5 Alasan Kenapa Manusia Disebut Makhluk Sosial

5 Alasan Kenapa Manusia Disebut Makhluk Sosial
5 Alasan Kenapa Manusia Disebut Makhluk Sosial
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Manusia dikenal sebagai makhluk hidup yang paling sempurna karena dibekali oleh akal dan pikiran. Selain dikenal sebagai makhluk individu, manusia juga dikenal sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan satu sama lain. Ada banyak aspek yang dilakukan manusia dalam kehidupan bermasyarakat di mana masing-masing aspek saling terkait.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia sebagai makhluk sosial dibatasi oleh aturan yang berlaku dalam lingkungan bermasyarakat. Jika ingin hidup bersosial, maka norma dan aturan harus diikuti dan dilaksanakan.

Dari pembahasan singkat tersebut, ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Berikut beberapa alasannya:

Manusia Tidak Dapat Hidup Sendiri

Manusia Tidak Dapat Hidup Sendiri

Manusia merupakan makhluk hidup yang sejatinya memiliki naluri untuk selalu berinteraksi dengan manusia lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup.

Karena pada dasarnya semua manusia diciptakan untuk saling membutuhkan satu sama lainnya. Di mana pun dan bagaimana pun, manusia selalu membutuhkan kerja sama dengan manusia lainnya.

Hal tersebut lantaran manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk menutup kekurangan yang ada, maka manusia membutuhkan manusia lain dalam kehidupannya. Sebagai contoh untuk masalah makanan. Anda membutuhkan jasa petani, jasa pemasak, dan sebagainya.

Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, kelebihan yang Kamu miliki juga dibutuhkan oleh orang lain untuk menutupi kekurangannya. Sebagai contoh teman yang tidak memahami sebuah pelajaran membutuhkan bantuanmu untuk mengajarkan dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, semua manusia tidak akan bisa hidup tanpa orang lain karena tidak ada manusia yang bisa melakukan segala hal sendiri.

Manusia Bisa Berusaha Mengendalikan Diri

Manusia Bisa Berusaha Mengendalikan Diri

Manusia bisa membentuk kelompok secara sosial dengan manusia lainnya untuk mengembangkan kehidupan dan mempertahankan kehidupan. Untuk menjamin ketertiban sosial, manusia juga membutuhkan organisasi yang berisi jaringan interaksi sosial antar manusia.

Interaksi tersebut kemudian bisa melahirkan berbagai hal dalam lingkungan hidup misalnya seperti keluarga inti dan kelompok masyarakat. Lingkungan hidup tersebut menjadi tempat berlangsungnya interaksi sosial antar manusia. Agar kelangsungan hidup berjalan dengan baik, maka manusia membutuhkan keselarasan dalam lingkungan sosial.

Lingkungan hidup yang serasi dan selaras tidak hanya dibutuhkan oleh seorang individu saja namun dibutuhkan oleh semua individu yang ada di dalam kelompok. Oleh sebab itu, harus ada kerja sama yang baik dan kolektif antar manusia yang ada. Kerja sama dilakukan untuk merancang, membuat, dan melaksanakan aturan, norma, etika dan kesopanan sebagai cara untuk mengendalikan perilaku sosial.

Keadaan tersebut kemudian yang membuat kehidupan menjadi harmonis, rukun, baik meskipun terdiri dari individu yang beragam. Apabila aturan dilanggar dan diabaikan maka terjadilah hal yang dinamakan penyimpangan sosial. Untuk menghindari penyimpangan sosial maka manusia akan berusaha mengendalikan diri di tengah aktivitas sosial.

Sebagai contoh yaitu mengenakan pakaian sehari-hari yang pantas, ikut bergotong royong, tidak membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya. Meskipun sebagai norma dan aturan tidak tertulis namun manusia sebagai makhluk sosial harus tetap mengikutinya.

Manusia Membutuhkan Interaksi dengan Manusia Lain

Manusia Membutuhkan Interaksi dengan Manusia Lain

Interaksi sosial merupakan berbagai hal yang dilakukan oleh dua orang atau lebih serta bersifat dua arah. Yang dimaksud dua arah yaitu masing-masing pihak dapat melakukan aksi terhadap satu sama lainnya.

Tujuan dari interaksi adalah memberikan pengaruh atau paling tidak efek bagi pihak lain. Ada beberapa jenis interaksi sosial yang biasanya dilakukan manusia yaitu:

1. Interaksi individu dengan individu

Jenis interaksi pertama dan paling umum dilakukan adalah interaksi antara individu dengan individu. Interaksi ini biasanya dilakukan secara langsung atau tanpa perantara apapun.

