Ada dua kriteria teman di dunia ini, yaitu teman yang benar-benar baik dan yang pura-pura baik. Seiring berjalannya waktu, terkadang kita akan tahu mana teman yang layak dipertahankan dan mana yang harus ditinggalkan.
Teman yang menunjukkan sebagai seseorang yang paling dekat, tentu harus dipertahankan. Namun, tidak untuk teman yang hanya datang saat ada maunya saja.
Teman sejati dan tulus, tidak harus selalu ada. Akan tetapi, dia selalu hadir untuk temannya di kondisi apa pun itu. Yang tidak pernah absen untuk memberikan dukungan pada temannya, meski terhalang jarak.
Sayangnya, tidak sedikit pula teman yang hadir saat butuh dan pergi begitu saja ketika urusannya sudah selesai. Situasi ini bisa dibilang, “ada udang dibalik batu”. Dimana, ada maksud tersembunyi yang berkedokan pertemanan.
Jika hal tersebut pernah terjadi pada dirimu, artinya kamu telah menjadi korban pemanfaatan yang berlabel sebuah kata ‘teman’. Tentu akan sulit membedakan antara mereka yang tulus ingin berteman atau tidak.
Hal ini karena, dengan sangat mulus dan mudahnya mereka memasang wajah manis dan baik hati padamu. Sehingga, tidak pernah terpikirkan dan menyadari bahwa dia sedang menyamar menjadi bunglon penjilat.
Para teman-teman seperti ini biasa dikenal dengan istilah fake friend. Jika tidak ingin terjebak dalam situasi tersebut, maka kenali teman baikmu dengan cermat. Berikut ciri-ciri fake friend yang harus segera kamu hindari.
1. Selalu menggantungkan dirinya sama kamu
Saat teman sedang memiliki masalah atau musibah, memang kewajiban kita sebagai seorang teman untuk membantunya. Namun, hal ini akan tidak wajar jika setiap masalah larinya hanya ke kamu saja. Parahnya lagi, jika kondisi tersebut terjadi terus menerus dalam kurun waktu yang lama.
Memang, tidak ada yang salah dengan minta tolong. Akan tetapi, yang menjadi masalah yaitu dia selalu bergantung padamu. Kenyataanya, teman yang baik tidak akan melibatkan temannya dalam semua urusannya. Apalagi untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Apabila kamu pernah memiliki teman yang selalu meminta bantuan, namun kemudian menghilang. Maka, mulailah untuk waspada jika dia datang kembali. Hal tersebut berpotensi besar bahwa dia hanya memanfaatkan kamu saja.
2. Tidak ada timbal balik, kamu yang selalu mengeluarkan modal
Sepantasnya seorang teman tidak pernah membedakan temannya dari segi ekonomi. Mentang-mentang kamu adalah pribadi yang baik, malah menjadi “aji mumpung” bagi teman-temanmu untuk meminta traktiran.
Misalkan saja saat ingin makan di restoran. Mungkin kita sadar bahwa teman kita saat itu tidak punya uang untuk makan disana, maka tidak ada salahnya jika kita sesekali mentraktirnya. Namun, akan menjadi masalah jika berlangsung terus-menerus. Apalagi, jika apa-apa minta dibayarin.
Di banyak kesempatan, tanpa rasa sungkan dia akan meminta untuk mengantarkan ke suatu tempat. Tidak peduli sesibuk apapun, dia ingin kamu antarkan.
Kondisi ini sudah sangat tidak bisa dibenarkan dalam sebuah hubungan pertemanan. Bukannya menjadi persahabatan yang positif, malah bisa semakin toxic friend.
Jika terus-terusan seperti itu, kamu harus bertindak tegas! Segera batasi aktivitas dengannya, sebelum semakin merugikanmu nantinya.
3. Memanfaatkan fasilitas yang kamu miliki
Menjadi hal yang lumrah bagi seorang teman jika saling pinjam-meminjami barang. Dari sinilah, kamu bisa melihat sifat asli seorang teman. Bagaimana mereka hanya membutuhkan kamu karena fasilitis yang kamu miliki. Dalam dunia pertemanan, ini bukan masalah yang asing lagi.
