Menjadi orangtua memang tidak pernah mudah, apalagi menjadi orang tua tunggal setelahperceraian atau meninggalnya pasangan. Meski demikian, menjadi single mom yangbahagia bukanlah hal yang mustahil.
Bagi yang sebelumnya bekerja, tugas inimungkin tidak terlalu berat, tapi bagaimana dengan mom yang sebelumnya berprofesisebagai ibu rumah tangga? Tentu bukan hal mudah. Mereka kadang harus bekerjasampai sore, bahkan malam hari untuk memastikan pundi-pundi yang didapat cukupuntuk keperluan sehari-hari.
Menjadi singlemom jelas menuntut energi dan kesabaran ekstra, karena harus menjalankan peranuntuk mengurus dan mendidik anak, sekaligus peran sebagai pencari nafkah.Saking banyaknya tugas yang diemban dan beban yang harus ditanggung, sebagiansingle mom kadang mengabaikan kesehatannya sendiri dan lupa untuk menjadipribadi yang positif.
Padahal, seorang single mom hanyamemiliki dua tangan, bahkan sering disebut hanya memiliki satu tangankarena tangan satunya lagi adalah milik suami yang kini telah pergi.
Untuk itu berikut beberapa tips dan caramenjadi single mom yang tangguh dan bahagia.
1. Berpikir Positif
Inilahkunci pertama dan utama untuk menjadi single mom yang tangguh dan bahagia,yaitu selalu berpikir positif.
Meski sulit untuk dijalani, para single mom perlu tetap berpikir positif. Buang semua ketakutan, rasa bersalah, dan kekhawatiran akan masa depan yang belum pasti. Yakinlah bahwa situasi yang sulit ini dapat Anda lalui dan semuanya akan baik-baik saja.
Enyahkan dari trauma masa lalu dan yakinkandiri bahwa Anda bisa menjalaninya. Dengan berpikir positif, segala tantanganyang Anda hadapi akan terasa lebih mudah.
2. Cari Pekerjaan yang Bagus
Jika sebelumyaAnda adalah seorang pekerja, tentu masalah keuangan tidak menjadi masalah yangterlalu besar. Hal yang berbeda jika sebelumnya Anda adalah seorang ibu rumahtangga.
Jika mantan suami masih menafkahi segala keperluan anak, hal itu tentu meringankan beban Anda. Meski demikian, Anda tetap harus siap dengan kondisi ketika mantan suami tiba-tiba berhenti memberi nafkah.
Cari pekerjaanyang sesuai dengan kemampuan. Akan lebih baik jika pekerjaan tersebut memilikiwaktu yang fleksibel sehingga Anda bisa tetap fokus merawat anak. Jikamemungkinkan, sisihkan gaji untuk tabungan atau investasi pendidikan anakjangka panjang.
Bagi ibu rumah tangga yang menjadi singlemom, jika tidak bisa bekerja kantoran, carilah peluang bisnis yang dapatdilakukan dirumah, misalnya menjadi seorang freelance online, atau bisnis yangdikerjakan dirumah. Dengan bekerja dirumah, Anda masih bisa meluangkan waktubersama anak-anak.
3. Libatkan Orang Terdekat untuk Membantu Merawat Anak
Para orang tua tunggal terkadang merasakewalahan oleh tanggung jawab, tugas, dan terlalu emosional untuk membesarkananak-anak mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu denganbijaksana dan untuk meminta bantuan bila diperlukan.
Menjadi single mom tidak lepas dari tekananfinansial yang mengharuskan Anda mencurahkan waktu untuk bekerja ekstra demimemenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk itu, perlu ada kerja sama dengan mantanpasangan dalam hal tanggung jawab pengasuhan anak.
Jika perlu,jangan sungkan meminta orang-orang terdekat untuk membantu mengasuh anak danmerawat rumah, misalnya orang tua, saudara dekat, atau bahkan tetangga. Tidakada salahnya juga untuk menggunakan jasa pengasuh anak atau pembantu rumahtangga, jika memang memungkinkan.
Namun, anak tetaplah prioritas utama. Janganlupakan hak mereka untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian Anda. Luangkanwaktu untuk berinteraksi dengan anak dan lakukan hal-hal yang dia sukai.