Anda bisa melakukan interaksi antar individu tanpa kesengajaan ketika bertemu dengan orang lain. Misalnya seperti memberi senyum atau menyapa orang lain ketika bertemu di jalan.

2. Interaksi individu dengan kelompok

Jenis interaksi selanjutnya adalah interaksi antara individu dengan kelompok. Hal ini bisa terjadi apabila seseorang melakukan interaksi dengan lebih dari tiga orang lainnya.

Biasanya interaksi jenis ini terjadi dalam sebuah kelompok dengan beberapa anggota. Sebagai contoh yaitu pemimpin organisasi yang sedang pidato di depan anggotanya atau pembicara yang memberikan sambutan untuk masyarakat.

3. Interaksi kelompok dengan kelompok

Interaksi kelompok dengan kelompok bisa terjadi apabila ada dua kelompok yang bertemu kemudian melakukan interaksi. Tidak hanya sebagai individu saja, seseorang yang berinteraksi akan mewakilkan kelompok. Interaksi ini harus dilakukan secara hati-hati karena berisiko menyebabkan konflik hingga permusuhan antar kelompok.

Manusia Membutuhkan Komunikasi dengan Manusia Lain

Manusia Membutuhkan Komunikasi dengan Manusia Lain

Komunikasi merupakan interaksi internal dengan orang lain yang menggunakan simbol. Manusia membutuhkan komunikasi untuk mendapatkan informasi dari orang lain, memenuhi kebutuhan interpersonal, membentuk identitas pribadi, dan memengaruhi orang lain. Ada beberapa jenis komunikasi yang perlu Anda ketahui yaitu:

1. Komunikasi verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi lisan yang disampaikan melalui perkataan atau ucapan, misalnya seperti dialog tatap muka, presentasi, pidato, atau diskusi.

Nada bicara dan pemilihan kata menjadi hal penting dalam komunikasi verbal. Pembicara juga harus memastikan bahwa apa yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima. Karena hal itu, dibutuhkan sebuah timbal balik atau feedback dari penerima.

2. Komunikasi non-verbal

Komunikasi non-verbal bisa dilakukan melalui beberapa hal seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, gerak tubuh, maupun bentuk tubuh. Jadi dengan kata lain, komunikasi tidak dilakukan oleh kata-kata yang diucapkan oleh pengirim pesan.

Sebagai contoh yaitu ketika menyuruh diam, Anda akan meletakkan jari di depan bibir. Selain itu, ekspresi wajah seperti kesakitan juga termasuk komunikasi non-verbal.

3. Komunikasi tertulis

Komunikasi tertulis bisa disampaikan melalui tanda, tipografi, serta simbol yang dicetak atau ditulis menggunakan tulisan tangan. Komunikasi jenis ini biasanya dilakukan pada hal-hal rumit yang membutuhkan pemahaman tinggi.

Di era digital seperti saat ini, komunikasi melalui pesan chatting atau media sosial juga bisa dikatakan sebagai komunikasi tertulis.

Manusia Bisa Mengembangkan Potensi Jika Hidup dengan Manusia Lain

Manusia Bisa Mengembangkan Potensi Jika Hidup dengan Manusia Lain

Ketika lahir semua manusia sama, tidak bisa melakukan apa-apa tanpa orang lain. Oleh sebab itu, manusia membutuhkan sosialisasi untuk mengembangkan potensi yang ada. Bayi diajarkan bicara, berjalan, serta belajar oleh orang tuanya hingga bisa melakukan berbagai hal sendiri.

Tidak hanya ketika baru lahir saja, pengembangan potensi juga dibutuhkan ketika sudah dewasa. Sebagai contoh Anda membutuhkan bantuan dari guru untuk belajar dan mengembangkan skill, membutuhkan bantuan teman untuk mengajari sesuatu, membutuhkan bantuan Ibu untuk belajar memasak, dan lain sebagainya.

Sifat manusia yang ingin mengembangkan potensi diri inilah yang kemudian menuntut mereka untuk menjadi makhluk sosial. Pasalnya pengembangan tersebut membutuhkan bantuan, interaksi, maupun komunikasi dengan orang lain.

Itulah berbagai alasan yang bisa menjelaskan mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Semoga penjelasan yang diberikan tersebut mudah dipahami dan bermanfaat untuk Anda yang membutuhkannya.