Detox merupakan salah satu cara dalam menurunkan kadar racun atau sesuatu hal negatif yang ada pada diri kita. Mungkin, istilah ini sering sekali kita dengar dalam dunia kesehatan.
Namun faktanya, detox tidak hanya dibutuhkan untuk kesehatan tubuh saja, melainkan juga untuk mental dan pikiran kita.
Semakin dewasa, tekanan pikiran dan jiwa tidaklah cukup mudah untuk dilalui. Hal kecil pun bisa terasa begitu berat untuk dipikirkan. Apalagi, jika hampir sebagian besar pikiran dan perasaan telah dipenuhi dengan hal-hal yang negatif.
Semua orang tentu ingin menjadi pribadi yang memiliki kehidupan sempurna. Tidak ada beban, tidak memiliki masalah, dan ingin sukses. Tapi, bukan manusia jika tidak lepas dari masalah.
Mengontrol sebuah ‘racun’ dalam pikiran bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, kita perlu untuk merefill dengan sesuatu yang positif.
Nah, sebelum semuanya menjadi sangat rumit dan toxic. Alangkah baiknya jika mulai men-detox hidup kita dari negativity.
1. Merapikan “fisik” atau apa yang kita lihat
Padatnya aktivitas akan banyak sekali membuang energi dalam tubuh kita. Hal tersebutlah yang memudahkan kita mudah lelah dan gampang tersulut emosi. Ketika tubuh dan pikiran letih, yang pertama ingin dilakukan ialah istirahat, bukan.
Lalu, bagaimana jadinya jika saat pulang, rumah tampak kotor dan banyak barang yang tergeletak tidak beraturan? Tentu pikiran kita akan semakin tertekan ‘sumpek’, bukan.
Oleh karena itu, mulai men-detox pikiran kita dari apa yang kita lihat. Bersihkan rumah sesegera mungkin, jangan menunggu ‘nanti’ untuk menyelesaikannya. Sebab, kata ‘nanti’ bukanlah solusi terbaik dari menyelesaikan sebuah masalah.
Ketika rumah bersih, pikiran akan jauh lebih tenang. Tidak heran, bila kondisi rumah yang nyaman akan membawa penghuninya untuk dapat berpikir jauh lebih positif.
2. Pergilah keluar, kamu bukanlah vampire!
Di masa pandemi saat ini, tentu keluar rumah bukanlah pilihan yang tepat. Tetapi, bukan berarti kita tidak boleh keluar rumah sampai depan teras rumah, jalan-jalan di kompleks, atau untuk menghirup udara segar.
Tahu kah kamu, suasana di luar rumah dapat membantu mengembangkan pola pikir kita, lho. Cara kerja otak pun signifikan jauh lebih kreatif. Selain itu, suasana lingkungan yang bebas dan sejuk akan membantu dalam meningkatkan daya ingat kita. Tidak hanya itu, keluar rumah juga adalah salah satu cara dalam melawan depresi dan menurunkan tekanan darah.
Asal kamu tahu saja, hampir semua pasien Covid-19 yang terbaring sakit kekurangan Vitamin D. Selain mengkonsumsi obat, Vitamin D juga bisa kita dapatkan dari paparan sinar matahari lho.
Apabila Vitamin D dalam tubuh terpenuhi dengan baik, tulang tubuh kita tidak akan mudah rapuh. Hal ini karena, kadar kalsium dalam tubuh kita akan di atur dengan baik. Beberapa penyakit pun tidak akan mudah menyerang tubuh, sebab daya tubuh kita telah memiliki ‘proteksi’.
3. Habiskan waktu untuk ‘me time’ dan kenali dirimu lebih dalam
Masalah yang terjadi selain faktor dari luar, juga tidak lepas akan kemampuan kita dalam mengelola hal tersebut. Tidak heran, jika kita terlalu berpikir hal yang tidak-tidak saat sedang dihadapkan dengan berbagai masalah.
