Kisah Sukses Robin Li – Pendiri Baidu.com

Kisah Sukses Robin Li - Pendiri Baidu.com
Kisah Sukses Robin Li - Pendiri Baidu.com
Iron Man
Iron Man
Print PDF

Pernah menggunakan Baidu? Baidu adalah salah satu situs mesin pencari (Search Engine) paling populer di dunia. Bahkan baidu digadang-gadang sebagai kompetitor paling kuat Google dan Yahoo!. Kemudian apakah kalian tahu siapa pendiri Baidu.com? Dia adalah Robin Li, Founder sekaligus CEO Baidu. Lalu bagaimana Cerita inspiratif Robin Li saat mendirikan Baidu? Berikut adalah kisah sukses dari Robin Li Pendiri Baidu.com dimulai dari Biografi, profil, hingga perjalanan hidup.Bagi pengguna internet di Indonesia mungkin sedikit samar-samar mendengar nama Baidu. Hal ini karena di Indonesia, Baidu kalah populer dibanding Google sebagai mesin pencari. Tapi tahukah Anda, Baidu adalah raja di pasar terbesar di dunia, yakni China. Baidu tak tertandingi di Tiongkok dikarenakan Google dkk diblokir oleh pemerintah Tiongkok.Menguasai pasar terbesar di dunia nyatanya sudah cukup bagi Baidu untuk berkembang menjadi salah satu raksasa teknologi di dunia. Hal ini terlihat dari kepopuleran situs Baidu.com saat ini. Menurut data dari Alexa, Baidu.com bertengger di posisi ke 4 sebagai situs paling populer di dunia.Mari berkenalan dengan sosok di balik kesuksesan Robin Li, pencetus dan pendiri Baidu.com, mesin pencari nomor 2 paling banyak digunakan oleh pengguna internet dunia.

Robin Li

Robin Lin atau Li Yanhong, lahir pada tanggal 17 November 1968 di Yangquan, Tiongkok. Robin Li merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Kehidupan Robin Li bisa di bilang sederhana, orang tuanya bekerja sebagai pekerja di sebuah pabrik. Apalagi menjadi satu-satunya anak laki-laki di keluarga membuat Robin Li harus belajar tanggung jawab dan kerja keras sejak usia dini.Setelah lulus SMA, Robin Li diterima menjadi mahasiswa di Peking University, jurusan Manajemen Informatika, dan lulus pada tahun 1991. Setelah lulus, Robin sangat ingin melanjutkan program pascasarjana nya. Pada waktu yang bersamaan, keadaan di Tiongkok sedang tidak kondusif, terutama karena peristiwa kerusuhan Tiananmen. Hal inilah yang mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.Robin mencoba mengirim lamaran beasiswa di beberapa universitas jurusan ilmu komputer terbaik di Amerika Serikat, tetapi semua lamaran tersebut gagal. Kemudian ia kembali mengirim setidaknya 20 lamaran, dan kali ini Robin berhasil di terima di University at Buffalo, Amerika Serikat, dengan beasiswa penuh. Pada tahun1994 ia berhasil lulus dengan gelar Master of Science (M.Sc.)

Awal Karir

Setelah menyelesaikan pendidikannya, tak lantas membuat Robin langsung pulang kampung ke Tiongkok. Ia sempat bekerja di IDD Information Services di New Jersey dan mengembangkan perangkat lunak versi online untuk Wall Street Journal.Pada 1996, ia mengembangkan sebuah mekanisme pencarian online “link analysis”, sebagai penentuan peringkat popularitas sebuah website berdasarkan seberapa banyak website lain yang mempunyai link menuju website tersebut. Ia mematenkan algoritme mesin pencarian tersebut dengan nama RankDex.Setelah itu, Robin Li mengikuti sebuah konferensi komputer di Silicon Valley guna menunjukan hasil temuan pencariannya. Disinilah Robin bertemu dengan William I. Chang, yang saat itu adalah Chief Technology Officer di Infoseek, dan merekrutnya untuk mengawasi pengembangan mesin pencari Infoseek.Setelah Infoseek diakusisi oleh Disney, Li merasa tidak nyaman karena Disney dinilainya tidak memegang komitmen untuk mengelola Infoseek secara serius. Akhirnya Robin Lli keluar dari Infoseek.

Mendirikan Baidu

Setelah berhenti dari Infoseek, pada tahun 1998 Robin Li memutuskan untuk merampungkan buku yang sedang ditulisnya. Buku itu berjudul Silicon Valley Business War. Buku tersebut membahas tentang perang persaingan bisnis teknologi dalam rangka pengembangan mesin pencari.Dari bukunya ini, Robin Li terinspirasi untuk menciptakan mesin pencarinya sendiri. Pada 1999, ia pulang ke Cina untuk merealisasikan keinginannya itu.Bersama Eric Xu. Mereka berhasil mendapatkan investasi senilai USD 1,2 juta dari Integrity Partners dan Peninsula Capital dan mendirikan Baidu pada 2000 di Tiongkok. Awalnya Baidu beroperasi sebagai penyedia teknologi mesin pencari ke perusahaan lain, sebelum akhirnya membuat produk mesin pencari sendiri.Nama “Baidu” sendiri terinspirasi oleh sebuah puisi yang ditulis pada zaman dinasti Cong (periode 960-1279 Masehi). Kata Baidu secara harafiah bisa diartikan sebagai “ratusan kali”. Kata tersebut mungkin memberikan makna dalam bagi Robin Li.

Kesuksesan Baidu

Baidu memperoleh sambutan yang meriah dari publik Cina. Apalagi, pamor Google di Cina sedang jatuh karena bermasalah dengan pemerintah di sana. Bahkan pemerintah China memutuskan untuk memblokir Google dari peredaran Internet di Tiongkok. Hal ini membuat Baidu menjadi pilihan utama masyarakat Cina untuk berselanjar di dunia maya.Menguasai pasar Tiongkok sama saja menguasai pasar dunia. Dengan penduduk mencapai 1,3 Miliar jiwa dari setidaknya 7 Miliar jiwa yang ada di dunia, maka tidak sulit bagi Baidu untuk menantang status quo yang disandang Google.Baca Juga: Kisah Inspiratif Pendiri Google Inc – Larry Page dan Sergey BrinSaat ini Baidu dinobatkan sebagai mesin pencari nomor 2 terbesar di dunia setelah Google. Baidu sukses menyalip pioneer mesin pencari yaitu Yahoo!. Menurut data dari Alexa, situs Baidu.com bertengger di posisi ke empat sebagai situs paling populer sejagat.Berkat kesuksesan yang diraih Baidu.com melambungkan nama Robin Li pendiri Baidu.com sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Menurut data dari Forbes 2018, Robin Li menduduki peringkat ke 128 sebagai orang terkaya di dunia dengan total kekayaan US$ 14,7 Miliar atau sekitar Rp191 Triliun.