Tak banyak yang tahu bahwa Prabowo Subianto ternyata punya adik yang tajir melintir. Dia adalah Hashim Djojohadikusumo, putra bungsu dari pasangan Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo dan Dorra Sigar. Dia merupakan adik dari Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.Meskipun ayahnya seorang ekonom yang pernah menjabat sebagai menteri perekonomian dan kakeknya pernah menjadi pejabat Bank di Indonesia, namun Hashim Djojohadikusumo justru yang pertama menekuni bidang pengusaha.
Biografi Hashim Djojohadikusumo
Dilansir dari tirto.id, Hashim Djojohadikusumo menghabiskan sebagian masa kecilnya di luar negeri. Setelah menamatkan jenjang SD di Jakarta, dia lalu mengenyam pendidikan SMP di London, kemudian SMA di Singapura, dan kuliah di Pmonona College Claremont University jurusan ekonomi.Setelah menamatkan pendidikannya tahun 1976, Hashim Djojohadikusumo kemudian magang sebagai analis keuangan di Lazard, sebuah Bank Investasi, di Perancis. Pada tahun 1978, Dia pulang ke Indonesia kemudian langsung menempati direktur utama di Indo Consult, perusahaan milik ayahnya.Hashim Djojohadikusumo memulai usaha di bidang perdagangan yang perlahan melebar ke sektor industri. Berbekal intuisi bisnis yang telah terasah dengan baik, dia mampu menjalankan tiga perusahaan sekaligus di sektor perdagangan, bio-ethanol, dan karet.
Menekuni bidang pengusaha
Hashim Djojohadikusumo mulai menekuni bidang pengusaha. Bahkan melalui perusahaan miliknya, PT. Tirta Mas, Dia berhasil mengakuisisi PT. Semen Cibinong. Tak hanya itu, Dia juga menjadi pemegang saham di Bank Niaga dan Bank Kredit Asia.Semua perusahaan itu dikendalikan oleh Arsari Group, sebuah perusahaan induk yang membawahi beberapa perusahaan. Arsari Group yang dimiliki Hashim Djojohadikusumo memang bergerak di sejumlah sektor bisnis seperti pertambangan, perkebunan dan logistik.
Tersandung masalah hukum
Sayang, kekuatan bisnisnya tersebut sempat ternodai lantaran dirinya terlibat penggelapan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada 2002 silam. Dilansir dari tirto.id, dana yang seharusnya disalurkan ke para kreditor, malah digunakan untuk grup usahanya sendiri. Hal ini membuatnya harus ditahan di Rutan Salemba.Tak hanya itu, hashim juga pernah kembali tersandung masalah hukum. Dilansir dari detikcom (6/11/2008), hashim menjadi terdakwa dalam dugaan pencurian dan pemalsuan arca museum Radya Pustaka Surakarta.Dia didakwa melanggar pasal 28A UU No 5/1992 tentang Perlindungan Benda Cagar Budaya, dengan ancaman pidana kurungan selama-lamanya 1 tahun dan atau denda setinggi-tingginya Rp 10 juta.
Orang yang kaya raya
Majalah Forbes tahun 2017 melaporkan bahwa Hashim Djojohadikusumo menduduki posisi ke 35 sebagai orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai US$ 850 juta atau sekitar Rp 11,9 Triliun (kurs 14 ribu).Hashim Djojohadikusumo juga terjun ke dunia politik dengan menjabat sebagai wakil ketua dewan pembina partai gerindra, dibawah sang kakak.