Maka dari itu, alangkah baiknya jika meluangkan waktu sehari saja untuk diri sendiri. Membebaskan diri dari segala macam aktivitas dan mencoba tidak ber-sosial media.
Bukan maksudnya mengasingkan diri dari kehidupan bersosialisi. Akan tetapi, terkadang aktivitas-aktivitas tersebut dapat memberikan dampak negatif dalam pikiran kita.
Pada akhirnya, hal-hal tersebut akan mendorong kita menjadi pribadi yang positif. Selalu melihat masalah dan keadaan dari berbagai sisi yang baik.
Tahu kah, suasana tersebut akan memudahkan kita dalam merasakan nafas, detak jantung, dan nadi kita. Tidak heran, jika me time menjadi solusi terbaik dalam proses pengenalan diri. Disinilah kita nantinya akan mampu mengintrospeksi diri kita sendiri.
Suasana tenang yang hanya ada diri kita, tentu akan menyelaraskan pikiran, hati dan sikap kita. Alhasil, kita akan terjauh dari hidup yang negativity.
Oh iya, terkadang kita terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain, tanpa sadar rasa peduli terhadap diri sendiri tidak ada. Pedulikan dirimu, sebelum kamu kehilangan hidupmu!
4. Membuat batasan-batasan
Hampir seluruh hidup kita berhubungan dengan orang lain, tidak terkecuali. Baik buruknya semua itu akan berpengaruh terhadap orang lain, bukan. Akan tetapi, banyak dari kita yang lupa untuk membuat batasan dalam hidup bersosial, lho.
Membatasi diri bukan bermaksud mengasingkan atau menjauhkan diri dari orang lain. Namun, hanya saja kita perlu tahu batasan mana yang boleh dan tidaknya dalam hidup ini.
Apabila kita terlalu over dan tidak punya batasan, bisa jadi hidup kita justru akan cenderung negativity. Sebab, kita merasa tidak memiliki rem dalam hidup kita.
Selain itu, membuat batasan juga akan membantu kita dalam bertindak. Sehingga, kita tidak akan bertindak ceroboh hingga merugikan diri kita sendiri nantinya.
Oleh sebab itu, mulai saat ini tetapkanlah batasan agar kamu dapat memiliki ‘work-life balance’. Selain itu, membangun batasan akan menjaga kamu dari insiden ‘burn-out’.
5. Tidak masalah berbicara tentang perasaanmu pada orang lain
Ketika diri sudah tak mampu menahan masalah yang terjadi. Disitulah saatnya kita butuh tempat untuk bercerita dan telinga untuk mendengar. Mungkin, sebagian orang mengganggap masalah yang dialami tidak patut untuk diceritakan. Ya, istilahnya seperti membuka aib sendiri.
Namun, tanpa disadari menyimpan tekanan batin dan pikiran akan jauh lebih tidak baik-baik. Memang, belum tentu saat bercerita masalah tersebut akan terselesaikan. Tapi, setidaknya beban pikiran sedikit berkurang, bukan.
Tidak masalah kok, jika menceritakan masalahmu terhadap orang lain. Kamu sudah cukup hebat menyimpannya sampai detik ini. Tuangkan apa yang menjadi bebanmu.
Datanglah pada yang kamu percaya, sahabatmu atau kelaurgamu. Apabila tidak ingin bercerita dengan mereka, mungkin psikolog adalah jawaban yang tepat untukmu.
Mungkin saja, dengan kamu bercerita pada orang lain, kamu akan mendapatkan jawaban yang tidak memihak. Sehingga, masukan yang diberikan pun sangat objektif dari sudut pandang pendengar.
Percayalah, setelah mengeluarkan semua keluh kesah yang ada dalam pikiran dan perasaaanmu, kamu akan jauh lebih legah dan tenang.
Ingat ya! Yang mudah merusak hidup kita ialah diri kita sendiri. Oleh sebab itu, men-detox dari pikiran negatif sangatlah penting untuk kehidupan kita.