Sebelum Menikah, 6 Hal Ini Harus Diketahui Dulu Biar Tidak Ada Penyesalan

Sebelum Menikah
Sebelum Menikah
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Apa saja hal yang harus diketahui sebelum menikah? Memutuskan buat menikah, berarti kamu telah berkomitmen untuk menjalin hubungan seumur hidup dengan pasangan. Mereka yang berani mengambil keputusan tersebut, berarti berani mengambil komitmen untuk menghabiskan waktu seumur hidup dengan satu orang.

Tapi perlu diingat, bahwa komitmen untuk menikah adalah bukan perkara yang mudah dilakukan. Mengingat pernikahan harus menyatukan dua insan yang berbeda dalam berbagai hal. Tentu saja hal ini membutuhkan perjuangan yang cukup berat.

Karena faktanya, tidak semua pernikahan bisa berakhir dengan bahagia sesuai yang diharapkan. Ada begitu banyak batu terjal yang mungkin akan menghadapmu ketika menjalani hubungan pernikahan. Contohnya seperti masalah finansial, rasa tidak nyaman, hilangnya rasa cinta, ketidakcocokan, serta berbagai persoalan lain.

Alhasil, banyak pasangan yang akhirnya menyerah dan memutuskan untuk mengambil jalan berpisah. Mereka harus terpaksa menyudahi hubungan pernikahan tersebut demi kebaikan bersama. Kondisi seperti ini adalah realita yang banyak terjadi dalam kehidupan berumah tangga.

Inilah Berbagai Hal yang Harus Diketahui Sebelum Menikah

Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika berumah tangga, tentu saja kamu harus mempersiapkannya sejak awal. Kamu harus mengetahui banyak hal dan belajar lebih baik sebelum menikah. Sehingga nantinya, pernikahan yang bahagia seperti impianmu akan tercapai.

Meski tidak berjalan dengan mulus, setidaknya kamu dan pasangan bisa melalui tahun demi tahun pernikahan. Maka dari itu pastikan kamu mengetahui berbagai hal sebelum menikah untuk menjadi bahan pertimbangan agar tidak ada penyesalan.

1. Kamu harus bersiap untuk menjadi pendamping pasangan hingga seumur hidup

Kamu harus bersiap untuk menjadi pendamping pasangan hingga seumur hidup
Photo by Đình Luật from Pexels

Menjalin hubungan pernikahan, maka kamu tidak lagi berada dalam hubungan cinta-cintaan seperti saat pacaran. Kamu tidak bisa seenak hati mengatakan putus ketika merasa bosan, atau marah karena hal-hal kecil. Karena dalam hubungan pernikahan, kamu harus menyatukan dua hati agar tetap langgeng seumur hidup.

Ingatlah bahwa pernikahan tidak melulu mengenai pesta kemewahan dan kegembiraan saja. Di balik acara bahagia tersebut, kamu harus sudah siap untuk menghadapi berbagai rintangan dan cobaan yang mungkin datang silih berganti.

Begitu pula dengan pasangan, kamu harus siap menerima bagaimanapun kondisinya. Misal ketika dia sudah tidak lagi cantik seperti saat masih pacaran. Menerima komitmen untuk menjalani pernikahan, berarti kamu sudah siap menerima segala kekurangan dari pasangan.

2. Komitmen dalam pernikahan bukan hanya perkara cinta saja, di mana cinta bukanlah pondasi utamanya

Komitmen dalam pernikahan bukan hanya perkara cinta saja, di mana cinta bukanlah pondasi utamanya
Photo by TranStudios from Pexels

Jika berbicara tentang komitmen pernikahan, perlu kamu tahu bahwa cinta bukanlah segalanya. Cinta tidak menjadi pondasi utama atas keberhasilan sebuah hubungan pernikahan. Karena bagaimanapun juga, perasaan setiap orang bisa berubah hanya dalam hitungan waktu.

Namun ketika seseorang komitmen untuk berjuang, maka hal ini akan menjadi pondasi utama sebuah pernikahan. Selain itu, diperlukan penerimaan atas kekurangan masing-masing pasangan. Ingatlah bahwa tidak ada satu pun orang yang sempurna, termasuk dengan pasanganmu.

Jangan berpikiran terlalu pendek untuk mengucapkan kata ‘cerai’ ketika kamu sudah tidak lagi mencintai pasangan. Karena banyak pasangan mengatakan bahwa rasa cintanya dengan pasangan semakin lama semakin luntur. Namun dibalik itu semua, dia memiliki rasa sayang yang luar biasa terhadap keluarganya.

Jadi pikirkan kembali perasaanmu terhadap pasangan sebelum menikah. Apakah kamu benar-benar siap untuk menerima segala kekurangan yang ia miliki. Karena nantinya, kamu akan menghabiskan sisa umur berdua dengannya.

