Evaluasi merupakan serapan dari bahasa Inggris “evaluation” yang diartikan sebagai “penaksiran” atau “penilaian”. Evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarkan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu.
Evaluasi adalah sesuatu yang sering dilakukan di berbagai tempat, baik di sekolah, kantor, kampus, bahkan di dalam rumah tangga. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari suatu pekerjaan agar dapat menjadi lebih baik dan menentukan apakah tujuan awal dapat dicapai atau tidak.
Untuk mengetahui apa itu evaluasi, berikut pembahasan lengkap mengenai definisi evaluasi.
Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli
1. KBBI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, evaluasi adalah proses penilaian atau pengumpulan dan pengamatan dari berbagai macam bukti untuk mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program, atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. A.D Rooijakkers
Pengertian evaluasi adalah proses pemberian nilai yang didasarkan pada hasil data kuantitatif dan hasil pengukuran di mana itu semua akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan.
3. William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann
Evaluasi adalah proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan segala bentuk informasi yang nantinya akan digunakan dan diperlukan dalam membuat sebuah keputusan.
4. C.V. Good
Evaluasi adalah proses memastikan atau menilai sesuatu dengan menggunakan standar-standar penilaian termasuk penilaian dalam hal internal dan eksternal.
5. Patton (1987)
Evaluasi adalah proses pemeriksaan suatu program secara kritis yang melibatkan pengumpulan dan analisis informasi tentang kegiatan, karakteristik, dan hasil program. Tujuannya adalah untuk membuat penilaian tentang suatu program, untuk meningkatkan efektivitasnya, dan / atau untuk menginformasikan keputusan pemrograman.
Fungsi Evaluasi
1. Fungsi Penempatan
Salah satu fungsi terpenting dari evaluasi adalah fungsi penempatan. Di sini, proses evaluasi bertujuan untuk menganalisis kemampuan seseorang dalam pekerjaan yang akan mempengaruhi di mana orang tersebut akan ditempatkan di dalam pekerjaannya. Hal ini biasanya umum terjadi dalam proses karir seseorang di dalam perusahaan.
2. Fungsi Selektif
Evaluasi bisa juga terjadi dalam proses pencarian kerja atau penerimaan karyawan baru. Biasanya evaluasi berfungsi sebagai selektor. Fungsi selektif dari proses ini akan menyaring mana saja calon karyawan yang kompeten dan layak lolos ke tahap selanjutnya atau berhak diterima untuk masuk sebagai karyawan baru di perusahaan.
3. Fungsi Pengukuran Keberhasilan
Di banyak industri, evaluasi sering kali digunakan sebagai tolak ukur dari keberhasilan. Banyak orang yang menggunakan hasil evaluasi untuk menentukan apakah orang ini layak disebut berhasil dalam kerjanya atau malah gagal. Karenanya, penting untuk melakukan evaluasi secara rutin, terutama di bidang pendidikan.
4. Fungsi Diagnosa
Memberikan diagnosa pada seseorang memang tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Hal ini harus dilakukan dengan hati-hati. Karenanya, evaluasi yang detail haruslah dilakukan.
Fungsi diagnosa dari evaluasi ini biasanya digunakan di bidang kesehatan umum atau di bidang yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Evaluasi
Ada banyak hal yang mendasari seseorang untuk melakukan evaluasi. Berikut ini adalah tujuan evaluasi yang harus dipahami, termasuk mereka yang bekerja di sektor pendidikan.
1. Mengetahui Tingkat Pemahaman Seseorang
Dengan mengadakan evaluasi, pihak terkait akan mengetahui tentang tingkat pemahaman seseorang. Hal ini akan berdampak pada karir dan posisi orang tersebut. Biasanya hal ini erat kaitannya dengan evaluasi kerja, evaluasi pendidikan, dan juga evaluasi karir seseorang.
2. Mengetahui Rintangan atau Kesulitan yang Dihadapi
Kadang kita tidak akan pernah tahu apa sebenarnya kesulitan yang dihadapi oleh seseorang. Hal ini nantinya bisa diketahui jika sudah dilakukan evaluasi. Ya, salah satu tujuan dari evaluasi adalah mencari tahu hal-hal apa yang dihadapi oleh seseorang di mana hal itu bisa jadi rintangan atau liabilitas bagi orang banyak.
