Inilah 7 Tips untuk Muslim Treveler agar Tetap Bisa Beribadah Saat Traveling

Inilah 7 Tips untuk Muslim Treveler agar Tetap Bisa Beribadah Saat Traveling
Inilah 7 Tips untuk Muslim Treveler agar Tetap Bisa Beribadah Saat Traveling
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Liburan adalah kunci utama agar bisa rehat dari aktivitas yang super ketat. Banyak manfaat yang di dapat saat traveling, yaitu kamu bisa refreshing dan menyegarkan pikiran. Menyusuri kota-kota bersejarah, pergi ke pantai dengan menikmati keindahan bawah laut, mendaki gunung, dan banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan selama liburan. Bahkan liburan akan lebih menarik lagi bila bisa pergi ke luar negeri.

Menyenangkan, pasti sangat menyenangan. Hanya saja, tidak bisa menampik bahwa sebagai seorang muslim treveler, terkadang kita lupa akan kewajiban utamannya, yaitu ibadah.

Saat asik berlibur ke luar negeri, kadang kita sulit untuk menemukan masjid, atau tidak terdengar kumandang Adzan yang membuat kita lupa untuk Sholat.

Banyak sekali alasan yang bisa membuat muslim treveler lupa beribadah. Tips ini mungkin akan sangat berguna dalam mengatasi hal tersebut, sehingga ibadah bisa tetap terjaga walaupun sedang berlibur. Baik pergi ke berbagai kota bahkan ke luar negeri sekalipun. Yuk travelling sambil beribadah dengan tips berikut ini.

1. Tidak ada alasan jarak untuk melupakan ibadah

Bukankah ibadah itu wajib. Lalu kenapa masih saja lupa? Berpergian jauh atau sering disebut musafir itu diberikan banyak kemudahaan dalam hal beribadah. Jika perjalanan menempuh jarak lebih dari 80 km, maka kita bisa menjamak Sholat.

Hanya dengan menggabungkan dua Sholat menjadi satu, baik ibadahnya dikerjakan di awal maupun di akhir, itu masih sah Sholatnya. Agar tidak terbebani dan repot nantinya, maka sebaiknya lakukan ibadah di awal waktu.

Misalnya saat kamu akan melakukan perjalanan mendaki gunung, alangkah baiknya jika menyempatkan Sholat sebelum mendaki gunung.

Jangan pernah berucap “Ah gampang, nanti saja! Saat di atas”. Kan kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kita nantinya. Mendaki itu akan sangat menguras tenaga, terkadang badan akan terasa cepat lelah, alhasil, lupa waktu untuk Sholat.

Selain itu, jika perjalanan kita jauh dan tidak memungkinkan kita menemukan masjid dan mendapatkan air untuk berwudhu, maka kita bisa bertayamum.

Waktu akan terus berjalan, tidak bisa berhenti apalagi memutar kembali. Jangan sampai menyesal melewatkan waktu Sholat. Karena Sholat adalah kewajiban utama kita sebagai seorang muslim,

2. Gunakan teknologi disetiap perjalananmu!

Di zaman sekarang, semua semakin dimudahkan dengan adanya teknologi. Jika dulu kita bisa saja lupa waktu Sholat, arah kiblat dan lain sebagainya. Namun saat ini, hal itu bukan menjadi alasan lagi.

Banyak sekali aplikasi untuk orang muslim yang bisa di unduh di HP Adroid dan iPhone. Carilah aplikasi seperti Muslim Pro, misalnya. Dengan aplikasi ini kamu bisa mendapatkan informasi mengenai arah kiblat, jadwal Sholat, Al Qur’an digital, bahkan restoran halal yang terdekat dengan posisi kamu saat ini.

3. Mendatangi tempat beribadah yang ada di daerah tersebut

Traveling akan mendapatkan nilai ibadah jika kita bisa beribadah langsung di masjid. Tidak sedikit masjid yang menjadi tempat wisata, karena biasanya masjid ini memiliki keindahan arsitektur yang unik dan megah.

