Menjaga Hubungan Baik dengan Mantan Pasangan Suami atau Istri, Mungkinkah?

Menjaga Hubungan Baik dengan Mantan Pasangan Suami atau Istri
Menjaga Hubungan Baik dengan Mantan Pasangan Suami atau Istri
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Perceraian, salah satu momok yang terjadi dalam sebuah pernikahan suami istri. Apapun alasannya, perceraian sering menimbulkan luka yang dalam bagi setiap pasangan. Anda pasti setuju bahwa perceraian adalah pengalaman yang paling sulit dijalani dalam hidup ini. Saat pasangan mengalami perceraian, mereka akan menghadapi tantangan dalam membentuk hubungan yang baik dengan mantan pasangan. Namun, bukan berarti menjaga hubungan baik dengan mantan menjadi hal yang mustahil, bukan?

Membangun hubungan baikdengan mantan pasangan sering kali berbenturan dengan situasi yang tidakdiharapkan. Namun, ada juga beberapa pasangan yang dapat menjaga hubungan baikdan mengesampingkan perbedaan demi anak-anak. Ingat, peran Anda sebagai orangtua sangat penting untuk anak setelah perceraian. Berusaha menjaga hubungan baikdengan mantan suami atau istri akan memberikan manfaat jangka panjang yangpositif untuk seluruh keluarga.

Perceraian bukanlah alasan untuk memutuskan hubungan silaturahmi apalagi menjadikan mantan pasangan adalah musuh. Memelihara hubungan baik dengan mantan istri atau suami setelah bercerai memang tidak mudah. Beberapa pasangan mungkin mengalami proses perceraian yang rumit dan sulit sehingga rasanya sedikit mustahil untuk menjalin hubungan yang baik. Namun, meski sulit, Anda dan mantan pasangan tetap harus berusaha untuk menjalin hubungan baik setelah bercerai. Apalagi jika telah memiliki buah hati.

Lantas, bagaimana caramembangun hubungan baik dengan mantan pasangan? Simak tips berikut ini.

1. Selalu Berpikir Positif

Selalu Berpikir Positif
Photo by nensuria via www.freepik.com

Memang sulituntuk menciptakan energi positif setelah terjadinya sebuah perceraian.Namun,  Anda harus tetap mampumelakukannya karena hal itu amat penting. Energi positif yang Anda miliki akandengan mudah membuka pikiran dan hati untuk menciptakan suasana yang tenang danharmonis sehingga komunikasi dengan mantan pasangan akan tetap baik.

2. Maafkan Semua yang Sudah Terjadi

Maafkan Semua yang Sudah Terjadi
Designed by jcomp via www.freepik.com

Terdengarsulit, tapi tentu bukan menjadi sesuatu yang mustahil dilakukan. Belajarmelepaskan energi negatif akan membantu Anda bangkit kembali. Rasa bersalah,malu, benci, dan kepahitan bukanlah perilaku sehat yang harus dihadapi. Cobalahuntuk berdamai dengan keadaan, maafkan diri sendiri dan mantan.

Rasa bersalah, marah, dan benci bukanlah perilaku yang patut untuk dipertahankan. Berusahalah sekuat tenaga untuk berdamai dengan diri sendiri sekaligus mantan pasangan Anda. Meski sulit dilakukan, memaafkan kekhilafan diri sendiri dan bahkan mantan pasangan sangat penting untuk membangun hubungan baik setelah perceraian. Belajarlah untuk melepaskan perasaan negatif agar Anda dan mantan pasangan bisa sama-sama bangkit dari keterpurukan.

Mau sebaik apapun proses pisahnya, pasti tetap ada perasaan sakit atau kehilangan, kan. Jadi berikan waktu dulu untuk semua rasa tidak nyaman yang hadir itu untuk berkurang. Jangan terlalu memaksakan diri harus segera baik-baik aja. Kalau perlu, minimalkan komunikasi ketika emosi negatif belum sepenuhnya berlalu.

Baca Juga: 50 Kata Kata Memaafkan Kesalahan Orang Lain & Diri Sendiri dengan Ikhlas

3. Fokuslah pada Diri Sendiri dan Masa Depan Anak

Fokuslah pada Diri Sendiri dan Masa Depan Anak
Photo by bristekjegor via www.freepik.com

Jadikanlah semua hal yang Anda lalui sebagaipelajaran dan tahapan hidup yang memang harus dijalani. Saat Anda masihmerasakan energi negatif dengan mantan pasangan, gunakan hal itu untuk sesuatuyang positif.

