Investor adalah individu atau entitas (perusahaan, organisasi, lembaga) yang melakukan penanaman modal baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan harapan menerima keuntungan di masa depan.
Investor yang menanamkan modalnya di jenis investasi biasanya memiliki tujuan yang berbeda-beda seperti mengamankan harta dari inflasi, untuk tabungan pensiun, mendanai anak saat kuliah nanti, atau hanya mengumpulkan kekayaan tambahan dari waktu ke waktu.
Lalu apa itu investor? Berikut ini adalah pembahasan mengenai definisi investor.
Pengertian Investor Menurut Para Ahli
1. KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, investor adalah penanam uang atau modal; orang yang menanamkan uangnya dalam usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
2. Cambridge Dictionary
Dalam Kamus Cambridge, investor adalah:
- Seseorang yang memasukkan uang ke dalam sesuatu untuk mendapatkan keuntungan.
- Seseorang atau sekelompok orang yang memasukkan uangnya ke dalam bisnis atau organisasi lain untuk mendapatkan keuntungan.
- Seseorang, organisasi, atau negara yang memasukkan uang ke dalam sesuatu untuk mendapatkan keuntungan atau menerima bunga.
3. Nasarudin dan Surya
Investor adalah perorangan atau lembaga baik domestik maupun asing yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau panjang.
Jenis-Jenis Investor Secara Umum
1. Investor keuangan
Jenis investor ini merupakan jenis yang paling umum ada pada dunia bisnis. Supaya likuiditas dapat dipercepat, maka pengusaha bisa bekerja dengan bantuan investor keuangan agar dapat bekerja secara maksimal. Contohnya Bank yang memberikan pendanaan ke usaha kecil.
2. Investor strategis
Investor strategis biasanya merupakan perusahaan besar yang melakukan investasi ke perusahaan yang lebih kecil karena pengamatan mereka mengenai bisnis tersebut berjalan sejajar dengan arah perusahaan dalam jangka panjang. Contohnya bank yang memberi dukungan pembayaran di ecommerce.
3. Investor dampak sosial
Jenis investor dampak sosial merupakan suatu bisnis yang bertujuan dalam pelayanan kesejahteraan sosial. Jenis investor ini tidak berperan dalam investasi sebagai patronase namun hasilnya juga ingin dilihat. Biasanya investor hanya dapat dihubungi oleh pengusaha jika mereka telah memenuhi standar-standar.
4. Investor aktif
Jenis investor ini biasanya memerlukan bantuan dari seorang ahli yang memiliki peran sebagai manajer portofolio investasi. Investor aktif harus selalu melakukan pemantauan terhadap kinerja investasi mereka. Keberhasilan atau kegagalan kegiatan investasi yang dilakukan investor ditentukan dari keterampilan dan intuisi mereka dalam menjalankannya.
5. Investor pasif
Investor pasif menggunakan instrumen jangka panjang dengan hasil keuntungan yang lebih tinggi. Kegiatan investasi dilakukan dengan memaksimalkan biaya penjualan dari biaya pembelian sehingga investor pasif tidak mempunyai target laba di masa sekarang. Beberapa instrumen investasi pasif yang menguntungkan yakni properti dan emas.
Jenis-Jenis Investor Menurut Risiko
Selain jenis investor secara umum, terdapat pula jenis investor berdasarkan risikonya. Berikut ini jenis-jenisnya:
1. Risk taker
Investor risk taker adalah investor yang berani dalam pengambilan risiko karena mereka tidak takut jika seluruh uangnya hilang. Investasi yang mereka ambil merupakan investasi yang memiliki keuntungan tinggi namun juga memiliki konsekuensi risiko yang tinggi pula.
2. Risk medium
Risk medium adalah investor yang memilih investasi yang memiliki tingkatan risiko sedang dengan harapan mendapatkan keuntungan tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.
3. Risk averse
Investor risk averse adalah investor yang menghindari resiko. Mereka memilih jenis investasi dengan risiko yang rendah sehingga jenis investasi yang mereka pilih memiliki keuntungan yang relatif kecil.
Karakter yang Dimiliki Investor
1. Tipe agresif
Karakter investor yang agresif memiliki keberanian ketika melakukan keputusan dalam kegiatan berinvestasi yang berisiko tinggi. Karakter ini termasuk ke jenis investor risk taker karena keberanian mereka dalam pengambilan risiko investasi yang besar.
2. Tipe moderat
Investor berkarakter moderat termasuk ke jenis investor risk medium karena mereka memilih investasi dengan risiko yang sedang. Investor dengan tipe moderat ini biasanya memilih instrumen investasi dengan tingkatan pengembalian yang stabil.
3. Tipe konservatif
Investor dengan karakter konservatif tidak memiliki keberanian dalam menghadapi ketidakpastian dan risiko kerugian. Mereka lebih mengutamakan keamanan ketika melakukan investasi daripada mengharapkan keuntungan investasi yang besar dengan beragam risiko. Investor dengan karakter konservatif ini termasuk ke jenis investor risk averse.
Manfaat yang Diperoleh Investor
Karena tujuan investor adalah mendapat keuntungan di masa depan, tentunya banyak manfaat yang dapat diperoleh investor, antara lain:
1. Kebutuhan di masa mendatang terpenuhi
Manfaat menjadi investor adalah segala kebutuhan di masa mendatang dapat terpenuhi. Uang atau modal yang ditanam oleh investor merupakan tabungan yang bermanfaat untuk jangka panjang. Uang atau modal yang ditanam secara teratur relatif akan semakin tinggi nilainya di masa yang akan datang sehingga bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang.
2. Aset dan kekayaan meningkat
Menjadi investor mempunyai tujuan dalam mendapatkan keuntungan. Berbagai keuntungan yang didapatkan berasal dari nilai uang atau modal yang semakin bertambah seiring dari takaran suku bunga dari investasi yang diambil.
3. Keuangan terlindungi dari inflasi
Investasi dilakukan oleh investor untuk melindungi keuangan dari inflasi karena nilai uang akan terus mengikuti inflasi setiap tahunnya sehingga investasi akan menguntungkan investor di masa mendatang.
Oleh karena itu, investor adalah mereka yang melakukan penanaman modal atau uang supaya mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dilakukan supaya menghindari terjadinya inflasi mata uang sehingga bermanfaat di masa depan.