Kapan nikah? Nanti dulu deh nunggu udah mapan. Kata kata itu tidak asing lagi buat kamu yang sering banget ditanyain kapan mau menikah dari orang-orang sekitar. Tapi sebenarnya apa iya menikah itu harus nunggu calonnya mapan dulu? Kalo memang iya, jadi apa alasan kamu lama-lama pacaran tapi gak ada niat ke tahap yang lebih serius lagi. Kan tujuan akhir pacaran itu harusnya pernikahan.Memang sih nikah itu butuh modal, menikah di usia muda juga punya tanggung jawab yang besar, apalagi kalo kamu seorang laki-laki, kamu dituntut untuk menafkahi pasangan kamu saat udah menikah nanti. Misalnya biaya hidup, mau tinggal dimana, dan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, belum lagi kamu harus memikirkan biaya resepsi pernikahan yang gak sedikit.Namun pada zaman saat ini kebanyakan pasangan menunda untuk menikah karena melihat soal kemapanan, rumah, mobil, hingga pekerjaan tetap. Dan yang lainnya menjawab dengan alasan “Belum Siap” untuk menikah, alasan yang lebih gak jelas lagi.Tapi kalo kita menengok lagi, banyak tuh orang yang sudah menikah justru lebih mudah untuk meraih kesuksesannya. Jadi persepsi menikah itu nunggu mapan dulu, mungkin adalah persepsi yang sedikit salah. Nah berikut ini adalah 10 alasan kamu gak mesti nunggu mapan dulu untuk menikah.
1. Mau sampai kapan.
Niat nikah kalo udah mapan emang gak salah kok, itu berarti kamu punya target yang jelas, nggak mau rumah tangga kamu kelak hidupnya pas-pasan atau malah masih bergantung sama orang tua. Tapi pertanyaannya mau sampai kapan? Terus mapan menurut versi kamu itu seperti apa? Punya rumah, mobil, dan pekerjaan tetap. Apakah seperti itu?Jadi seperti ini, katakanlah kamu saat ini udah punya pekerjaan tetap dan gajinya pun udah lumayan. Tapi kalo kamu masih saja gengsi dengan hidup kamu saat ini dan memaksakan mengikut gaya hidup orang lain yang nyatanya kamu belum sanggup sepertinya, maka hasilnya kamu gak akan pernah merasa puas dengan apa yang telah kamu dapatkan.Kalo kamu selalu merasa kekurangan dalam hidup, jadi mau sampai kapan kamu gak mau nikah? Nah ada baiknya kita selalu bersyukur atas kehidupan ini niscaya kita akan selalu merasa berkecukupan.
2. Pada nyatanya Kemampanan itu bisa dicapai bersama-sama.
Punya pasangan yang siap menemani di saat “apa-apa” susah wajib kita pertahankan apapun yang terjadi. Karena dia yang masih setia berada disamping ketika orang lain menjauh karena kondisi dan keadaan yang terpuruk. Siapa sih yang nggak mau punya pasangan seperti ini. Dia yang menemani kita dari yang gak punya “apa-apa“ sampai apa-apa “punya”.Jujur terkadang masih ada lho orang yang gak mau pasangannya udah mapan sedangkan dia masih mau mendaki ke atas puncak, bahasa gaulnya belum “selevel” atau belum terlihat pasangan yang “serasi”. Dia lebih suka berjuang bersama-sama dari nol dan membangun rumah tangga yang bahagia menurut versi mereka sendiri.Lebih manis mana coba sukses bersama-sama atau hanya salah satunya saja yang menikmati kesuksesan tersebut tanpa pernah tahu perjuangan untuk mencapainya? Kalo masih saja mau memegang persepsi ‘mapan dulu baru nikah’, itu artinya hubungan kalian gak bakal punya makna yang dalam.
3. Menikah itu bisa membuat beban kamu lebih ringan.
Siapa bilang menikah itu hanya menambah beban kamu saja, yang ada malah meringankan beban. Kok seperti itu? Beban hidup bukan hanya masalah harta dan kekuasaan lho, tapi juga menyangkut pautkan cara kita menjalani kehidupan.Misalnya cara kita mengambil sebuah keputusan. Yang tadinya kita pusing karena harus memutuskan sebuah pilihan yang sulit seorang diri, kini ada suami ataupun istri yang siap membantu kita memberikan masukan-masukan dan solusi mana yang baik dan mana yang salah untuk kamu jalani. Jadi masih yakin gak mau buru-buru nikah?Baca Juga: 50 Kata Kata Jangan Dengarkan Apa Kata Orang Lain – Gak Usah Pedulikan
4. Rezeki udah ada yang ngatur, jadi jangan jadikan menikah sebagai momok yang menakutkan.
Jangan jadikan kemapanan sebagai alasan kita untuk menunda-nunda menikah. Karena rezeki, jodoh, dan kematian udah di atur oleh Allah SWT. Rezeki tidak akan pernah tertukar selagi kita mau berusaha dan berjuang untuk bekerja keras. So jangan khawatir dengan rezeki, kalo kita mampu bersabar, Tuhan juga sangat mampu memberi lebih.
