Definisi dataran rendah adalah hamparan lahan yang berada pada tingkat ketinggian yang di ukur dari permukaan laut relatif rendah yaitu tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan laut.
Dataran rendah biasanya merupakan daerah perkotaan. Dataran rendah memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan dataran tinggi, sehingga sumber daya alam yang dihasilkan lebih banyak.
Manfaat dan Sumber Daya Dataran Rendah
Salah satu manfaat dataran rendah yaitu dapat ditanami oleh ragam tanaman pertanian. Dataran rendah juga kaya akan sumber daya alam. Bahkan, semua sumber daya alam migas pasti berasal dari dataran rendah. Mineral adalah salah satunya.
Mineral terbentuk dari akumulasi pengendapan sedimen. Biasanya, batuan dan sedimen di kawasan dataran rendah adalah lapisan sedimen yang tertutup endapan glasial, aliran sungai yang dibawa oleh angin.
Sumber sedimen non-organik yang berupa pasir serta bahan berbutir halus timbul dari terjadinya erosi. Sedangkan sedimen karbonat organik biasanya menumpuk pada permukaan laut yang dangkal. Nantinya akan membentuk batu gamping. Sedangkan lahan hutan dapat menghasilkan beberapa lapisan yang terdiri dari puing organik. Puing-puing organik tersebut membentuk batubara.
Pola pengendapan yang terjadi semuanya dipengaruhi fluktuasi siklis pada di permukaan laut. Nantinya, akan terjadi siklotor. Siklotor adalah daur ulang dari serpihan terrestrial, batu pasir, lapisan-lapisan batubara dengan serpih laut serta batu kapur.
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam pada Dataran Rendah
Di berbagai negara, sumber daya alam pada dataran rendah tentu adalah sumber daya alam migas, seperti batu bara, emas, minyak, gas, dan logam-logam lainnya.
Sedangkan sumber daya alam non migas juga jauh lebih banyak seperti padi, jagung, gandum, sayuran dan buah-buahan. Sumber daya alam perikanan dan kehutanan juga merupakan sumber daya alam populer dari dataran rendah.
Untuk sumber daya alam dataran rendah migas, Indonesia tidak kekurangan sedikitpun. Nikel, batubara, emas, titanium, perak dan semua logam ada di sumber-sumber tambang di Indonesia. Memang, sumber daya ini termasuk jenis sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, sehingga penggunaannya pun harus bijaksana.
Untuk itulah, masyarakat Indonesia perlu lebih kreatif dalam memaksimalkan sumber daya yang dapat diperbaharui untuk menjadi energi listrik dan panas. Teknologi tenaga surya pun seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik, karena Indonesia memiliki limpahan sinar matahari sepanjang tahun.
Sumber daya alam dataran rendah di Indonesia juga tak kalah melimpah. Bahkan, sumber pangan Indonesia merupakan sumber yang dihasilkan oleh dataran rendah. Padi, jagung, sagu, singkong, dan semua makanan dengan sumber karbohidrat tinggi dapat dihasilkan di semua wilayah dataran rendah di Indonesia.
2. Peternakan yang Melimpah
Manfaat dataran rendah juga dimanfaatkan oleh para peternak, yang menggunakan rumput dan ranting pohon sebagai makanan utama dari hewan ternak mereka. Sapi perah, sapi potong, dan juga kambing merupakan hewan ternak yang selama ini menjadi konsumsi utama dari masyarakat Indonesia.
3. Mata Pencaharian yang Beragam
Mata pencaharian penduduk di dataran rendah lebih beragam jika dibandingkan dengan mata pencaharian masyarakat di dataran tinggi. Tentu saja, mata pencaharian utama adalah petani, nelayan, dan peternak.
Baca Juga: 9 Usaha Ternak Yang Patut Anda Coba
Mata pencaharian lainnya adalah pedagang yang menjadi pembeli utama dari hasil pertanian, perikanan dan juga hasil hutan atau hewan ternak.
