Istilah integrasi mungkin tidak asing bagi sebagian besar orang karena sering pula didengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tak banyak orang yang memahami tentang apa itu integrasi dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Terutama bagi masyarakat Indonesia yang beragam suku, bangsa dan budaya.
Integrasi dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat yang beragam agar tidak terjadi konflik dan perpecahan. Integrasi adalah sebuah sikap dan proses yang dibutuhkan dalam sebuah perbedaan dan keberagaman untuk membentuk sebuah identitas nasional.
Pengertian Integrasi Menurut Para Ahli
Secara bahasa, pengertian integrasi adalah pembaruan untuk menjadi satu kesatuan yang utuh, yang mana istilah ini diambil dari kata dalam Bahasa Inggris integration.
Sedangkan secara istilah, integrasi adalah sebuah keadaan dimana etnis atau ras bisa beradaptasi dengan kebudayaan yang lebih mayoritas namun dengan keadaan tetap mempertahankan kebudayaannya sendiri.
Sementara itu, para ahli juga memberikan definisi yang beragam tentang integrasi ini.
1. Soedjati Djiwadono
Soedjanti Djiwadono mendefinisikan integrasi sebagai cara atau bagaimana agar kelestarian nasional, dalam hal ini bermakna luas, dapat didamaikan dengan tetap adanya hak untuk menentukan nasib sendiri.
Definisi ini pada akhirnya juga mengarah pada definisi integrasi secara umum, dimana pada dasarnya kelompok masyarakat tetap beradaptasi untuk menjaga kelestarian nasional.
2. Safroedin Bahar
Pengertian integrasi adalah membuat atau menyempurnakan dengan cara menyatukan unsur-unsur dari suatu bangsa yang pada awalnya terpisah-pisah.
Pengertian ini juga menjurus pada tujuan utama dari integrasi, yaitu untuk memelihara persatuan dan kesatuan nasional.
3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi adalah sebuah proses menyatukan bangsa yang mana penyatuan tersebut mencakup semua aspek kehidupan. Semua aspek kehidupan yang disatukan itu antara lain aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya.
Faktor-Faktor Pendorong Integrasi
Integrasi terjadi karena adanya berbagai faktor yang mendorong terjadinya proses ini. Berikut adalah faktor-faktor tersebut.
1. Mobilitas dan Komunikasi yang Semakin Berkembang Pesat
Faktor pertama yang mendorong terjadinya proses integrasi adalah komunikasi dan mobilitas geografi penduduk yang semakin mudah. Mobilitas yang dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk di sebuah wilayah menuju ke wilayah lain.
Adanya perpindahan atau mobilitas ini akan membuat anggota kelompok baru tersebut harus menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku di wilayah yang baru tersebut.
2. Sikap Toleransi, Tenggang Rasa dan Saling Membutuhkan
Pendorong terjadinya proses integrasi selanjutnya adalah adanya sikap toleransi, saling membutuhkan dan tenggang rasa juga bisa mempercepat proses ini.
Kesadaran dari setiap anggota untuk menerima setiap perbedaan yang ada di dalam masyarakat, ditambah kesadaran bahwa setiap anggota masyarakat ini saling membutuhkan juga mempercepat terjadinya proses integrasi.
Baca Juga: Pengertian Toleransi? Manfaat, Jenis, Ciri Contoh Toleransi
3. Adanya Perkawinan Silang dengan Anggota Suku Lain
Seperti yang dijelaskan dalam pengertian atau definisi sebelumnya, bahwa proses integrasi adalah proses beradaptasi namun tetap mempertahankan kebudayaannya masing-masing. Proses integrasi bisa terjadi semakin cepat ketika terjadi perkawinan silang antara satu anggota suku dengan anggota suku lain yang berbeda.
Adanya perkawinan silang inilah yang kemudian memaksa anggota masyarakat ini untuk beradaptasi satu sama lain. Namun terjadinya perkawinan itu tidak lantas menghilangkan kebudayaannya masing-masing. Justru, adanya bisa menguatkan kebudayaannya masing-masing.
