kota Samarinda, ibu kota provinsi Kalimantan Timur ini mempunyailetak geografis yang strategis sehingga menjadi kota perniagaan sejak dulu kala.Dibelah oleh Mahakam, sungai terpanjang di Kalimantan Timur, maka tak salah jikaSamarinda dijuluki kota tepian, karena kota ini menjadi akses transportasi bagikapal pengangkut batubara. Maka tak heran bila saat berkunjung di tepiansungai, kapal pengangkut batubara atau ponton yang melintas di tengah sungai menjadipemandangan yang menarik bagi wisatawan.
Penduduk kota Samarinda merupakan masyarakat majemuk dari berbagaisuku bangsa dan hidup damai dengan suku Dayak dan Kutai sebagai penduduk asliKalimantan Timur. Keberagaman ini menciptakan kekayaaan budaya, mulai dari kesenian,tradisi, makanan hingga destinasi wisata.
Kamu bisa menemukan berbagai macam tempat wisata yang menjadiandalan kota ini. Misalnya Tepian Mahakam yang menjadi titik kumpul masyarakatkota Samarinda untuk melepas penat dan berekreasi bersama keluarga.
Terletak di depan kawasan kantor gubernur Kalimantan Timur, TepianMahakam yang dibangun sejak awal tahun 90an ini tidak pernah sepi dikunjungi masyarakat.Sebuah patung pesut lengkap dengan air mancur berdiri di tengah kawasan itu.
Kini pemerintah kota mempercantik kawasan Tepian Mahakamdengan menambahkan spot foto, aneka lampu lampion dengan karakter hewan endemikKalimantan Timur dan deretan pedagang kaki lima yang telah diberi ruang khususuntuk berjualan.
Selain Tepian Mahakam yang tersohor sejak zaman bahari,tempat wisata apa saja yang menjadi andalan masyarakat kota Samarinda? Yuk,cari tahu lewat ulasan berikut ini, agar kamu tidak bingung harus kemana saat berkunjungke Samarinda.
1. Kapal Pesut Mahkota
Lagi-lagi sungai Mahakam menjadi destinasi wisata yang terusdieksplorasi oleh pemerintah kota dan perorangan. Dengan konsep menyusurisungai terpanjang kedua di Indonesia ini, Kapal Pesut Mahkota yang awalnyamerupakan kapal penumpang sebagai alternatif transportasi air disulap menjadikapal wisata yang mengantar wisatawan menjelajahi sungai Mahakam sejak sorehingga malam hari.
Kapal wisata ini dibuat dengan tujuan agar kapal kayu yangtak lagi menjadi alat transportasi masyarakat masih tetap dilestarikan dan digunakan.Pemilik kapal tidak ingin kapal kayu menjadi legenda seperti hewan pesut yangmulai langka keberadaannya.
Kamu akan menyaksikan keindahan kota Samarinda yang ada ditepian sungai, kehidupan sungai yang didominasi oleh kapal ponton pengangkutbatubara, speed boat dan ketinting atau long boat (perahu kecildengan mesin) yang menjadi alat transportasi mengantar masyarakat dariSamarinda Seberang ke Samarinda Kota atau sebaliknya.
Kapal ini berangkat pukul 5 sore, menyusuri sungai selama 3jam dengan rute bermula di Dermaga Mahakam Ilir, Tepian Mahakam, SamarindaSeberang, Jembatan Mahakam Kembar, Jembatan Mahakam, Big Mall, tepian IslamicCenter Samarinda, Masjid Raya Darussalam, Jembatan Mahkota II dan kembali lagike titik awal.
2. Masjid Shiratal Mustaqiem
Dibangun tahun 1881, tepatnya pada 27 Rajab, 1311 Hijriyah membuatrumah ibadah ini termasuk sebagai masjid tertua dan cagar budaya di KalimantanTimur. Masjid Shiratal Mustaqiem memiliki halaman luas yang dikelilingi pagarkayu. Masjid ini didominasi cat berwarna hijau dan warna kuning, menghiasiseluruh bangunan tua yang bersejarah.
Masjid Shiratal Mustaqiem juga memiliki gaya atap limas danbujur sangkar bersusun tiga. Ketika kamu memutuskan untuk berkunjung kedestinasi wisata religi ini, kamu dapat melihat keunikan arsitektur masjid ini.Dimana bangunan masjid terbuat dari kayu ulin, dan pada bagian rangka bangunantidak menggunakan paku dan besi, namun menggunakan pasak.
Kamu bisa melihat Kitab Al Quran tertua dan berukuran raksasayang disimpan dalam kotak kaca. Al Quran ini ditulis tangan dan diperkirakan telahberusia lebih dari 400 tahun.
