Tentu kamu sering memperhatikan bagaimana linimasa media sosial cenderung didominasi oleh celoteh atau curahan hati (curhat) perempuan. Tak hanya itu, perempuan juga senang membagikan ulang (share) berbagai berita, artikel menarik atau kata-kata mutiara.
Ada banyak perempuan, khususnya ibu-ibu yang meluangkansebagian besar waktunya untuk mengecek media sosial dan memposting curhatanhati. Banyak psikolog berpendapat bahwa fenomena ini didorong oleh keinginanuntuk diperhatikan setelah lelah melakukan pekerjaan rumah tangga. Selain itu,mereka mengekspresikan diri agar tidak penat dengan keseharian yang dilakukan.
Jika diperhatikan lebih jauh, perempuan lebih suka curhat di media sosial yang memiliki fitur postingan yang hilang otomatis selama 24 jam. Karena media sosial ini dianggap sebagai tong sampah perasaan yang mereka rasakan, baik terhadap kejadian bahagia maupun kejadian buruk.
Kemudahan mengakses internet menjadi salah satu penyebabperempuan lebih senang berinteraksi di media sosial ketimbang di dunia nyata. Alih-alihngobrol bersama tetangga atau rekan kerja, perempuan malah lebih senangberselancar di dunia maya. Selain itu, ada beberapa fakta penting yang menjadialasan perempuan suka curhat di media sosial.
1. Faktor Biologi
Seperti diketahui, perempuan suka curhat, karena merekaperlu menghabiskan stok 20.000 kata dalam sehari. Kemampuan ini telah ditelitioleh para ahli, bahwa laki-laki hanya berbicara 5000 – 7000 kata perhari,sedangkan perempuan mampu berbicara hingga 20.000 kata perhari.
Hal ini dikarenakan tingginya kadar protein FOXP2 dalam otakperempuan. Protein ini yang mengatur kemampuan berbicara dan lingustik mahlukhidup. Maka jangan heran kalau perempuan cenderung lebih cerewet dan senangbercerita.
2. Keinginan UntukDikenal
Faktanya, perempuan juga senang berbicara dengan dirinyasendiri, dalam hal berbagi pemikiran atau menyaring pengalaman. Ketika hal itutersalurkan pada media sosial, komponen otak yang bertugas mendapatkanpenghargaan mulai aktif sehingga menimbulkan candu.
Ketika perempuan bisa berbagi banyak hal termasuk curhat dimedia sosial, maka ia ingin melakukan hal itu terus menerus sebagai perintahdari komponen otak yang menginginkan penghargaan. Setelah itu perempuan akandikenal oleh orang-orang baru sebagai respon terhadap curhat yang dipostingnya.Untuk sebagian orang, ada kecendrungan untuk tampil di depan publik (baik dunianyata maupun dunia maya) dan menjadi terkenal.
3. Faktor Psikologis
Perempuan adalah mahluk yang dirancang untuk pandai mengingat,pandai mengasuh, berbicara banyak hal, dan merekam berbagai kejadian. Secarapsikologi, perempuan memiliki kelebihan dalam hal mengolah kata-kata danmenggunakan bahasa. Bahkan dalam hal khusus, perempuan mampu menyampaikanperhatian dalam bentuk kata-kata, serta membaca gestrur tubuh dan mimik wajahorang lain, ketimbang laki-laki.
Curhat yang perempuan tulis di media sosial ada beberapajenis. Ada curhat yang ditulis dengan kata kiasan seperti puisi, ada pula yang to the point untuk mencurahkan perasaanatau emosi saat itu, dan ada pula curhat yang pendek dan menimbulkan rasa penasaranbagi yang membacanya. Kamu tipe perempuan yang bagaimana dalam menuliskancurahan hati di media sosial?
4. Bentuk Eksistensidan Ekspresi Diri
Jangan heran bila kamu menemukan media sosial perempuan yang sering kali pamer kemewahan, pamer masakan atau makanan, atau berbagi kehidupan sosial. Pengakuan atas dirinya di dunia nyata maupun dunia maya adalah sebuah kebutuhan. Hal ini terjadi hampir di setiap pribadi perempuan, baik yang masih muda, wanita karir, bahkan ibu rumah tangga.