Mata pencaharian lain yang dapat dilakukan di dataran rendah adalah industri pembuatan mesin. Mesin giling padi, mesin untuk membajak sawah, dan kapal untuk mencari ikan adalah industri utama yang pasti ada di dataran rendah.
Selain itu, beberapa pengusaha juga memanfaatkan melimpahnya hasil bumi dataran rendah seperti jagung, singkong, dan ubi dengan membuat mesin pengolah bahan-bahan tersebut. Bahan yang dapat diolah adalah tepung, camilan, dan juga bahan makanan olahan lainnya.
Selain mesin-mesin tersebut, produsen mesin dapat memanfaatkan sumber daya alam dataran rendah dengan membuat mesin tambang, mesin bor, dan peralatan berat yang digunakan pada pertambangan, atau juga untuk penebangan kayu.
4. Dataran Rendah Pantai Menyimpan Banyak Sumber Daya
Pemanfaatan dataran rendah untuk kemakmuran manusia dan makhluk hidup lainnya sangat tinggi di daerah pantai. Indonesia merupakan negeri agraris dengan ribuan pantai yang indah. Memang, pantai di Indonesia sangat pas untuk menjadi sumber pemasukan pariwisata. Tetapi perlu diingat bahwa pantai memiliki sumber daya alam melimpah.
Sumber daya alam utama dari pantai adalah mangrove. Mangrove merupakan spesies pohon yang dapat menjadi pelindung pantai dari erosi. Peran utama dari mangrove yang tak kalah penting adalah menjaga batas pantai dari abrasi yang ditimbulkan oleh air laut.
Selain itu, hutan mangrove juga menyaring udara sehingga dapat menghasilkan oksigen yang lebih tinggi. Mangrove juga menjadi sumber makanan dari jutaan spesies ikan, udang dan makhluk laut lainnya.
Begitu pentingnya peran mangrove membuat PBB menetapkan 26 Juli sebagai World Mangrove Day.
Sumber daya berikutnya adalah lamun, yang paling banyak berada di daerah tropis. Sumber daya ini produktif untuk memperkaya hasil laut sekaligus menjadi tempat berlindung hewan air.
Tidak hanya itu lamun juga menjadi sumber makanan beberapa jenis ikan. Lamun berada di lautan dangkal, sehingga cahaya yang masuk dapat mempermudah proses fotosintesis.
Terumbu karang juga merupakan sumber daya alam yang bermanfaat. Terumbu karang terdapat pada sepanjang pantai tropis yang dangkal. Biasanya, terumbu karang terbentuk di perairan laut jernih serta memiliki temperatur hangat.
Terumbu karang menjadi ekosistem paling produktif karena ekosistem terumbu karang merupakan kombinasi pembentukan karang dan juga lingkungan di perairan.
Resiko Dataran Rendah
Memang, selalu ada resiko pada setiap dataran, baik tinggi maupun rendah. Resiko dataran rendah adalah terjadinya penumpukan sampah serta resiko banjir.
Yang paling sering terjadi adalah pencemaran air pantai yang terkontaminasi oleh limbah industri, tumpahan minyak, dan juga limbah pariwisata. Hal ini terjadi terutama pada dataran rendah dengan penduduk yang padat. Semakin padat sebuah dataran rendah, semakin tinggi resiko terjadinya pencemaran.
Resiko tersulit adalah tumpahan minyak. Hal ini terjadi saat minyak bocor dari pengilangan minyak. Selain terjadi pencemaran udara, tentu pencemaran air juga tidak dapat dihindarkan. Pemulihannya sangat sulit dan membutuhkan waktu serta tenaga yang besar.
Meski demikian, manfaat dataran rendah jauh lebih besar daripada resiko yang ditimbulkan. Terlebih, resiko tersebut merupakan resiko yang disebabkan oleh kelalaian manusia. Karena itulah, perlu kesadaran dari setiap individu untuk dapat mengendalikan resiko yang dapat terjadi, terlebih karena pencemaran lingkungan dan penyalahgunaan sumber daya alam tersebut.