Fokuskan sajadiri Anda pada masa depan yang lebih baik bersama si kecil. Hal ini akanmembantu Anda berada di tempat yang lebih baik secara mental dan emosional. Selainitu, gunakan energi Anda untuk sesuatu yang lebih penting, membicarakan masadepan anak, misalnya. Meski sudah tidak lagi bersama, Anda berdua punyatanggung jawab penuh terhadap masa depan anak kalian.

Diskusikan tentang rencana tabungan pendidikan hingga asuransi kesehatan anak. Perhitungkan dengan baik berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan per bulan untuk kedua hal tersebut. Bila perlu, Anda bisa melibatkan jasa perencana keuangan agar pembiayaan anak Anda lebih terstruktur dan terencana.

4. Jangan Menjelekkan Mantan Pasangan di Depan SiKecil

Jangan Menjelekkan Mantan Pasangan di Depan Si Kecil
Photo by prostooleh via www.freepik.com

Anda mungkin merasa kesal, marah, dan kecewa dengan mantan. Bukan mustahil, Anda akan menyalahkan mantan atas semua yang terjadi. Namun, jangan pernah tunjukkan perasaan tersebut di hadapan anak. Apalagi sampai mengungkit sifat buruk atau bahkan merendahkan mantan pasangan. Meski sulit, tapi ini sangat penting. Anda harus menunjukkan pada anak-anak bahwa, walaupun bukan lagi keluarga seperti dulu, mereka akan tetap mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya.

Cobalah mengingat hal itu saat Anda emositapi tetap ingin memimpin anak dengan memberi contoh. Anak-anak perlu melihatdan merasakan bahwa meskipun Anda berdua sudah tidak lagi menjadi pasangan, ayahdan ibunya masih peduli satu sama lain. Hal itu akan membuat anak merasa tenang.

Janganbiarkan energi negatif menguasai dan mengambil alih hati dan pikiran Anda denganmenceritakan kesalahan dan menyudutkan mantan pasangan di hadapan anak.

5. Buat Komitmen Bersama

Buat Komitmen Bersama
Photo by prostooleh via www.freepik.com

Sebelum dan sesudah proses perceraian, ada baiknya Anda rundingkan dahulu apa-apa yang menjadi tanggung jawab bersama. Seperti, anak akan tinggal dengan siapa, kapan mereka bisa menginap di rumah ayah atau ibunya, dan juga masalah pendidikan mereka. Biacarakan hal ini di tengah keluarga besar.

Jika Anda adalah orang tua yang mendapatkanmandat perwalian anak, pastikan bahwa mantan pasangan tahu bahwa Anda sangatmenginginkan keterlibatannya dalam kehidupan anak. Hal ini akan membuat mantanpasangan merasa lebih nyaman ketika ia akan bertemu dengan anak.

Seperti kata pepatah, dua orang yang punya anak bersama tidak akan menjadi orang asing. Hal ini juga termasuk Anda dan mantan. Bagaimanapun juga, Anda berdua punya hak dan kewajiban yang sama terhadap anak. Mau tidak mau, Anda perlu tetap berhubungan dengan mantan untuk mendiskusikan masa depan anak. Tentu, bentuk komunikasi bisa disesuaikan dengan situasi Anda dan mantan pasangan.

6. Menjaga Pikiran Positif Tentang Mantan Pasangan

Menjaga Pikiran Positif Tentang Mantan Pasangan
Photo by ArthurHidden via www.freepik.com

Menjaga pikiran positif terhadap mantanmembuat Anda memiliki hubungan pertemanan yang berkualitas dan tidak baku.Dengan berpikir positif, Anda akan mengobati luka di hati dan menghapus traumaatas perceraian yang terjadi.

7. Jaga Hubungan Baik dengan Keluarga Mantan

Jaga Hubungan Baik dengan Keluarga Mantan
Photo by pressfoto via www.freepik.com

Anda mungkin dibuat sakit hati oleh mantan pasangansehingga ingin menghapus kontak dengannya. Namun, bukan berarti Anda juga perlumemutuskan kekerabatan dengan keluarga besar mantan pasangan. Terutama jikahubungan Anda dan keluarga besar mantan sangat baik, atau mereka berada dilingkungan yang sama dengan Anda.

Bagaiamanapun,perceraian merupakan masalah pribadi antara Anda dan pasangan. Keluarga tidakmemiliki keterkaitan dengan hal tersebut, apalagi anak, sehingga menjagahubungan baik dengan keluarga mantan merupakan hal yang wajar.

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, termasuk menjaga hubungan baik dengan mantan pasangan. Memang sulit rasanya untuk berteman kembali dengan mantan pasangan, namun hal yang perlu Anda tahu bahwa dengan memutuskan hubungan suami istri tak berarti Anda memutuskan tali silahturahmi. Semoga tips diatas bermanfaat bagi Anda untuk dapat berteman dengan mantan pasangan.