Bagi anak rantau, gak perlu ditanya lagi gimana rasanya menjalani ibadah puasa di perantauan. Tiada kata yang bisa menggambarkan keinginan kita untuk menjalani ibadah puasa bersama sanak saudara terkhusus sama kedua orang tua kita. Bulan puasa tahun ini, kamu yang merantau belum bisa pulang. Tahun ini juga kamu harus rela berpuasa seorang diri. Sebab ada sesuatu hal yang belum bisa kita tinggalkan, seperti pekerjaan atau ujian di bangku perkuliahan.Sedih jangan ditanya, orang mana yang nggak sedih kalo ia harus menjalani ibadah puasa jauh dari orang tua. Namun bagi kamu yang sedang merasa sedih, lebih baik simpan dulu kesedihan itu. Sebab kamu yang saat ini puasa di perantauan adalah pejuang yang sebenar-benarnya. Nggak percaya? Mari simak 6 hal dibawah ini supaya kamu bisa membuka mata bahwa puasa di perantauan tidak selalu menyedihkan, justru bisa mengajarkan kita sebagai orang yang mandiri.
1. Menjalani puasa di perantauan jauh dari orangtua dan keluarga pasti rasanya berbeda. Namun tahukah kamu kemandirianmu akan terasah dari sana?
2. Meski jauh dari orang-orang tersayang, coba tengok lagi di sekelilingmu. Pasti ada teman yang tidak bisa pulang sama sepertimu
3. Telat sahur atau berbuka seadanya mungkin akan kamu alami. Tapi itu pasti akan jadi sebuah pengalaman yang berharga
4. Rindu itu pasti, namun di bulan ramadhan ini kamu akhirnya bisa menghargai sebuah kebersamaan
5. Jangan takut apalagi bersedih hati. Percayalah, di bulan yang penuh berkah ini kamu selalu bisa mengandalkan diri sendiri
6. Sebenarnya menjalani puasa di perantuan bukan masalah sama sekali. Malah kamu mungkin akan jadi seorang panutan sejati
Read More : Exploring the Best Psychology Colleges in Texas