Perusahaan mobile internet, Xiaomi Corp resmi melantai di bursa modal Hong Kong untuk pertama kalinya. Xiaomi digadang-gadang akan menjadi yang terbesar setelah IPO Alibaba di New York Stock Exchane pada 2014.Melansir dari mybroadband, saham Xiaomi jatuh sebanyak 6% pada IPO pertamanya. Saham Xiaomi diperdagangkan di level HK$16.00, turun dibanding harga penawaran sebelumnya di kisaran HK$17.Walau demikian, Xiaomi telah berhasil menjual sebanyak 2,18 miliar saham dengan harga penawaran HK$17.00 per saham dan mampu mengumpulkan dana sebesar USD4,72 miliar atau setara dengan Rp66 triliun (kurs Rp14.000).Raihan dana tersebut membuat Xiaomi menjadi IPO perusahaan teknologi terbesar di dunia dalam empat tahun terakhir.Harga IPO ini membuat valuasi keseluruhan perusahaan yang besar karena smartphone ini menjadi sekitar US$54 miliar, jauh dari target di awal tahun pada kisaran US$100 miliar.Anjloknya saham Xiaomi tak lepas dari situasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Selain itu, harga IPO Xiaomi juga terlalu tinggi dari raksasa teknologi yang lebih mapan lainnya seperti Apple, Tencent, dan Facebook. Hal ini berdampak pada lemahnya kepercayaan dari pasar.Namun Presiden Xiaomi dan Co-Founder Lin Bin, mengatakan kepada CNBC bahwa dampak dari pertarungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia bukanlah masalah besar dalam jangka pendek karena Xiaomi belum punya banyak bisnis di AS.Pada hari Senin (9/7/18), CEO Xiaomi, Lei Jun menyampaikan terima kasih kepada karyawannya dan 190 juta pengguna aktif bulanan Xiaomi yang disebut dengan Mi Fans.”Pada saat yang kritis dalam hubungan perdagangan antara Tiongkok-AS, maka pasar modal dunia akan terus berubah,” kata Lei kepada hadirin di Bursa Saham Hong Kong.Ia kemudian melanjutkan “Meskipun kondisi ekonomi makro jauh dari ideal, kami percaya perusahaan besar masih dapat naik ke tantangan dan membedakan dirinya sendiri.“Baca Juga: Xiaomi Redmi – Smartphone Gaming Dengan Harga di Bawah 2 jutaan Terlepas dari kondisi dan tantangan pasar yang sulit, sambutan hangat pada debut IPO Xiaomi juga terjadi karena banyaknya calon investor yang melihat Xiaomi sebagai perusahaan pembuat perangkat keras, bukan perusahaan layanan perangkat keras dan internet, seperti yang disebut Xiaomi sebelumnya.”Kami ialah perusahaan internet. Mulai hari pertama, kami menyiapkan struktur pembagian kelas ganda. Tanpa inovasi pasar modal Hong Kong, kami tidak akan mendapatkan kesempatan untuk go public di Hong Kong,” ujar pendiri sekaligus CEO Xiaomi, Lei Jun, di bursa saham Hong Kong.