Pelajaran Hidup dari Kisah Sukses Ferry Unardi Pendiri Traveloka

Pelajaran Hidup dari Kisah Sukses Ferry Unardi Pendiri Traveloka
Pelajaran Hidup dari Kisah Sukses Ferry Unardi Pendiri Traveloka
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Semua pasti tahu Traveloka, salah satu situs jual beli tiketpesawat online yang paling terpercaya. Traveloka telah berkembang menjadi situsyang tidak hanya menjual tiket pesawat saja, namun untuk seluruh transportasi,akomodasi, dan juga pembayaran tagihan-tagihan listrik, air, dan tagihanlainnya. Perkembangan Traveloka yang begitu baik membuat masyarakat Indonesiamerasa nyaman menggunakan Traveloka untuk segala kebutuhannya.

Namun, siapa sangka ternyata dibalik kesuksesan Travelokayang sekarang ini kita ketahui, ada kisah perjuangan dari seorang pendiri,Ferry Unardi, dalam menempuh jalan berbatuan demi menyukseskan usaha yang iabangun sejak tahun 2012. Kesuksesan Traveloka ini telah merambah hingga kenegara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, sertaVietnam.

Sekarang, Traveloka sudah berada di peringkat Unicornsebagai salah satu startup terbesar di Indonesia dengan omset ratusan juta perbulan. Traveloka telah berinvestasi hingga hampir 7 triliun dan perusahaannyasendiri bernilai diatas 2 miliar US Dollar. Jumlah karyawannya pun sekarang inisudah lebih dari 1200 orang. Merupakan kesuksesan yang cukup pesat terhitung 7tahun sejak 2012.

Ferry mengaku bahwa sebelum Traveloka bisa sampai sesuksesini, ia pernah berada pada tahap jatuh ketika membangun bisnis ini. Haltersebut tidaklah mudah bagi Ferry, namun ia tetap berusaha keras mempelajaribanyak hal dari kegagalan bisnisnya. Dan juga usaha bagaimana ia bisamemperbaiki kegagalan yang dialaminya. Ada banyak pelajaran hidup yang bisakita ambil dari sosok Ferry Unardi jika ingin membangun usaha.

Awal Karir Ferry Unardi

Ferry Unardi

Ferry Unardi merupakan lulusan S1 dari Universitas Purduejurusan Computer Science dan Engineering. Setelah lulus kuliah, ia bekerja diperusahaan Microsoft yang didirikan Bill Gates dengan posisi software engineer.

Selama tiga tahun bekerja, Ferry mengalami masa-masa kritisdalam dirinya. Ia merasa kesulitan memposisikan dirinya untuk bisa menjadikaryawan terbaik di Microsoft, dan merasa terbebani dengan posisinya yangsekarang.

Dalam rasa kegundahannya, Ferry kemudian memutuskan untukberlibur ke Cina untuk refreshing. DiCina, Ferry tiba-tiba saja mendapatkan ide untuk membuat sebuah bisnis memesantiket penerbangan. Ferry sendiri merasa bisnis tiket penerbangan adalah bisnisyang paling cocok karena ia pernah merasakan kesulitan mendapatkan tiketpesawat untuk pulang.

Namun pada saat itu, Ferry belum memiliki kepercayaan diri untuk membangun bisnis startup karena kurangnya pengetahuan di industri bisnis. Setelah mengalami banyak pikiran mengenai kegundahannya dalam bekerja dan memutuskan rencana kehidupan, Ferry kemudian memutuskan untuk lanjut kuliah S2 di jurusan Bisnis di Universitas Harvard setelah keluar dari Microsoft.

Mendirikan Traveloka

Traveloka

Satu semester ia jalani perkuliahan, ilmu demi ilmu begitudiresapi oleh Ferry. Akhirnya Ferry memantapkan diri membangun konsep bisnistiket pesawat dan tertarik untuk menjalani bisnis tersebut.

Ferry berpikir untuk membuat sebuah platform pemesanan tiketpesawat yang mudah, fleksibel, dan juga modern. Platform ini nantinya harusmemudahkan semua orang ketika mencari tiket pesawat dan tidak sulit sepertiyang ia alami sebelumnya.

Ferry kemudian mengajak kedua sahabatnya yaitu Albert Zhangdan Derianto Kusuma untuk membangun Traveloka.com pada tahun 2012. Ferry jugamemutuskan untuk berhenti kuliah dari Harvard demi mencapai ambisinya membangunstartup. Ferry memanfaatkan peluang waktu dimana saat itu banyak investor yangingin berinvestasi pada industri startup yang sedang booming.

