Bangkrut bisa saja menjadi kondisi yang sangat mengancam bagi sebuah perusahaan. Memang benar setiap perusahaan bisa saja mengalami kondisi ini. Akan tetapi dengan tindakan dan upaya yang tepat tentu saja kondisi ini bisa saja dicegah.
Tentunya kondisi ini sangat menakutkan bagi perusahaan maupun pelaku bisnis. Oleh karena itu, sebaiknya sebuah perusahaan selalu berusaha untuk mencegah terjadinya kondisi bangkrut ini dengan cara menghindari berbagai macam faktor penyebabnya.
Faktor Apa Saja Yang Menyebabkan Perusahaan Jadi Bangkrut?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan jadi Bangkrut. Kalau begitu tidak usah berlama-lama lagi , yuk simak penjelasanya sebagai berikut.
1. Tidak memahaminya kebutuhan dari pasar
Seiring dengan berkembangnya zaman yang begitu pesat maka berkembang pula kebutuhan pasar. Banyak konsumen yang menginginkan sekaligus membutuhkan produk yang bervarian.
Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya bisa mengikuti kebutuhan konsumen akan sebuah produk. Untuk memahami kebutuhan pasar, sebenarnya ada banyak cara atau strategi yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan.
Misalnya saja dengan mengadakan survey yang disebarkan kepada konsumen dengan menggunakan media digital yang sekarang ini semakin berkembang. Perusaahan perlu memahami apa yang sedang tren di kalangan masyarakat sehingga produk nanti akan disesuaikan dengan permintaan pasar.
2. Hanya berfokus pada pengembangan produk
Kualitas produk memang perlu untuk dijadikan sebagai pusat perhatian bagi perusahaan. Sebab produk yang berkualitas tentu akan berfungsi secara maksimal sehingga lebih disukai oleh para konsumen.
Namun sering kali perusahaan melupakan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen. Perusahaan tidak dapat melihat apa yang sedang dihadapi oleh konsumen dan produk apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen pada saat tertentu.
Akhirnya pengembangan produk yang telah dilakukan oleh perusahaan menjadi sia-sia. Produk yang berkualitas memang belum tentu dibutuhkan oleh masyarakat sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa produk berkualitas tidak laris di pasaran. Balik dari itu maka perusahaan haruslah lebih peka terhadap kondisi pasar pada saat tertentu.
3. Mengalami ketakutan
Rasa takut dan khawatir itu memang wajar di alami oleh pengusaha. Biasanya rasa takut ini terjadi karena perusahaan mungkin tidak bisa memuaskan konsumen dengan baik. Atau mungkin hal lainnya, yaitu perusahaan gagal menghadapi segala kesulitan serta permasalahan yang terjadi.
Kekhawatiran ini seharusnya bisa diatasi dengan adanya motivasi dan peningkatan kerja sama di antara stakeholder sehingga berbagai hal yang ditakutkan tidak sampai terjadi. Janganlah sampai kekhawatiran ini berada diatas batas wajar dari normal.
Akibatnya jika perusahaan melebihi batas normal, maka kinerjanya akan semakin melambat, dan bahkan bukan tidak mungkin perusahaan tersebut akan mengalami sebuah kemunduran dari waktu demi waktu yang berjalan.
Baca Juga: Ingin Bisnis Sukses! Beginilah Cara Berpikir Inovatif yang Bisa di Terapkan di Usaha
4. Tidak memperhatikan gerak dari kompetitor yang lain
Harus disadari dan dibenarkan bahwa sebuah perusahaan selalu memiliki pesaing. Pengusaha yang mengelola perusahaan tentu harus memiliki berbagai macam strategi menarik yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk menghadapi segala bentuk persaingan yang ada.
Dengan mengamati pergerakan perusahaan kompetitor atau pesaing, maka Anda bisa mempelajari banyak hal baru. Seperti misalnya kebutuhan pasar atau mungkin Anda bisa menemukan ide untuk menciptakan produk baru yang lebih baik lagi dari sebelumnya. namun tetap saja persaingan haruslah dilakukan secara sehat dan benar.
5. Harga produk terlalu mahal
Jika produk yang diluncurkan terlalu mahal maka produk akan sulit untuk diterima pasar. Memang tidak bisa dipungkiri sebagaian besar masyarakat lebih mengutamakan produk dengan harga yang murah namun memiliki kualitasnya bagus.
Nah maka dari itu, jika harga produk yang perusahaan tawarkan itu bernilai mahal maka hal ini akan menyebabkan usaha Anda kalah bersaing dengan kompetitor lain.
6. Ekonomi global yang tidak stabil
Penyebab paling umum yang bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut adalah keadaan ekonomi yang tidak baik secara global.
Ketika perekonomian dunia menurun, pertumbuhan ekonomi juga mengalami penurunan dan bisnis akan menjadi lesu. Banyak orang memilih untuk menyimpan uang ketimbang membelanjakannya.
Tingkat konsumsi yang turun ini secara tidak langsung pasti akan memengaruhi bisnis di banyak sektor, termasuk bisnis Anda. Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengabaikan perubahan perekonomian dunia agar bisnis Anda bisa beradaptasi dengan keadaan yang sedang berlangsung.
7. Terlilitnya hutang
Penyebabab lain dari terjadinya kebangrutan yaitu adanya hutang. Mungkin saja hutang terjadi karena perusahaan membutuhkan biaya lebih, misalnya untuk melakukan ekspansi yang berlebihan. Atau mungkin saja sebuah perusahaan mengalami kerugian sehingga perusahaan membutuhkan biaya banyak dan kemudian terlilit hutang.Â
Untuk itu, perusahaan harus lebih berhati-hati dalam menghadapi situasi apapun agar tidak sampai terlilit hutang. Sebab hutang biasanya didapatkan dengan adanya bunga sehingga beban pengeluaran perusahaan bisa semakin bertambah dari waktu ke waktu.
8. Berhenti berinovasi
Inovasi pada dasarnya adalah hal yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan. Inovasi seharusnya dilakukan untuk mengembangkan sebuah produk, biasanya ini melibatkan sebuah kreasi dan kreativitas.
Dengan adanya inovasi ini, maka produk akan semakin berkembang dan juga bisa memenuhi kebutuhan dari pasar. Jika sebuah perusahaan berhenti untuk melakukan inovasi, maka perusahaan akan mengalami kemunduran dan kalah bersaing dengan kompetitor lainya yang menghadirkan inovasi.
Jika hal itu terjadi, maka perushaan tidak akan memiliki varian produk baru sehingga konsumen bisa jadi bosan dengan produk yang itu-itu saja. Oleh karena itu seharusnya sebuah perusahaan perlu untuk melakukan pembaruan produk agar menghasilkan varian baru dan bisa di terima masyarakat.
Sebagai pengusaha ataupun perusahaan, ada banyak faktor yang bisa mendatangkan bangkrut, sehingga faktor-faktor ini sebaiknya diperhatikan sejak awal agar tidak mengalami kondisi yang menakutkan seperti halnya kebangkrutan.
Nah semoga saja dengan membaca artikel ini, dapat menambah wawasan Anda, serta menjadi motivasi agar lebih baik lagi kedepannya.