membahasnya. Mereka tidak butuh pengakuan dari orang lain karena halitu mungkin bisa menjerumuskan mereka ke dalam sifat kesombongan.
Meskipun mereka biasanya terlihat sangat tertutup, namun kita juga tak boleh meremehkan mereka. Karena bisa jadi, mereka jauh lebih baik daripada kita. Pahamilah bahwa terkadang apa yang tak terlihat belum tentu ia tidak ada.
Baca Juga: 30 Kata Kata Kesombongan untuk Orang Yang suka Sombong dan Angkuh
Nah daripada membahas terlalu jauh, berikut ini adalah kata kata tentang pengakuan dari orang lain.
KATA KATA PENGAKUAN DARI ORANG LAIN
Seseorang yang berjuang tanpa kepastian akan lelah ketika mereka bertahan tanpa pengakuan.
Sekecil apapun perhatianku, itu adalah bentuk pengakuan bahwa aku sayang kamu.
Ketahuilah dicintai berarti ada pengakuan atas keberadaan Anda.
Semua seni adalah semacam pengakuan.
Karena lebih baik dilihat daripada diabaikan.
Tak perlu pengakuan orang lain, yang penting Tuhan mengakui saya.
Jangan bekerja untuk pengakuan. Tapi lakukan pekerjaan yang layak mendapat pengakuan.
Dalam setiap pengakuan yang jujur, ada kekuatan moral yang kuat.
Ketika Anda akhirnya mendapatkan pengakuan, Anda bersembunyi di balik kacamata gelap.
Tak perlu iri dengan orang yang suka pamer kebahagiaan. Mungkin dia tidak cukup bahagai sehingga perlu pengakuan orang lain.
Bahagia bukanlah perkara pengakuan orang lain atas dirimu, tapi ketika kamu bisa merasa nyaman dengan dirimu.
Kejujuran adalah batu penjuru dari segala kesuksesan. Pengakuan adalah motivasi terkuat.
Prinsip terdalam dalam sifat manusia adalah keinginan untuk dihargai.
Terkadang seseorang yang merasa dihargai akan selalu melakukan lebih dari apa yang diharapkan.
Kejujuran adalah harga tak ternilai atas pengakuan baik maupun pengakuan buruk.
Sifat manusia menuntut pengakuan. Tanpa itu, manusia akan kehilangan tujuan dan mudah menjadi tidak puas, gelisah, dan tidak produktif.
Hargai usaha orang lain agar usahamu dihargai orang. Karena sukses tak akan ada artinya tanpa pengakuan orang lain dengan sendirinya.
Persepsi baik bukan berasal dari pengakuan diri sendiri, tetapi orang baik akan terlihat ketika kebaikan dapat diterima orang lain.
Kita hidup di planet yang dijejali kemunafikan. Dimana orang baik haus akan pengakuan, dan orang jahat penuh dengan pencitraan.
Tidak semua pertempuran harus diikuti dan dimenangkan. Kadang perdamaian lebih baik daripada terus berjuang mendapatkan pengakuan.
Jika doa bukan sebuah permintaan, setidaknya itu adalah pengakuan atas kelemahan manusia di hadapan Tuhannya.
Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Tuhan. Maka berserah adalah pengakuan iman yang indah.
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu. (Ali bin Abi Thalib)