Eksistensi perempuan untuk berbagi keseharian, mempostingmakanan atau berbagi foto bersama anak dan keluarga, didasari oleh kebutuhanuntuk diakui keberadaannya. Sedangkan curhat atau pamer adalah bentuk lain dariekspresi diri agar dilihat oleh banyak orang. Padahal, perempuan umumnyamenulis curahan hati yang ditujukan pada satu atau dua orang tertentu, namunterkesan ingin diumbar kepada seseorang karena dituangkan pada media sosialyang dapat diakses oleh banyak orang.
5. Keinginan untukMendapat Perhatian
Secara psikologi, perempuan akan lebih lega setelahmencurahkan masalah, perasaan atau pemikirannya secara verbal dan langsungmendapat tanggapan yang positif berupa solusi atau pendengar yang bersimpatipadanya. Hal ini akan mengurangi beban pikiran atau stress yang sedang merekaalami.
Namun bila perempuan tidak bisa mengungkapkan curahanhatinya dalam bentuk verbal, maka ia akan menuangkannya dalam bentuk tulisansebagai media penyaluran. Di masa milenial, kepuasan tersebut dapat tercapaidengan curhat di media sosial yang lebih besar audiens atau pembacanya,terlepas dari berapa banyak tanggapan yang akan diterima.
6. Dilanda Masalahyang Berat
Sebenarnya tidak semua perempuan akan curhat masalah hidupnya di media sosial. Namun ada saja yang dengan berani mengumbar masalah atau aib untuk mendapat perhatian dan dukungan. Hal ini terjadi pada perempuan yang tidak mendapat perhatian di lingkungan nyata.
Ada pula tipe perempuan yang tidak punya teman berbicarasecara langsung. Mereka tidak yakin bahwa orang di sekitarnya akan memberisolusi atau dukungan sehingga memutuskan untuk curhat di media sosial. Alih-alihcurhat kepada Tuhan atau sahabat, mereka memilih untuk menuliskan masalahnya dimedia sosial agar semua orang tahu apa yang sedang menimpa dirinya.
7. Membutuhkan Solusi dari Orang di Luar Lingkungannya
Ketika mencurahkan isi hati, ada beberapa perempuan yangingin mendapat solusi dari orang lain dengan sudut pandang yang berbeda. Bisasaja mereka sudah tahu solusi atas masalahnya, namun kurang yakin untukmengambil tindakan dan memerlukan dukungan atau pandangan dari pihak lain.
Berbagai tanggapan akan muncul terhadap curhatan yangdiposting dalam pertemanan di media sosial. Akan ada pihak pro, dimana merekaakan mendukung atau memberi support dan solusi atas masalah yang terjadi. Laluada pihak kontra, berupa teman-teman dunia maya yang akan menyalahkan pilihanuntuk mengumbar masalah di media sosial. Terakhir, pihak netral yang memilihuntuk mengacuhkan postingan tersebut.
Dari 7 fakta kenapa perempuan suka curhat di media sosialtersebut, kita dapat menyimpulkan, bahwa ada kebutuhan perempuan untuk diakui,dihargai dan didengar. Kebutuhan tersebut berasal dari faktor biologi danpsikologi yang sama dalam tiap-tiap perempuan.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat curhatdi media sosial.
Pertama, usahakanagar jangan mengumbar aib atau masalah keluarga yang akan menjadi konsumsipublik. Perempuan cerdas harus tetap menjaga privasi-privasi orang lain disekitarnya, entah keluarga atau sahabat.
Kedua, bijakdalam memilih, memilah dan menjalin pertemanan di media sosial agar tidakterjerumus pada hal negatif atau pertemanan palsu.
Ketiga, curahanhati yang baik adalah saat dilakukan pada momen yang tepat, bukan diumbarsetiap hari dan membuat teman di media sosial terganggu dengan curhatantersebut. Terakhir, daripada curhat di media sosial, lebih baik ubahlah curahantersebut menjadi cerita yang menarik untuk dibaca dan tersembunyi maksud aslidari curhat tersebut.