Ferry akhirnya mendapatkan dana investasi dari East Ventures pada tahun 2012. Ferrymemang tidak ingin melewatkan peluang terbaik saat ada banyak investor yangberlomba-lomba masuk ke dalam industri bisnis startup pada waktu itu. Denganmengumpulkan semua rekan-rekan bisnisnya, Ferry akhirnya berhasil mendirikanTraveloka.

Ketika awal Traveloka didirikan, Traveloka baru berfungsisebagai situs pembanding harga tiket maskapai penerbangan. Banyaknya respondari para pengguna yang ingin bisa memesan secara langsung tiket pesawat disitus Traveloka, membuat Ferry harus merubah fungsi dari yang tadinya hanyapembanding harga, menjadi platform pemesanan tiket pesawat seperti yang iarencanakan di awal bisnis.

Di tahun 2013, Ferry mendapatkan dana investasi dari Global Founders Capital untukmengembangkan bisnis Traveloka. Ferry sadar bahwa untuk mengubah Travelokamenjadi bisnis maskapai penerbangan yang ia rencanakan sebelumnya, ia harusmendapatkan dana yang lebih banyak. Agar ia bisa menjalin kerjasama denganpihak-pihak maskapai penerbangan yang bisa menguntungkan.

Di tahun 2013 juga, Ferry kemudian bolak balik pergi ke banyakmaskapai penerbangan untuk menawarkan kerjasama. Banyak maskapai yangmenolaknya pada saat itu. Namun Ferry terus memutar akal untuk bisa meyakinkanmaskapai-maskapai penerbangan agar mau bekerjasama dengan Traveloka.

Apalagi dengan jumlah karyawan yang hanya delapan orang,membuat Ferry harus bisa memaksimalkan kinerja mereka agar Traveloka bisa tetapberkembang dengan baik. Perjuangan Ferry tidak sia-sia, perlahan beberapamaskapai penerbangan mau bekerjasama dengan Traveloka. Lalu omzet pun bertambah,jumlah karyawan bertambah hingga belasan, puluhan, dan ratusan.

Keberhasilan Ferry Unardi Membangun Traveloka

Ferry Unardi

Ferry begitu banyak belajar dari kegagalan dan kesalahanyang dialaminya. Ia juga begitu memerhatikan bagaimana kebutuhan pelanggan yangselalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Tidak hanya menambah kerjasamadengan maskapai-maskapai penerbangan, Ferry juga memperbaiki sistem customer service pada Traveloka agarbisa menangani keluhan pelanggan dengan baik.

Salah satu hal yang bisa dipelajari dari Ferry adalah, iayang selalu siap mendengar keluhan pelanggan dan selalu berusaha memperbaikiapa yang kurang. Hal ini juga ia terapkan saat berhadapan dengan mitra-mitraperusahaan ketika menjalin kerjasama. Ferry selalu menawarkan kesepakatan yangbisa menguntungkan kedua belah pihak saat bekerjasama.

Inilah yang membuat banyak mitra-mitra perusahaan lainnya tertarik dengan Traveloka. Setelah sukses mengembangkan Traveloka dalam situs layanan jual beli tiket pesawat, Ferry kembangkan lagi menjadi layanan pencarian dan pemesanan transportasi lain yang dibutuhkan oleh orang-orang. Seperti kereta api, bus, dan lain-lain. Kemudian berkembang lagi dengan tambahan fitur pemesanan akomodasi.

Baca Juga: Kisah Sukses Natali Ardianto – Pendiri Tiket.com

Banyaknya perkembangan yang diterapkan pada Traveloka inimembuat para pengguna merasa nyaman bisa memenuhi semua kebutuhannya dalam satuaplikasi. Hingga akhirnya aplikasi ini menjadi rekomendasi seluruh masyarakatIndonesia dalam memenuhi kebutuhan apapun. Tidak berhenti sampai disitu, Ferrymasih mengembangkan Traveloka dengan bekerja sama dengan berbagai perusahaantagihan pembayaran.

Sekarang, Traveloka menjadi incaran kerjasamaperusahaan-perusahaan lain yang juga ingin meningkatkan jaringan pemasarannyabersama Traveloka. Setelah dulu Ferry berjuang mati-matian ditolak kesanakemari oleh beberapa perusahaan. Ferry beserta rekan-rekannya mengajarkankepada kita bagaimana seorang pebisnis harus memiliki insting yang kuat dalammenghadapi berbagai tantangan.

Sosok Ferry Unardi benar-benar mengajarkan kepada kita bagaimanaseorang pebisnis tidak boleh menyerah dalam menghadapi tantangan demitantangan. Kita harus bisa menganalisis apa yang dibutuhkan oleh pihak lainsehingga kita bisa memberikan keuntungan dan juga kemudahan. Serta jangan hanyamengambil untung sendiri. Namun berusaha agar bagaimana bisnis yang kita jalanibisa bermanfaat untuk banyak orang.