Ketika mendengar nama LucyPeng, mungkin diantara kita tidak tahu sosok wanita sukses ini. Namun jikamendengar nama Alibaba, kita semua pasti tahu raksasa e-commerce yang satu ini.Lalu siapa Lucy Peng itu? Nah mari berkenalan dengan kisah Lucy Peng dan hubungannyadengan Alibaba Group.
Lucy Peng atau juga populer disebut Peng Lei adalah seorang eksekutif bisnis China yang merupakan salah satu pendiri atau co-founder raksasa e-commerce, Alibaba Group. Peng dikenal sebagai salah satu dari 21 miliarder wanita di Tiongkok.
Pekerjaan pertamanya di Alibaba adalah sebagai wakil presiden sumber daya manusia, di mana ia mengelola tim yang terdiri dari 35.000 karyawan. Semangatnya untuk bekerja secara efisien bersama timnya membuat Peng ditunjuk sebagai CEO Alipay.
Meskipun dia tidak menonjolkan diri, namun Peng merupakan salah satu individu paling berpengaruh di dunia digital. Pada 2015, Fortune menempatkan dirinya di posisi ke 11 sebagai wanita terkuat di Asia. Sedangkan menurut Forbes, Lucy Peng berada di peringkat ke-35 dalam daftar wanita paling kuat tahun 2016.
Kehidupan awal danPendidikan
Lucy Peng lahir di Hangzhou, Cina. Dia kuliah di InstitutPerdagangan Hangzhou, Zhejiang Gongshang University. Dengan gelar sarjanaadministrasi bisnis yang ia peroleh pada 1994, ia memulai karir sebagai tenagapengajar selama lima tahun di Zhejiang University of Finance and Economics.Pada 1997, dia menikah dengan Sun Tongyu dan mulai berbisnis bersama Jack Ma diBeijing.
Karir Lucy Peng
Pada bulan September 1999, beberapa tahun setelahpernikahannya, Peng berhenti dari pekerjaannya sebagai tenaga pengajar. Diabersama suaminya lalu bergabung dengan Jack Ma untuk menjadi salah satu pendiriawal Alibaba. Posisi pertamanya di perusahaan Alibaba adalah mengelola departemenSumber Daya Manusia.
Salah satu prestasinya yang menonjol di jabatan ini adalah mengembangkan model kerja “mom and pop” di Alibaba, di mana satu “mom” berfokus pada kerja tim dan motivasi, sementara satu “pop” menangani penilaian kinerja.
Keahlian komunikasi yang baik dengan senior dan juniornya membuat dia dianggap berhasil menjadi seorang kepala sumber daya manusia, Alibaba Group.
Lucy Peng memang berhasrat membuat perubahan yang berarti untuk 35.000 karyawan yang ia bawahi. Dedikasi Peng atas pekerjaannya membuat para senior karyawan Alibaba Group menjadi kagum dan respek terhadapnya.
Setelah menjadi chief people officer dan kepala sumber daya manusia untuk Alibaba Group selama lebih dari 10 tahun. Pada 2010, karir Peng naik ke sektor online ketika ia diangkat menjadi CEO Alipay, yang merupakan sistem pembayaran keuangan Alibaba. Menurut Forbes Alipay telah memiliki lebih dari 800 juta pengguna terdaftar.
Prestasi Lucy Peng
Dari Januari 2010 hingga Februari 2013, Peng adalah CEO Alipay. Alipay menjadi gateway pembayaran paling sukses di China di bawah manajemennya, berkembang menjadi lebih dari 800 juta pengguna pada 2014. Hingga akhir 2014, valuasi Alipay melonjak sekitar $ 60 miliar.
Pada awal 2013, Lucy Peng diangkat sebagai CEO Micro Financial Services. Dalam tugas barunya ini, ia fokus mencari inovasi dalam sistem pembayaran online berbasis seluler.
Produk pertama Alipay bernama Yu’e Bao dimulai dengan tujuan utama membantu individu mendapatkan bunga dan juga mengelola dana di akun Alipay mereka. Diversifikasi produk keuangan Alipay sukses menghasilkan pertumbuhan layanan yang menarik lebih dari 100 juta pengguna baru.
Pada 2013, nama Peng sering kali dibicarakan oleh media Tiongkok sebagai kandidat CEO Alibaba Group berikutnya menggantikan Jack Ma. Namun, eksekutif lain akhirnya mendapatkan jabatan itu.
Pada 2014, Peng mendirikan Ant Financial Services Group, sebelumnya dikenal Alipay. Pada bulan September 2015, Alibaba dan Ant Financial bersama-sama mengambil alih 40% saham platform perdagangan di India, Paytm. Hal ini menempatkan Peng sebagai salah satu anggota dewan direksi.
Pada 2016, Ant Financial memecahkan rekor sebagai perusahaan keuangan swasta terbesar di dunia.
Dengan kekayaan bersih sebesar $ 1,1 miliar, Lucy Peng berada di peringkat teratas di antara wanita-wanita sukses di industri bisnis di Asia dan dunia.