Pengertian Boikot adalah: Arti, Asal Mula, Jenis, dan Faktor Boikot

Pengertian Boikot adalah: Arti
Pengertian Boikot adalah: Arti
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Secara umum, boikot adalah tindakan untuk tidak menggunakan, membeli, atau berurusan dengan seseorang, organisasi, perusahaan, produk dan jasa, sebagai wujud protes terhadap mereka yang dianggap tidak adil atau dianggap telah menyalahi aturan.

Istilah boikot sering digunakan dalam dunia bisnis dan politik. Pemboikotan dinilai sebagai tindakan yang memiliki dampak yang cukup besar dan dapat merugikan mereka yang diboikot. Lalu apa itu boikot? Berikut adalah ulasan mengenai definisi boikot.

Pengertian Boikot Menurut Para Ahli

Pengertian Boikot Menurut Para Ahli

1. KBBI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, boikot adalah:

  • Tolak kerja sama.

2. Cambridge Dictionary

Dalam Kamus Cambridge, boikot adalah:

  • Menolak untuk membeli sebuah produk atau mengambil bagian dalam kegiatan sebagai cara mengekspresikan penolakan yang kuat.

3. Oxford Dictionary

Dalam Kamus Oxford, boikot adalah:

  • Menolak membeli, menggunakan, atau mengambil bagian dalam sesuatu sebagai cara untuk memprotes.

Asal Mula Lahirnya Boikot

Istilah boikot pertama kali muncul di Irlandia pada tahun 1880 ketika Charles Stewart Parnell melakukan penggalakan sebagai bentuk pengucilan terhadap Charless Cunningham Boycott, seorang manajer properti tanah asal Inggris. Pada saat itu, boikot dilakukan oleh para petani yang melakukan permohonan untuk penurunan harga penggarapan atas lahan pertanian Charless Boycott.

Namun, permohonan tersebut mendapatkan penolakan dari Charles Boycott. Sikap penolakan Charless Boycott mendapatkan balasan oleh para petani melalui penolakan juga. Para petani sepakat untuk mogok menggarap lahan pertanian yang membuat Boycott akhirnya mengalah dan bertanggung jawab atas gerakan mogok kerja tersebut sehingga ia mundur dari jabatannya.

Semakin berkembangnya jaman, gerakan boikot juga dilakukan oleh kaum buruh di Amerika Serikat pada tahun 1950-1960-an sebagai aksi untuk meminta perbaikan kondisi kerja maupun menuntut kenaikan upah kerja. Sehingga perjuangan hak-hak sipil pada saat itu dianggap sebagai alat perlawanan atas kesenjangan yang terjadi dalam bidang politik dan sosial. 

Salah satu contoh kesenjangan dalam bidang politik dan sosial pada saat itu yang menyebabkan terjadinya aksi boikot adalah adanya rasisme di suatu tempat atau perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang memiliki kebijakan untuk mendiskriminasi kulit hitam. Perusahaan-perusahaan seperti itu kemudian diboikot supaya mengalami kerugian dan mau mengubah kebijakan tersebut.

Aksi boikot juga dilakukan sebagai bentuk penolakan atas pengambilan keputusan dalam sebuah pertemuan maupun perilaku politik yang bertentangan dilakukan oleh negara lain. Suatu negara juga bisa melakukan boikot terhadap sebuah konferensi sebagai salah satu bentuk upaya penolakan atas kebijakan yang dianggap bertentangan dengan berbagai nilai yang dianut negara tersebut.

Jenis-Jenis Boikot

Jenis-Jenis Boikot

Istilah boikot tidak hanya ditemukan dalam bidang sosial dan politik saja, akan tetapi dapat ditemukan juga dalam bidang bisnis. Aksi boikot dalam bidang bisnis mengacu pada menolak untuk membeli atau menggunakan produk bisnis dari suatu perusahaan sebagai bentuk protes. Berikut beberapa bentuk boikot dalam bidang bisnis:

1. Boikot Employee Walkout

Jenis boikot ini lebih dikenal dengan aksi mogok kerja massal yang dilakukan oleh para karyawan atau buruh sebagai sebuah bentuk protes terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Biasanya para karyawan atau buruh tersebut memprotes penerapan kebijakan di perusahaan yang dianggap tidak mensejahterakan mereka.

2. Boikot antar Bisnis atau Business to Business

Dalam jenis ini, boikot adalah suatu bentuk upaya perlindungan dari suatu bisnis terhadap bisnis yang lain. Aksi boikot jenis ini sering disebut dengan aksi balas dendam karena bisa merusak secara material.

Contoh nyatanya yaitu ketika terjadi perang dagang antara pemerintah China dan Amerika yang menyebabkan saling boikot produk antar kedua negara tersebut.

3. Boikot Konsumen

Jenis boikot konsumen yaitu suatu tindakan pemboikotan dengan menghimbau masyarakat atau konsumen untuk tidak membeli produk-produk dari perusahaan tertentu yang merupakan target boikot.

Tujuan pelaksanaan jenis boikot ini biasanya sebagai bentuk protes masyarakat atau konsumen atas tindakan, kebijakan, atau ketidakadilan yang dilakukan perusahaan tersebut.

Baca Juga: Pengertian, Jenis, Penyebab, dan Cara Menyelesaikan Konflik

Faktor Keberhasilan Pelaksanaan Aksi Boikot

Secara umum, tujuan boikot adalah untuk memberikan dampak sosial terhadap target boikot. Boikot kerap dilakukan dalam bentuk aksi yang keberhasilannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:

1. Organisasi atau tokoh

Keberhasilan aksi boikot sangat dipengaruhi oleh keberadaan organisasi yang memiliki banyak anggota atau tokoh tertentu. Pelaksanaan aksi boikot dirasa akan lebih efisien jika diawali dan dilakukan oleh tokoh atau organisasi yang kuat karena mereka dapat mempengarahui orang lain untuk ikut serta dalam aksi boikot tersebut.

2. Waktu pelaksanaan boikot

Berhasil atau tidaknya aksi boikot juga dipengaruhi oleh waktu pelaksanaannya. Supaya tujuan pemboikotan dapat segera tercapai, aksi boikot dilakukan dengan menyesuaikan waktu yang bersamaan. Biasanya aksi boikot dilakukan sampai periode tertentu, misalnya saja satu bulan atau tiga bulan bahkan terkadang sampai enam bulan.

3. Riset

Faktor lain untuk mendapatkan keberhasilan boikot adalah dengan melakukan riset. Sebelum pelaksanaan aksi pemboikotan berlangsung, diperlukan riset secara mendalam terlebih dahulu mengenai perusahaan atau produk yang akan diboikot. Cakupan riset meliputi wilayah distribusi, produsen, segmen produk, dan rata-rata hasil produksi dalam sehari atau sebulan.

4. Jumlah Simpatisan

Aksi boikot yang diikuti oleh banyak orang akan mempengaruhi keberhasilan. Semakin banyak simpatisan yang terlibat dan turut serta secara aktif dalam aksi boikot, maka tujuan boikot dapat segera tercapai.

Untuk memastikan jumlah simpatisan yang terlibat aktif dalam aksi boikot, maka biasanya tokoh atau organisasi yang berpengaruh kuatlah yang dapat berperan dalam keberhasilan boikot.

Demikianlah ulasan mengenai definisi boikot. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan kita semua.