3. Mencari Umpan Balik Informasi
Mencari informasi tentang umpan balik atau feedback tentunya sudah biasa dilakukan oleh perusahaan atau individual. Di sini, kita bisa mencari tahu apa pendapat orang-orang tentang sesuatu, termasuk tentang produk, kejadian tertentu, dan lain sebagainya.
4. Mengetahui Efektivitas Suatu Metode
Jika kita tengah meluncurkan suatu mode atau metode baru, pastinya kita belum tahu tingkat efektivitas dari metode tersebut. Nah, di sini kita bisa mencari tahu tentang hal tersebut dengan melakukan evaluasi. Hal ini akan membantu kita menemukan hal baru tentang metode tersebut, termasuk apakah metode itu berfungsi dengan baik atau tidak.
Prinsip-Prinsip Evaluasi
Apa saja prinsip evaluasi? Ada beberapa prinsip yang bisa dikaitkan dengan proses evaluasi. Berikut penjelasannya.
1. Kontinuitas
Evaluasi haruslah dijalankan secara kontinu atau secara terus-menerus. Hal ini dikarenakan banyak hal yang bisa berubah, meskipun objek dan subjeknya sama. Inilah mengapa evaluasi perlu dilakukan tak hanya sekali tapi berkali-kali.
2. Komperhensif
Agar hasil evaluasi bisa dibuktikan dengan nyata, maka diperlukan pembanding. Inilah alasannya mengapa salah satu prinsip dari evaluasi adalah komperhensif.
3. Adil dan objektif
Evaluasi harus dilakukan secara adil dan objektif. Jika tidak, hasil dari evaluasi akan bias dan tidak bisa dipercaya oleh orang lain.
4. Koorperatif
Evaluasi harus dilakukan secara koorperatif. Artinya, pihak yang dievaluasi tidak boleh di bawah paksaan atau dengan berat hati mengikuti proses evaluasi ini.
Baca Juga: Pengertian, Contoh, Jenis dan Tujuan Analisis
Tahapan Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dalam 5 tahap. Jika memang ingin melakukan evaluasi dengan lebih baik dan terstruktur, lakukan tahapan-tahapan ini dari awal hingga akhir sehingga hasilnya lebih terpercaya dan bisa dijadikan acuan yang baik untuk penelitian, analisa kerja, dan lain sebagainya. Tahapan evaluasi antara lain sebagai berikut.
1. Merancang kegiatan evaluasi
Tahap pertama adalah merancang kegiatan evaluasi, termasuk alasan mengapa harus melakukan evaluasi, batasan evaluasi, metode evaluasi, dan lain sebagainya.
2. Pengumpulan data evaluasi
Selanjutnya Anda harus mengumpulkan data-data yang relevan dari objek evaluasi. Bisa menggunakan penelitan, observasi atau kuisioner. Selain itu, Anda juga perlu mencari tahu kapan sebaiknya mengumpulkan data, misalnya: di awal proses, di tengah proses, dan di akhir semua proses evaluasi.
Kemudian, ketahui juga data apa yang Anda butuhkan, misalnya data kuantitatif, data kualitatif, data statistik, dan lain sebagainya.
3. Analisis data dan pengolahan data
Dari data yang berhasil dikumpulkan kemudian akan menghasilkan suatu informasi awal yang dapat dinilai terhadap berbagai kerangka analisis dan pengujian data misalnya, terhadap indikator kualitatif dan kuantitatif yang disepakati.
4. Menguji temuan
Temuan dari pengumpulan dan analisis data dapat diuji dengan berbagai pemangku kepentingan dalam proses evaluasi, misalnya, membentuk kelompok penasihat seperti dengan pakar atau peserta, dll.
5. Membuat laporan hasil evaluasi
Tahap selanjutnya adalah membuat laporan hasil dari evaluasi. Dalam penyusunan laporan, biasanya dimulai dengan membuat draf laporan untuk pengujian kevalidan sebelum menghasilkan laporan akhir untuk publikasi.
Pada isi laporan evaluasi, biasanya terdapat poin-poin hasil evaluasi yang ditemukan, diantaranya adalah data terbaru, permasalahan, kekurangan dan kelebihan, penyebab, solusi, saran, dan kesimpulan.
Itu dia pembahasan terkait tentang evaluasi. Tak bisa dipungkiri jika proses evaluasi sangat penting untuk dilakukan. Karena evaluasi selalu mengharapkan sesuatu yang lebih baik.