5. Kalian akan diajarkan untuk mendiri tingkat “dewa”.
Kalo kamu pernah merasakan sulitnya hidup sendiri maka hal itu tidaklah seberapa dengan hidup mandiri ketika udah menikah. Berbeda pada masa lalu yang hanya memikirkan diri sendiri, kalo udah menikah itu artinya kita harus lebih care terhadap pasangan hidup. Kita mau gak mau mencari cara gimana untuk bekerja cari duit dan mendapatkan rumah sebagai tempat tinggal.Secara tidak langsung kita diajarkan untuk berusaha kerja keras dan mandiri. Bagi orang yang nggak bisa hidup susah, mungkin hal ini terlihat cukup menyeramkan. Tapi percayalah, cepat atau lambat kamu pun juga harus mandiri, karena tidak selamanya hidup kita bergantung pada orangtua.
6. Kalian bisa menghargai setiap keberhasilan.
Ada kalanya berjuang bersama-sama mencapai kemapanan itu ada kesenangan tersendiri lho ketimbang hanya mengharapkan kemapanan pasangan. Kepuasannya adalah kita bisa lebih menghargai setiap pencapaian dan keberhasilan sekecil apapun. Dan kita juga bisa paham bahwa untuk mencapai kesuksesan itu gak pernah ada yang mudah dan instan.Pencapaian-pencapaian yang udah kalian berdua dapatkan pada akhirnya akan menjadi sebuah kenangan yang indah untuk kalian kenang di masa depan. Karena kalian mendapatkan sesuatu atas jerih payah sendiri. Cerita masa-masa susah bisa kalian kenang pada usia tua nanti. So masih mau mapan dulu baru menikah? Sampe kapan?
7. Kebahagiaan gak selalu diukur dengan kemewahan.
Salah satu alasan yang paling masuk akal kenapa kita maunya mapan dulu baru memikirkan untuk menikah adalah kita takut nantinya gak bisa membahagiakan pasangan hidup. Gak bisa mengabulkan setiap permintaannya, gak bisa ajak dia liburan, atau gak bisa ajak dia makan di tempat yang mahal dan mewah.Yaelah.. pikiran kamu sempit banget tau gak kalo gitu. Kebahagiaan itu gak selalu diukur dengan kemewahan lho. Banyak tuh orang yang hidup bergelimang harta namun hidupnya sering tertekan dan gak pernah merasa bahagia. Banyak juga orang yang hidup sederhana tapi mereka selalu merasa senang, tenang, dan berkecukupan.Jadi apakah mapan bisa menjamin rumah tangga kalian bisa bahagia? Jawabannya tidak. Lalu apakah dengan mapan bisa mendatangkan jodoh yang berkualitas? Jawabannya belum tentu juga.Baca Juga: 10 Kesalahan Anak Muda yang Bakal Disesali Pada Usia Tua Nanti – Jangan sampe nyesel ya
8. Jujur saja, menunda pernikahan bukan solusi yang baik untuk usia hubungan yang udah terlalu lama.
Udah pacaran selama 10 tahun bukan jaminan kamu bakal nikah sama dia, kalau kamu gak cepat-cepat memantapkan hati buat menikah. Entah orangtua pasangan kamu protes dan mempertanyakan tentang keseriusan hubungan kalian, perbedaan pandangan yang menyebabkan kalian putus, atau perasaan cinta yang seakan-akan jalan di tempat dan akhirnya mematikan niat sehidup semati, sehingga hubungan pun tanpa kejelasan kemudian diakhiri. Bukan maksud menyuruh cepat-cepat menikah agar tidak kehilangan, namun faktor yang satu ini layak juga kamu pertimbangan.
9. Menikah itu ibadah lho, bukan budaya.
Nikah itu adalah ibadah. Kalo tujuannya hanya untuk ibadah tentu gak perlu membutuhkan biaya yang banyak. Kalo ada yang mengatakan biaya nikah itu mahal, tentu orang itu udah kebanyakan makan gengsi. Karena yang benar itu adalah budaya mewah-lah yang buat mahal, bukan nikahnya.Yang dimaksud dengan nikah itu ibadah adalah dengan menikah bisa menghindarkan kita terjerumus dari lembah dosa yang semakin dalam. Misalnya berzina atau perbuatan yang tidak sepatutnya terjadi sebelum menikah. Jadi daripada dosa terus, lebih baik halal-kan.
10. Janji Allah SWT untuk orang yang menikah.
Gak perlu risau kalau misalnya hidup kalian nanti gak bahagia setelah menikah. Karena Tuhan yang maha mengatur telah menjanjikan sesuatu bagi orang-orang yang beriman.“Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya” (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)Allah SWT berfirman.“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendiri ( bujangan ) di antara kalian dan orang-orang shaleh diantara para hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan miskin, Allah-lah yang akan menjadikan kaya dengan karunia-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.”(QS. an-Nur: 32).Sekarang masih berpikir kalo Harus Nunggu Mapan Untuk Menikah? Coba pikirkan lagi.