Jadwalkan waktu khusus untuk bermain bersama anak, berbelanja, olahraga bersama, atau menonton film di bioskop. Ini berguna untuk memperkuat hubungan emosional Anda dengan sang anak.
4. Bagi Beban dengan Orang Lain
Menjadi single mom, mau tidak maudan suka tidak suka harus diterima. Ini masa yang paling tidak menyenangkan dantidak sedikit single mom yang mentalnya drop ketika menghadapikenyataan.
Beban ini tentunya terasa berat jikaditanggung sendiri, tapi mengapa tidak berbagi kepada orang terdekat yangdipercaya dan dapat memberikan kekuatan? Jika bebannya masih terasa berat juga,coba share ke psikolog. Akan banyak solusi yang Anda dapatkan.
Usahakan agar Anda tidak mencurahkan isi hatipada anak-anak atau memposisikan dia sebagai rekan Anda. Ini adalah kesalahanumum yang secara tidak sengaja dilakukan oleh orang tua tunggal.
Mereka cenderung bercerita kepada anak-anakmereka, dengan harapan mendapatkan dukungan emosional dari anak. Padahal halini justru sebaliknya. Tanpa sengaja, mereka menyakiti hati anak-anak. Biarkananak-anak tetap menjadi anak-anak, dan carilah orang dewasa lain untukpersahabatan dan mencari dukungan.
5. Tetap Merawat Diri
Memperhatikan diri sendiri, merupakan salahsatu masalah penting bagi single mom. Jangan lantas menjadi orang tuatunggal dan berkonsentrasi pada anak-anak, membuat Anda melupakan diri sendiri.Bagaimanapun Anda butuh istirahat yang cukup.
Melakukan berbagai macam tugas sekaligus juga bukan berarti membuat Anda mengabaikan penampilan, lho! Sisihkan penghasilan untuk merawat diri ke salon, membeli baju baru atau sekedar membeli produk makeup dan skincare.
Terapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Sesekali luangkan waktu untuk merawat dan memanjakan diri, misalnya dengan pergi ke salon atau hangout dengan teman-teman.
Menjagapenampilan agar terlihat menarik merupakan salah satu bentuk perhatian sertapenghargaan terhadap diri sendiri. Selain itu, mungkin saja ada pria diujungsana yang memperhatikan Anda.
6. Tetap Bersikap Ramah
Seringkali Anda mendengar sesuatu yang kurangenak didengar dari kanan dan kiri soal status Anda saat imi. Terimalah hal itudengan lapang dada karena memang Anda adalah seorang single mom, hiduptanpa suami, dan harus membesarkan anak serta mencari nafkah sendiri.
Tidak ada perempuan yang ingin menjalani singlemom, termasuk Anda dan juga mereka. Maka dari itu, tetap bersikaplah ramahkepada para tetangga atau siapapun itu, tidak menutup kemungkinan mereka akanmengerti kondisi Anda dan tidak mencibir kondisi Anda lagi.
7. Fokus Pada Tujuan
Fokuslah pada keberhasilan, bukan kegagalan.Dalam hal ini, aturlah tujuan-tujuan yang bersifat realistik yang akan dicapaidengan melibatkan seluruh keluarga.
Upayakan pertemuan keluarga secara rutin untukmendapatkan input dari anak-anak. Belajarlah untuk berkomunikasi secara efektifdan memecahkan masalah keluarga bersama-sama dengan tetap memposisikan dirisebagai bos di rumah.
Penilaian miring, stigma, dan cemoohan yangdidapatkan oleh para single parents terutama single mom, sudah menjadi semacamanomali yang mereka siap tidak siap, harus terima.
Selanjutnya, yang harus dihadapi adalah tantangan-tantangan dalam menjalani roda rumah tangga, yaitu menjadi orang tua satu-satunya bagi anak-anaknya. Mau tak mau, rasa pahit dan nelangsa seorang diri harus ditelan bulat-bulat demi sang buah hati. Rintangan harus dilawan, demi kehidupan yang lebih baik. Bukankah memang seperti itu harusnya hidup ini dimaknai? Jadi semangatlah!