4. Efektivitas Komunikasi
Faktor terakhir yang dapat mendorong terjadinya integrasi adalah efektivitas komunikasi. Semakin efektif komunikasi yang terjalin antar satu anggota dengan anggota lainnya, maka integrasi bisa semakin mudah terwujud.
Begitupun sebaliknya, apabila komunikasi yang terjalin antar anggotanya tidak efektif, integrasi pun akan semakin sulit terwujud dan pasti membutuhkan waktu lama untuk mewujudkannya.
Jenis-Jenis Integrasi
Integrasi terdiri dari berbagai jenism berikut ini beberapa jenis integrasi yang harus Anda ketahui.
1. Integrasi Nasional
Jenis integrasi pertama adalah integrasi nasional. Intergrasi nasional ini adalah proses adaptasi antara unsur yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat secara nasional. Sehingga kemudian dengan adanya proses integrasi ini dapat menghasilkan pola kehidupan yang serasi serta dapat memberi fungsi tersendiri bagi masyarakat.
2. Integrasi Sosial
Integrasi sosial ini adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda, terutama unsur-unsur dalam kehidupan sosial. Dengan penyesuaian tersebut kemudian bisa menghasilkan pola kehidupan yang lebih nyaman, terutama bagi masyarakat itu sendiri.
3. Integrasi Bangsa
Jenis selanjutnya dari integrasi adalah integrasi bangsa, yaitu penyesuaian terhadap golongan yang berbeda-beda dan beraneka ragam. Golongan yang berbeda dan beraneka ragam ini tidak dapat dirumuskan secara eksak. Setiap golongan ini memiliki faktor-faktor objektif tertentu dimana itulah yang membedakannya dengan bangsa lain.
4. Integrasi Kebudayaan
Integrasi kebudayaan merupakan jenis integrasi selanjutnya yang harus Anda ketahui. Integrasi kebudayaan ini adalah proses penyesuaian antara unsur-unsur kebudayaan berbeda untuk kemudian mencapai sebuah keserasian di dalam kehidupan masyarakat.
5. Integrasi Masyarakat
Jenis integrasi terakhir adalah integrasi masyarakat. Integrasi ini adalah sebuah proses penyatuan antar unsur-unsur yang ada dalam masyarakat, dimana di dalamnya terdiri dari pranata sosial, peranan sosial, dan kedudukan sosial. Jenis proses integrasi ini dilakukan agar tercipta kehidupan masyarakat yang serasi.
Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
Salah satu jenis integrasi yang paling sering diterapkan dalam kehidupan adalah integrasi sosial. Integrasi ini bisa terjadi dalam 3 bentuk, yaitu:
1. Integrasi Fungsional
Integrasi ini adalah integrasi yang terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu di dalam masyarakat. Maksudnya, sebuah proses integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi-fungsi dari setiap pihak yang ada.
2. Integrasi Normatif
Bentuk integrasi ini terjadi akibat adanya norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma inilah yang dapat mempersatukan masyarakat. Contoh bentuk integrasi ini yang paling umum diketahui adalah bangsa Indonesia yang disatukan oleh prinsip semboyan nasional yang disebut dengan Bhinneka Tunggal Ika.
3, Integrasi Koersif
Bentuk terakhir adalah integrasi koersif yang terbentuk karena adanya kekuasaan oleh pemerintah. Dalam hal ini bentuk integrasi diterapkan dengan cara koersif. Salah satu contoh bentuk integrasi ini adalah pembubaran demonstrasi yang rusuh oleh aparat kepolisian.
Itu tadi adalah penjelasan tentang integrasi yang harus diketahui oleh setiap orang. Berdasarkan penjelasan di atas, yang dimaksud integrasi adalah proses adaptasi yang mana tetap mempertahankan kebudayaan atau ciri khasnya sendiri. Integrasi ini dapat terjadi jika faktor pendorongnya mendukung, serta dibagi dalam beberapa jenis, seperti yang dijelaskan di atas.