Waktunya Sholat atau bukan, sempatkanlah Sholat meskipun hanya Sholat sunah. Jika memiliki rezeki berlebih, berikanlah sesuatu yang bisa digunakan oleh banyak orang seperti membelikan mushaf Al Qur’an. Meskipun hanya memberikan barang yang sederhana, namun kelimpahan berkahnya akan berlipat-lipat.

Percayalah. sekecil apapun cara ibadah yang kita lakukan akan dikembalikan kepada diri kita sendiri.

4. Beribadah dengan cara menyapa ramah penduduk lokal. Senyum dan menghormati orang lain

Berbuat baik adalah tujuan dari ibadah. Menjadi manusia yang ramah dan penuh kasih sayang merupakan salah satu contoh akhlak yang baik. Bagi semua agama, khususnya dalam agama Islam. Seyum dan salam adalah termasuk ibadah yang harus diterapkan ke semua orang.

Tidak ada salahnya tersenyum dan saling menyapa antar manusia. Ibadah bukan hanya soal diri sendiri, melainkan juga soal kehidupan berbuat baik antar umat manusia.

5. Menjaga makanan yang masuk ke dalam perut sambil beribadah

Saat traveling tentunya tidak sah jika tidak menikmati makanan khas daerah tersebut. Bagi seorang muslim yang melakukan perjalanan ke luar negeri, tetaplah menjaga asupan gizimu dengan makanan yang halal.

Bila berlibur saat berpuasa, maka bisa sahur dengan apa yang ada saja, seperti bekal yang kamu bawa. Sedangkan untuk buka puasa, barulah bisa mencari di restoran sambil jalan-jalan.

6. Infak dengan cara memberikan tip kepada orang yang telah membantu

Sering kali saat membeli sesuatu atau naik transportasi, kita mendapatkan kembalian uang. Namun, alangkah baiknya jika memberikan tip kepada mereka yang telah melayani kita dengan baik. Besar kecilnya nominal tip itu tidak masalah, asalkan kamu memberikannya dengan ikhlas.

Selain bisa berbuat baik kepada orang lain, keadaan ini juga mencerminkan kesederhanaan dalam beribadah. Bagi seorang muslim, infak adalah hal yang penting yang harus dilakukan. Karena sebagian harta yang kita miliki adalah hak orang lain juga. Dan lagi, Infak bisa kita lakukan dimana saja.

Berbuat baiklah dengan cara membantu mereka yang membutuhkan dengan hal-hal kecil, karena hal tersebut dapat menjadi tabungan amal kita di akhirat nanti.

7. Siapa temanmu siapa kamu, terkadang bisa menjadi tolak ukur. Sebaiknya pilih teman yang saling menghargai dan toleransi

Traveling itu akan sangat menarik jika bisa berlibur bersama teman atau sahabat. Meskipun banyak yang bilang, temanmu adalah cerminan dirimu, tapi ini bukanlah peribahasa yang tepat. Karena setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda.

Memang terkadang ada yang sering mengikuti apa yang orang lain lakukan, tidak peduli baik buruknya. Misalnya membuang sampah, “tidak apa-apa sampah sekecil ini doang! Nanti juga hanyut ke sungai.”.

Dari satu orang, bisa mendapatkan pembenaran dari banyak orang. Nah, sama halnya dengan traveling. Kadang saat teman tidak Sholat, maka yang lain juga ikut-ikutan tidak Sholat. Hal ini karena rasa gak enak atau sungkan yang telah mendarah daging sehingga ibadah disampingkan.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika bertemanlah dengan mereka yang menghargai dan memiliki toleransi yang tinggi, seperti mengingatkan waktu Sholat meskipun berbeda agama atau mereka yang bisa menegur jika kita melakukan kesalahan.

Lalu, apakah kamu termasuk orang yang sering lupa beribadah saat berlibur? Tips diatas bisa kamu terapkan agar kamu tetap bisa beribadah meskipun sedang liburan. Semoga perjalanamu dilindungi Allah SWT. Amin.