3. Makam Daeng Mangkona
Destinasi wisata yang satu ini seperti kebanyakan tempat wisataberupa peristirahatan terakhir tokoh terkemuka. La Mohang Daeng Mangkona atau yang terkenal dengan nama Daeng Mangkona adalah orang disebut-sebutsebagai pendiri kota Samarinda yang awalnya berada di wilayah Samarinda Seberangsekarang.
Pada 21 Januari 1668 (menjadi hari jadi kota Samarinda), Daeng Mangkona dan rombongan warga Wajoberlabuh di tanah Kutai, kemudian diberi lahan untuk bermukim dan menjagakeamanan wilayah kesultanan Kutai KartanegaraIng Martadipura.
Makam Daeng Mangkonatermasuk dalam cagar budaya. Tempat ini dipugar dan difasilitasi dengan baikoleh pemerintah kota Samarinda. Terdapat banyak makam tua di kompleks tersebut.Diduga bahwa makan tersebut adalah rombongan orang Wajo yang ikut bersama Daeng Mangkona.
Penjaga sekaligus juru kunci makam mengatakan bahwa, tempatperistirahatan terakhir tokoh terkemuka di Samarinda tersebut kadang disalahgunakanoleh oknum tertentu yang ingin mendapatkan kesuksesan dengan cara berdoa disitu. Padahal makam tersebut dibuat agar masyarakat mengetahui sejarahberdirinya kota Samarinda dan latar belakang Daeng Mangkona. Apakah kamu tertarik untuk berkunjung ke makam beliau?
4. Desa Budaya Pampang
Salah satu suku yang menjadi ciri khas Kalimantan adalahsuku Dayak. Maka tak lengkap rasanya bila tak berkunjung ke Desa Budaya Pamoanguntuk mengenal lebih dekat kehidupan dan kebudayaan masyarakat Dayak, khususnyaDayak Kenyah yang bermukim di desa tersebut.
Setiap hari minggu, terdapat pagelaran seni tradisional sukuDayak Kenyah di lamin besar di tengah desa. Kamu bisa melihat tarian enggangdan tari perang yang indah, menikmati alunan musik sampek yang menenangkan jiwaserta bercengkrama dengan tambik (nenek tua) bertelinga panjang.
Di pelataran lamin, berbagai souvenir khas Dayak dijualdengan harga murah, mulai dari aneka gelang, kalung, tas rotan (lanjong),hingga hiasan kepala atau baju adat berhias manik dan taring hewan.
5. Rumah Ulin Arya
Destinasi wisata yang cocok rekreasi bersama keluarga diakhir pekan adalah mengunjungi Rumah UlinArya. Tempat wisata ini mengusung konsep berbagai wahana hiburan dalam satukawasan. Ada kebun binatang mini, kolam renang, fasilitas outbond, tamanlabirin, tempat makan, dan tempat bermain khusus anak. Rumah Ulin Arya sering kali digunakan untuk pemotretan preweddingkarena spot wahananya yang instagramable.
6. Taman Borneo Samarinda
Pada awalnya kawasan hutan lindung ini disebut Kebun RayaUnmul Samarinda (KRUS), digunakan sebagai tempat penelitian, destinasi wisata, dankebun binatang. Sejak 2018, kawasan ini mulai dipugar pada bagian depan dandijadikan titik kumpul masyarakat di akhir pekan. Ada wahana bermain, penangkaranbuaya dan hewan-hewan di dalam hutan, serta rumah lamin yang disewakan untuk tempatpertemuan atau gathering.
7. Wisata Kuliner Lambung Mangkurat
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa penduduk kota Samarinda terdiri dari berbagai suku bangsa. Salah satunya adalah suku Banjar yabg terkenal dengan kuliner nasi kuningnya. Saking terkenalnya nasi kuning yang dijual oleh acil-acil (sebutan tante) di sepanjang jalan Lambung Mangkurat, sehingga pemerintah kota menetapkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata kuliner nasi kuning terbaik di Samarinda.
Apa yang membedakan nasi kuning banjar khas Samarinda dengannasi kuning daerah lainnya? Nasi kuning disajikan dengan lauk ikan harwan danintalu (telur) yang dimasak dengan bumbu merah. Selain itu, ada pula serundengkelapa, sambal goreng tempe, mi kuning goreng, dan sambel sebagai pelengkap.
Kamu bisa berkunjung kapan saja, karena warung nasi kuningbuka silih berganti dari pagi hingga tengah malam. Selain menjual nasi kuning, masakanandalan lainnya adalah lontong sayur, lemang dan buras.
Setelah membaca ulasan di atas, apakah kamu tertarik untuk berkunjungke Samarinda? Masih ada banyak destinasi wisata lain yang bisa kamu kunjungi.