3. Persoalan finansial menjadi hal penting dalam rumah tangga, sehingga diperlukan manajemen yang baik

Persoalan finansial menjadi hal penting dalam rumah tangga, sehingga diperlukan manajemen yang baik
Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Seperti yang kita tahu, bahwa masalah ekonomi seringkali menjadi penyebab banyaknya kasus perceraian yang terjadi.

Terkadang, hal ini terjadi bukan hanya karena kondisi finansial yang kurang atau gaji tidak mencukupi. Tetapi, juga karena kejujuran dalam menggunakan uang untuk kebutuhan. Contohnya seperti tidak adanya sikap jujur ketika berbelanja atau memberikan uang pada keluarga orang tua.

Oleh karenanya, sangat penting bagi kamu dan pasangan untuk melakukan manajemen keuangan yang baik setelah menikah.

Tetapi hal ini tidak bisa dilakukan begitu saja ketika kalian telah menjadi sepasang suami istri. Akan lebih baik bila membicarakannya sebelum menikah, demi menghindari pertikaian karena persoalan finansial.

Dengan cara ini, setidaknya kamu tahu bagaimana cara pasangan dalam mengelola keuangannya. Jika dirasa ada ketidakcocokan, maka kalian bisa membicarakan dan mencari solusinya bersama.

Baca Juga: Jangan Ditunda, Ketahui 8 Tanda Bahwa Kamu Sudah Siap Menikah

4. Mau mencoba mengenal keluarga besar pasangan, serta mencoba beradaptasi dengan mereka

Mau mencoba mengenal keluarga besar pasangan, serta mencoba beradaptasi dengan mereka
Photo by Thirdman from Pexels

Memutuskan untuk menikah dengan pasangan, berarti kamu harus siap menerima keluarganya untuk menjadi keluargamu juga. Seperti yang pernah kita dengar, bahwa menikahi pasangan berarti kita juga menikahi keluarganya. Yang dimaksud di sini adalah kamu harus siap untuk menjadi bagian dari keluarganya.

Kamu harus bisa mencoba untuk beradaptasi, agar terjalin keakraban dan keharmonisan layaknya keluarga sendiri. Bahkan tidak kalah pentingnya, kamu harus menganggap orang tua pasangan seperti orang tua sendiri. Begitupula untuk menerima saudara dan keluarga besarnya.

5. Kesepakatan tentang memiliki anak dan pola asuh yang diterapkan

Kesepakatan tentang memiliki anak dan pola asuh yang diterapkan
Photo by Gustavo Fring from Pexels

Ketika masih berpacaran, mungkin saja kalian sering berkhayal akan memiliki anak berapa. Tapi setelah menikah, kamu akan mulai disibukkan dengan keberadaan sang anak.

Mulai dari pola asuh, biaya kebutuhan anak, hingga dana jaminan untuk masa depannya. Demi menghindari terjadinya ketidakcocokan pola asuh atau cara merawat anak, sebaiknya bicarakan dengan pasangan sebelum menikah.

Hal ini akan sangat penting supaya tidak terjadi perbedaan cara asuh yang bisa membingungkan anak. Ketidaksamaan pola asuh nyatanya juga bisa membuat anak cenderung berpihak pada salah satu orangtuanya.

Jadi pastikan kamu membicarakan dengan calon pasangan agar tidak terjadi hal-hal seperti ini. Tanyakan bagaimana pasangan ingin merawat dan persiapkan kebutuhan anak. Pastikan juga agar kamu mengemukakan pendapatmu tersebut.

6. Mendiskusikan mengenai rencana tempat tinggal setelah menikah

Mendiskusikan mengenai rencana tempat tinggal setelah menikah
Photo by Kindel Media from Pexels

Adapun hal yang harus diketahui sebelum menikah lainnya yakni tentang rencana tempat tinggal. Pikirkan secara matang-matang dan dengan persetujuan pasangan, di mana kalian akan tinggal nantinya. Apakah akan sementara tinggal di rumah keluarga istri maupun suami, mengontrak, ataupun tinggal di rumah sendiri.

Bicarakan juga bila nantinya kamu harus merantau setelah menikah, apakah pasangan akan ikut ataukah tidak. Mempertimbangkan tempat tinggal ketika menikah adalah hal yang penting, supaya tidak menjadi persoalan di kemudian hari. Apalagi seperti yang kita tahu, bahwa banyak menantu perempuan tidak cocok dengan mertuanya.

Jangan sampai kondisi seperti ini kamu atau pasangan alami dan justru menimbulkan ketidak akraban dengan keluarga. Sebelum menikah, sangat penting bagi kamu untuk paham hal yang harus diketahui sebelum menikah di atas.

Jangan sampai kamu menyesal karena tidak mendiskusikannya di awal bersama pasangan. Meski sepele, terkadang hal ini bisa menjadi bumerang dalam hubungan rumah tangga kalian nantinya. Daripada menyesal di kemudian hari, lebih baik persiapkan pernikahanmu dengan matang-matang.