Tidak sedikit kan mereka yang memilih berteman dengan orang lain karena fasilitas yang ia miliki. Mungkin akan sangat menyenangkan jika punya teman yang punya mobil, motor, atau yang lainnya.
Alih-alih ingin menjalin hubungan pertemanan, mereka hanya ingin memanfaatkan fasilitas yang kamu miliki saja. Jika ini terjadi, dapat dipastikan bahwa temanmu hanya memanfaatkan kamu saja.
4. Dia hanya hadir ketika dia membutuhkanmu
Berbeda dengan sahabat sejati pada umumnya, yang akan selalu ada dalam keadaan apapun. Teman yang hanya ingin memanfaatkanmu saja, tidak benar-benar peduli dengan keadaanmu.
Tidak peduli saat ini kamu sedang mengalami masalah atau tidak. Jika dia tidak membutuhkanmu, maka dia tidak akan datang kepadamu. Karena baginya, dia akan datang saat dia membutuhkan bantuan kamu saja. Apabila tida butuh, dia akan memilih pergi dengan teman-teman yang lainnya.
Nah, jika sudah begini sebaiknya kamu meninggalkannya saja. Masih banyak teman yang tulus diluar sana.
5. Menurutnya, kamu bukanlah prioritasnya
Perlu dikatahui, teman yang baik adalah teman yang hadir saat temannya mengalami masalah. Dia akan berusaha mencari jalan keluar dan membantumu dari situasi tersebut. Namun, sebaliknya kamu memiliki seorang teman yang tidak pernah berpikir tentang keadaanmu.
Memang akan sangat menyakitkan jika hal itu terjadi dalam hidup kita. Tapi, bukan berarti didunia ini tidak ada teman seperti itu.
Sadar atau tidak, teman yang hanya memanfaatmu adalah dia yang terkesan cuek dan tidak peduli. Bagi mereka, kamu bukanlah prioritasnya untuk dia perhatikan.
6. Tidak ada waktu saat kamu meminta bantuan
Ketika teman membutuhkan kita disisinya, tanpa berpikir panjang kita ada untuk mereka. Entah berada disituasi yang mendadak atau tidak, kamu standbay untuk dia. Di setiap kondisi, dia selalu mengandalkamu untuk melakukan hal ini dan itu.
Namun, tidak ada timbal balik saat kamu sedang membutuhkannya. Dia akan menggunakan beragam alasan untuk menolakmu tanpa terlihat kebohongannya. Tidak hanya itu, dia pun mengucapkan kalimat permintaan maaf yang tidak main-main.
Apabila itu terjadi terus menerus, bukankah itu tandanya bahwa dia tidak pernah mengganggapmu sebagai seorang sahabat sebenarnya. Karena yang namanya sahabat, dia akan hadir saat sahabatnya membutuhkan.
7. Kamu seakan tidak ada bedanya dengan ATM berjalan
Ini bisa dikatakan ciri yang paling parah dari sebuah fake friend. Sudah tidak memiliki hati yang tulus dalam hubungan pertemanan. Dia malah tidak segan menjadikan kamu sebagai ATM berjalan baginya.
Kebaikan dan kemurahan hatimu saat mengeluarkan uang, menjadi peluang besar baginya untuk memanfaatkanmu. Baginya, tidak ada hal yang baik jika bisa merasakan apapun tanpa mengeluarkan uang.
Misalkan saja melakukan travelling. Melihat kamu anak orang yang berada dan baik. Dia akan mengeluarkan kalimat-kalimat yang merayu agar kamu mau membayar semuanya. Sehingga, dia bisa liburan gratis deh.
Memang kita tidak bisa mengukur sifat orang dari satu atau dua kali bersikap. Namun, setidaknya dengan ciri-ciri diatas bisa menjadi warning untuk kamu sendiri. Semoga kita semua memiliki sahabat yang baik dan dijauhkan dari fake friend.