Sebaiknya hindari bekerja terlalu keras bahkan sampai rela melupakan waktu untuk beristirahat. Hal ini karena istirahat dan tidur yang cukup berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Jika kita tidak memperhatikan waktu untuk istirahat, kita akan kelelahan.
Pertama, pola tidur dan tingkat energi kita yang akan merasakan efeknya. Kurang istirahat juga berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh dan kehilangan nafsu makan.
Berolahraga, bersantai dan istirahat yang cukup akan membantu kita menikmati hidup dengan jauh lebih baik.
Selain itu, mengetahui tanda bahwa tubuh membutuhkan istirahat juga penting. Nah, berikut adalah beberapa tanda jika badan kita butuh istirahat. Apa saja?
1. Mengalami Kelelahan
Kelelahan adalah perasaan yang membuat Anda merasa lemas, lesu dan kurang tenaga. Kebanyakan orang dewasa akan mengalami kelelahan di beberapa titik dalam hidup mereka.
Ada berbagai hal yang menyebabkan kelelahan mulai dari kondisi medis, pilihan gaya hidup yang tidak sehat, masalah di tempat kerja dan stres.
Dalam hal medis, kelelahan yang tak henti-hentinya mungkin merupakan tanda penyakit seperti gangguan tiroid, penyakit jantung, atau diabetes.
Melansir dari betterhealth, kelelahan adalah gejala umum dari masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kesedihan yang beralur.
Hal tersebut dapat disertai dengan tanda dan gejala lain termasuk mudah tersinggung dan kurang motivasi. Selain itu, kelelahan juga bisa disebabkan oleh sejumlah faktor yang bekerja dalam kombinasi.
Kelelahan dapat menyebabkan berbagai macam gejala fisik, mental dan emosional seperti kelelahan kronis, sakit kepala, pusing, nyeri otot, refleks dan respon yang melambat, gangguan pengambilan keputusan dan penilaian, mudah tersinggung, kurang motivasi dan sebagainya.
2. Tidak Cukup Tidur
Bagi sebagian orang, ada yang bekerja sampai larut malam. Bahkan ada yang menunda waktu tidur sampai pekerjaannya selesai.
Bekerja memang penting tapi kesehatan tubuh juga perlu kita perhatikan. Jika kamu tidak cukup tidur, itu dapat merusak tubuh kamu. Seiring waktu, kurang tidur dapat mengakibatkan kelelahan dan nyeri otot.
Melansir dari sleepfoundation, efek kurang tidur bisa berdampak serius dan luas. Kurang tidur akut meningkatkan risiko kesalahan dan kecelakaan yang tidak disengaja.
Misalnya, mengemudi saat mengantuk melibatkan waktu reaksi yang lambat dan risiko tidur mikro. Hal tersebut dapat mengancam jiwa.
Selain itu, orang yang kurang tidur lebih mungkin mengalami kesulitan di sekolah, di lingkungan kerja atau mengalami perubahan suasana hati yang dapat mempengaruhi hubungan pribadi. Tidur memainkan peran mendasar dalam berfungsinya semua sistem tubuh secara efektif.
Kurang tidur kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Kurang tidur secara terus-menerus menyebabkan risiko bagi kesehatan fisik dan mental seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes, mempengaruhi kesehatan mental dan sebagainya.
3. Mengalami Depresi
Jika kamu menyadari bahwa akhir-akhir ini kamu selalu murung atau depresi, itu mungkin karena kamu perlu istirahat. Bagi orang yang mengalami depresi, merasa lelah adalah gejala yang umum.Â
“Kelelahan adalah salah satu tanda depresi,” kata Amy Ricke, MD, dari Your Doctors Online.
Depresi kemungkinan besar berkaitan dengan perubahan neurotransmiter otak, seperti dopamin, norepinefrin, dan serotonin.
“Neurotransmitter ini memainkan peran penting dalam mengatur tingkat energi, tidur, nafsu makan, motivasi, dan kesenangan,” kata Ricke, seperti yang dilansir dari insider.
Menurut Harvard Health Publishing, depresi adalah penyakit kompleks dengan banyak kemungkinan penyebab yang saling terkait, termasuk genetika, kondisi medis, peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, dan kimiawi otak.
4. Sulit Konsentrasi
Kesulitan dalam konsentrasi merupakan hal normal dan mungkin banyak orang pernah mengalaminya.
Sulit berkonsentrasi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, baik dalam belajar, bekerja maupun kegiatan lainnya. Keluhan sulit konsentrasi mungkin disebabkan oleh gejala letargi atau kelelahan yang ekstrim.
Ketika kita tidak dapat berkonsentrasi, kita akan sulit berpikir jernih, fokus pada tugas, atau mempertahankan perhatian kita.
Performa kita di tempat kerja atau sekolah juga bisa terpengaruh jika kita tidak bisa berkonsentrasi. Mungkin kita juga merasa tidak bisa berpikir dengan baik, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Bagaimana Cara Mendapatkan Istirahat yang Cukup?
Salah satu cara istirahat yang cukup adalah dengan mendapatkan tidur yang berkualitas. Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan yang optimal. Jika menyangkut kesehatan, tidur sama pentingnya dengan olahraga teratur dan makan makanan yang seimbang.
Tidur adalah fungsi penting yang memungkinkan tubuh dan pikiran kita kembali segar. Tidur yang cukup juga membantu tubuh tetap sehat dan mencegah penyakit.
Tanpa tidur yang cukup, otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini dapat merusak kemampuan Anda untuk berkonsentrasi, berpikir jernih, dan memproses ingatan.
Melansir dari sleepfoundation, kebanyakan orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam tidur malam. Anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak tidur, terutama jika mereka berusia di bawah lima tahun.
Mengapa Istirahat yang Cukup itu Penting?
Banyak alasan mengapa istirahat yang cukup itu sangat penting, salah satunya untuk produktivitas dan konsentrasi yang lebih baik.
Ada beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuwan pada awal tahun 2000-an yang mengamati efek kurang tidur. Dari penelitian itu, tidur berkaitan dengan beberapa fungsi otak, termasuk konsentrasi dan produktivitas.
1. Kalori yang Lebih Baik
Sama halnya dengan menambah berat badan, ada bukti yang menunjukkan bahwa tidur malam yang nyenyak dapat membantu seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori di siang hari.
Misalnya, sebuah studi dalam Proceedings of the National Academy of Sciences di Amerika Serikat mengatakan bahwa pola tidur mempengaruhi hormon yang bertanggung jawab atas nafsu makan. Kurang tidur dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur asupan makanan dengan benar.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Salah satu faktor risiko penyakit jantung adalah tekanan darah tinggi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), istirahat yang cukup setiap malam memungkinkan tekanan darah tubuh untuk mengatur dirinya sendiri. Tidur yang cukup dapat meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
3. Mencegah Depresi
Hubungan antara tidur dan kesehatan mental telah menjadi subjek penelitian sejak lama. Salah satu kesimpulannya adalah ada hubungan antara kurang tidur dan depresi.
Sebuah studi yang muncul di JAMA Psychiatry yang meneliti pola kematian akibat bunuh diri selama 10 tahun. Disimpulkan bahwa kurang tidur merupakan faktor penyebab banyak kematian ini.
Studi lain di Australian and New Zealand Journal of Psychiatry menunjukkan bahwa orang dengan gangguan tidur seperti insomnia cenderung menunjukkan tanda-tanda depresi.